Kananta Constellation

11. Home (1)

Author: chaeremel

Cast: Girls' Generation 8+1, Red Velvet, & Blackpink

Warning: Really-really so many Harsh Words, formal/non formal words, and maybe typo.

Note: This part is dedicated to who miss 'Kosan BlackVelvetSoshi' story that is on my account. I hope this part can cure your longing. Enjoy fellas!

♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Hai, penghuni baru, ya? Selamat datang di kosan ini! Semoga betah, ya! Emm ... aku rasa sih pasti betah, karena walau pun kamu kangen rumah. Di sini, kamu gak akan kehilangan kehangatan rumah, dan pada akhirnya kosan ini juga akan jadi rumah kamu yang selalu 'welcome' kamu kapan pun itu dan menjadi salah satu tempat pulang kamu, selain rumah kamu yang kamu tinggali sejak lahir.
- Son Seungwan

♡♡♡♡♡♡♡♡♡

1 August, three years later.....

Seorang gadis berumur tujuh belas tahun menatap ke sekelilingnya. Melihat rumah yang ia tempati selama tiga tahun terakhir kini tampak penuh dengan kardus-kardus. Kardus berisi barang-barang yang siap di angkut.

Rumah yang penuh dengan kenangan suka dan duka selama tiga tahun terakhir ini. Akan sangat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi dirinya dan kenangan terbaik yang ia pernah miliki.

Menjadi salah satu yang pernah menghuni rumah ini, merupakan suatu kehormatan dan kebanggan bagi dirinya sendiri. Karena ia mendapat banyak pelajaran yang tidak mungkin akan ia lupakan begitu saja.

"Barang kamu udah semua?" tanya gadis yang lebih tua tiga tahun darinya.

Gadis yang lebih muda itu menganggukan kepalanya, "Udah, Kak. Tinggal diangkut ke mobil pickup aja."

"Oke, deh, good girl. Kalo gitu, ayo ke depan. Biar orang suruhan Kakak yang angkut-angkutin barang kamu," ajak gadis yang lebih tua sambil mengulurkan tangan.

Gadis yang lebih muda menaruh tangannya di tangan sang kakak, "Ayo, Kak."

"Gak kerasa, ya, waktu cepet banget berlalu," ujar gadis yang lebih tua sambil menggandeng tangan adiknya menuju luar rumah.

Gadis yang lebih muda menganggukkan kepalanya, "Banget, Kak. Kirain, aku akan kuliah terus tinggal di sini. Ternyata malah harus pulang dan pindah ke negeri lain."

"Hmm ... Kakak kira juga, Kakak bakal selesaiin kuliah di sini. Ternyata harus di negeri lain. Ya ... mau gimana lagi, emang udah takdirnya gini, jalanin aja lah. Mungkin ini yang terbaik untuk kita semua. Toh, suatu saat kita bisa ketemu lagi sama yang lain," ujar gadis yang lebih tua.

"Setuju, Kak! Tapi aku gak nyangka, kita pindah mereka juga pindah. Kaya ... kok, bisa pas banget, sih," kekeh gadis yang lebih muda.

"Itu yang namanya takdir," ujar gadis yang lebih tua sambil mencubit gemas hidung gadis yang lebih muda, "Ayuk, cepetan jalannya. Serem, tau, cuma berdua di rumah sebesar ini."

Gadis yang lebih muda itu tertawa lalu menahan tangan sang kakak agar berhenti sejenak, "Makasih, ya, Kak."

"Makasih ... untuk?" tanya gadis yang lebih tua dengan tatapan bingung.

"Makasih karena udah pindah ke kosan ini, lalu ngebolehin aku ikut tinggal di sini. Aku seneng banget bisa ngerasain tinggal di sini. Makasih banyak, Kak Jennie!" seru gadis yang lebih kecil sambil memeluk gadis yang lebih tua.