Jeno membanting tasnya yang basah ke sofa ruang tamu. Tubuhya basah kuyup. Ia tidak tahu kenapa moodnya begitu buruk hari ini. Terima kasih pada hujan yang mengguyur wajahnya, kalau tidak kau akan bisa melihat air mata mengalir di pipi tirusnya.
Rumahnya kosong seperti biasanya. Jeno berjalan menuju kamar mandi. Sekarang ia baru menyadari dinginnya pakaian basah yang menempel di tubuhnya.
Jeno berdiri diam di bawah shower, pikirannya kembali melayang. Siapa lagi yang ia pikirkan selain lelaki manis itu, satu-satunya sahabatnya, Na Jaemin.
Jeno pikir ia sudah berhasil, tapi ternyata tidak. Sama sekali tidak. Perasaannya masih sama. Tapi keadaan semakin berbeda.
Jaemin adalah satu-satunya baginya. Satu-satunya sahabatnya, satu-satunya orang yang benar-benar peduli padanya, dan ternyata menjadi satu-satunya orang yang disukainya.
Jeno pikir ia sudah bisa menghapus perasaan terkutuk itu saat bertemu Renjun. Tapi ternyata ia salah. Ia bahkan tidak sedih saat Renjun akhirnya bersama Mark.
Bahkan setelah sekian lama, perasaan itu masih sama. Mungkin sudah sekitar tiga tahun rasa itu terpendam di hatinya, sejak awal ia bertemu lelaki manis itu.
Jeno membenci takdir yang mengikat mereka sebagai sahabat. Ia tidak tahu bagaimana semua ini dimulai. Semuanya mengalir begitu saja. Dan saat mereka semakin dekat, sahabat adalah kata yang ditakdirkan untuk mereka.
Jeno selalu ingin mengatakan perasaannya. Tapi ia tidak memiliki keberanian itu. Ia terlalu takut akan resikonya, kehilangan Jaemin. Jadi satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah menghapusnya, yang ternyata tidak semudah itu.
Sebenarnya ia bisa bertemu Jaemin kapanpun ia mau, bahkan memeluk Jaemin sekalipun. Jaemin tidak pernah menolaknya. Dan sialnya atau malah beruntungnya, sahabatnya itu juga tidak pernah menyadari perasaannya.
Tapi tetap saja label 'sahabat' itu begitu mengganggunya, yang ia takutkan suatu saat nanti Jaemin pasti akan menemukan kekasihnya dan berakhir meninggalkan Jeno seorang diri. Dan sekarang Jaemin dan Jaehyun semakin dekat. Masa bodoh dengan orang yang disukai Jaemin sejak dulu. Sepertinya kali ini Jaehyun akan berhasil mendapatkan Jaemin. Fakta itu begitu mengusik Jeno akhir-akhir ini.
Jeno jadi merasa bersalah. Ia memikirkan bagaimana keadaan Jaemin saat ini. Jaemin bahkan belum sembuh dari demamnya, tapi dia begitu peduli pada Jeno sampai mau menyusulnya di tengah derasnya hujan tadi. Bagaimana Jeno bisa seegois itu?
Jeno berharap Jaemin bisa menggunakan jaket yang sengaja ia tinggalkan.
Jeno segera menyelesaikan acara mandinya. Ia berniat pergi ke rumah Jaemin. Mungkin anak itu sedang demam tinggi.
Tapi tiba-tiba Jeno memikirkan kembali niatnya. Ia tidak ingin ada Jaehyun di sana. Sepertinya lelaki Amerika itu sedang berada di sana sekarang. Jeno sangat benci saat bertemu Jaehyun di rumah Jaemin. Sudah dua kali ia mengalaminya. Jadi ia urungkan niatnya sekarang. Jika Jaehyun di sana setidaknya Jaemin sudah ada yang menemani.
Kepalanya juga mulai terasa pusing sekarang. Sepertinya ia juga akan demam malam ini.
•
•
•
-TBC-
Plot twist ಥ‿ಥ
01-06-2021

KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT || NOMIN✓
FanfictionTernyata itu sakit, sangat sakit. Tapi siapa juga yang mau berada di posisinya? Jaemin sungguh ingin keluar dari zona menyebalkan ini. Ia benar-benar ingin berhenti menyukai Jeno sahabatnya sendiri, dan membiarkan dia bersama orang yang disukainya. ...