03

331 57 3
                                    

Wendy dan Renjun terus menebas ular-ular terbang yang berjatuhan karena bom panah yang ditembakkan oleh para pekerja mereka. Satu ekor ular terbang berukuran kecil sedang terluka parah dan tertarik gravitasi, tiga detik kemudian ular itu terpotong menjadi lima bagian oleh pedang yang diayunkan Wendy. Renjun takut melihat kakaknya begitu mengerikan menghabisi semua ular itu.

"Tidakkah ini salah? Kak kita akan membuat ekosistem di sini terganggu." Renjun berusaha mengingatkan.

"Kita hanya membunuh ular yang melintas, kita tidak sampai membunuh para ular yang masih tidur di sarang mereka atau bahkan telur-telur mereka." Ucap Wendy.

Renjun termenung beberapa saat, ia membenarkan perkataan kakaknya bahwa tindakan mereka sebenarnya tidak berlebihan, mereka hanya berusaha melindungi diri dan melindungi mutiara pelanggan mereka, tak ada yang salah dengan hal ini.

Wendy, Renjun dan para pekerja mereka kembali ke kereta Naga namun mereka tak mendapati Jaehyun di sana, mereka hanya melihat seorang pekerja yang ditugaskan oleh Wendy untuk menjaga pria duyung itu. Pekerja itu berkata bahwa Jaehyun berpamitan pulang karena ia harus mengerjakan sesuatu, lain kali ia akan ikut bersama Wendy untuk melihat toko dan desa gadis itu.

Wendy mencurigai pria duyung itu. Pria itu terlalu terlihat berpendidikan jika dibandingkan dengan para manusia duyung lainnya yang masih memegang teguh adat lama yaitu menolak keras globalisasi yang terjadi saat ini dan undang-undang internasional yang sudah disepakati. Mereka seringkali ditangkap oleh tentara internasional karena terbukti membunuh dan memakan para penyelam seperti penambang mutiara dan nelayan, tak jarang pula mereka membunuh sesama manusia air yang berbeda spesies dengan mereka.

Tahun lalu ada sekitar enam kasus pembunuhan manusia air spesies langka di laut dalam. Pembunuhan itu  telah direncanakan dengan alasan mengerikan yaitu hanya karena mereka ingin mencicipi rasa daging manusia-manusia air langka itu. Mereka sungguh kejam namun Jaehyun berbeda dan membuat Wendy mencurigai pria duyung itu. Dari gerak-geriknya, ia bukan orang sembarangan. Sayangnya hari ini Wendy sangat sibuk hingga tak punya waktu untuk menyelidiki siapa Jaehyun sebenarnya.

Gadis itu takut jika pria duyung itu adalah mata-mata dari kerajaan Laut. Meski undang-undang internasional telah disepakati sejak beberapa ribu tahun yang lalu namun perebutan kekuasaan dan kekayaan alam antara kerajaan darat dan kerajaan Laut masih kerap terjadi dan orang-orang  dari kerajaan darat yang pasti dikirim sebagai mata-mata atau tentara garis depan untuk berperang adalah keturunan raja pertama. Ketidakadilan itu terus terjadi, meski mereka tak tahu apa-apa tentang dosa yang dilakukan oleh raja pertama, dosa yang belum pernah terbukti kebenarannya namun menjadi dongeng sebelum tidur bagi anak-anak manusia darat, itu menyakitkan.

Wendy duduk di dekat jendela, bayangan ayahnya yang terbaring lemah di atas tempat tidur membuatnya gelisah. Sisik manusia duyung telah ia dapatkan namun ia takut jika terlambat. Setiap hari ia dan kedua saudaranya dihadapkan dengan perasaan was-was jika sewaktu-waktu ayah mereka meninggal dunia. Mereka hanya bisa berobat pada tabib, keturunan raja pertama dilarang berobat di rumah sakit. Chanyeol pernah bertengkar dengan salah satu tenaga medis di sebuah rumah sakit besar, pria itu bersikeras agar ayahnya mendapatkan perawatan terbaik namun pria itu berakhir dipenjara selama satu bulan. Padahal ayah mereka bukanlah keturunan raja pertama, ibu merekalah yang merupakan keturunan raja pertama. Para tenaga medis itu berkata bahwa ayah mereka telah menikahi seorang keturunan raja pertama yang berarti beberapa hak sebagai warga negaranya telah dicabut. Wendy dan Renjun sampai mengadukan ketidakadilan itu ke pengadilan namun lagi-lagi mereka tak dianggap.

Kenangan kelam kembali menyapa ingatan gadis bernama Wendy itu. Saat usianya menginjak dua belas tahun, tiga orang tentara kerajaan darat datang membawa sebuah surat perintah raja. Dalam surat itu, raja menuliskan bahwa kerajaan sedang membutuhkan tenaga sebagai seorang mata-mata. Saat itu, umur ibu Wendy masih cukup muda yaitu empat puluh tahun dan meninggal saat menjalankan tugas pada umur empat puluh lima tahun.

The Blood Of First KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang