Patricia sudah pulang dan akhirnya aku merasa tenang. Tugasku akhirnya selesai dan aku pun akhirnya menyantap makan malam. Seharusnya di saat seperti ini aku terlelap karena besok aku masih harus bekerja. Benar, seharusnya aku istirahat setelah hari yang panjang ini.
Tapi aku tidak bisa terlelap. Walaupun aku sudah membersihkan diri dan bersiap untuk tidur, aku sama sekali tidak mengantuk dan tidak bisa terlelap. Mungkin karena aku terlalu lelah menemani seorang Lady dari keluarga terhormat, aku jadi tidak bisa tidur. Terkadang saat seseorang terlalu lelah, malah akan membuat susah untuk terlelap.
Aku memutuskan untuk keluar mencari angin daripada hanya membalikkan badan di atas kasur. Dengan memakai kemeja dan celana panjang seadanya, aku pun melangkah keluar dari area tempat tinggal ksatria. Mungkin setelah berjalan-jalan sejenak, aku akhirnya bisa mulai mengantuk dan tertidur. Aku ingin lekas beristirahat karena hari lainnya telah menungguku.
Aku melangkah tanpa tujuan yang jelas, hanya mengelilingi istana dan mencari tempat sepi. Untuk ukuran malam yang sudah datang di musim panas, suasana sekitar bisa dibilang masih terlalu ramai. Entah mengapa suasana begitu ramai. Apakah karena rencana perjodohan Putra Mahkota atau karena acara ulang tahun Putra Mahkota dalam beberapa minggu?
Acara ulang tahun Putra Mahkota akan diadakan di musim panas yang akan mencapai akhir dan tepat sebelum festival penyambutan musim gugur. Aku dengar acara ulang tahun Putra Mahkota adalah tanda perubahan pekerjaan yang tidak sibuk di musim semi dan panas menjadi sibuk di musim gugur dan dingin. Walaupun hari terasa berjalan begitu lamban setelah aku bekerja, waktu yang sibuk seperti itu akan datang cepat atau lambat. Semakin berlalunya hari, waktu yang diberikan oleh Marques Son pun semakin terasa singkat saja bagiku.
Aku memiliki tenggat waktu lima tahun lagi untuk melakukan kudeta. Marquess Son meramalkan bahwa dalam lima tahun ke depan, Raja saat ini pasti akan wafat dan Yonghoon akan naik tahta. Entah apa yang menyebabkan lelaki paruh baya itu begitu yakin, tapi mungkin ia memiliki rencana. Dan saat Yonghoon naik tahta, di saat itulah aku harus beraksi dan mengkhianatinya. Sebuah tugas yang sangat berat bagi ksatria yang telah bersumpah setia.
Sebenarnya, aku hanya pernah bertemu Raja sekali, tepatnya saat acara pengangkatan aku menjadi ksatria. Sosok pemimpin itu terlihat masih sehat dan kuat, seolah tidak akan terkalahkan oleh apa pun dan siapa pun. Rasanya mustahil dalam lima tahun Raja akan turun tahta. Ia memiliki kekuasaan absolut yang tidak terbantahkan. Kalaupun ada yang merencanakan pembunuhan, bukankah itu akan sulit sekali mengingat Raja selalu dilindungi para ksatria hebat? Tapi, di sisi lain entah mengapa aku meyakini bahwa ayah angkatku akan mewujudkan hal itu.
Lima tahun mungkin adalah waktu yang lama. Tapi bagiku, untuk melakukan tugas dan tanggungjawab sebesar itu, jelas itu adalah waktu yang singkat. Lima tahun lagi, umurku bahkan belum genap seperempat abad. Lima tahun lagi juga menjadi penanda bahwa sudah lima tahun aku menerima berkat sebagai pemilik pedang suci. Di ingatan yang aku peroleh, pemilik sebelumnya mengabdi kepada kerajaan untuk waktu yang lama. Tidak hanya lima tahun untuk akhirnya melakukan kudeta.
Tapi di atas itu semua, aku tidak akan tega melakukan hal kejam apa pun pada Putra Mahkota. Ia adalah sosok yang lemah lembut, yang bahkan tidak bisa memegang pedang dengan baik. Aku pernah melihatnya berlatih pedang dan aku merasa seperti melihat diriku saat pertama kali menjadi murid akademi, saat aku belum pernah belajar berpedang sama sekali. Alias, benar-benar payah dan ditambah ia pun tampaknya tidak berbakat.
Aku tahu, tidak semua orang bisa menguasai banyak hal karena tidak semua orang memiliki berkat untuk pandai dalam berbagai hal. Tapi menjadi Raja mengharuskan seseorang untuk menguasai segalanya. Raja adalah tumpuan para rakyat. Seluruh isi kerajaan membutuhkan Raja yang cakap dan bijaksana. Maka, untuk memperoleh gelar itu dibutuhkan latihan dan belajar tanpa henti supaya menjadi pantas akan posisi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARYLLIS (ONEUS & ONEWE)
Fiksi PenggemarNamaku Amaryllis. Aku adalah anak yang diadopsi oleh keluarga bangsawan yang terobsesi untuk menguasai kerajaan. Dengan berkat menjadi pemilik pedang suci, aku dilatih menjadi seorang ksatria. Dan keluargaku berniat menjadikanku ksatria yang akan me...