Keesokan harinya Anisa yang sudah ada di ruangan tv sedang menunggu Aluna dan Reno turun ke bawa untuk sarapan bersama, Aluna sudah turun disusul dengan Reno yang ada di belakang.
"Ouh kak, kok baru nonggol kesiangan bangun yah." Aluna yang menyapa kakaknya.
"Kamu sendiri!." Ucap Reno yang juga melihat adiknya masih pakai baju tidur."Hahahaha... Iya iya karena mungkin gen kita sama jadinya bangun aja samaan." Tawa lepas Aluna dengan senang, percakapan mereka terdengar oleh Anisa yang ada di bawa.
"Gimana Anisa, kamu jaga dia dengan baikkan." Tanya Reno yang saat ini berjalan menuruni tangga bersama.
"Eh Anisa, pagi-pagi dia udah ngilang, jadi nggak tahu sekarang dia dimana?." Ucap Aluna, karena melihat ranjang Anisa sudah rapi tapi orangnya sudah nggak ada."Kalian sudah bangun, aku sudah lama nunggu kalian." Anisa sudah berdiri di ujung tangga, dengan mengunakan switer pink.
"Anisa kamu bangun jam berapa sih udah ada di sini aja, kamu keturunan anak ayam yah." Ujar Aluna mengejek Anisa.
"Kan aku sholat subuh Luna, jadi aku bangun harus pagi-pagi, terus aku bikinin kalian sarapan yuk makan bersama." Ucap anisa dengan senyuman di wajahnya."Kamu kan baru saja sembuh loh Anisa, kok kamu udah banyak gerak gitu, lihat itu kak. Anisa masa dia..." Ucap Aluna khawatir. Sedangkan Reno hanya bisa menatap Anisa yang saat ini berdiri di hadapan mereka.
"Maaf ya kak Reno aku udah banyak ngerepotin kakak, sampai buat kakak batalin semua kontrak kerja kakak, ini Anisa lakukan hanya untuk membalas Budi saja ke kakak, ya walau gak seberapa sih tapi..." Ucap Anisa yang tidak mau terlalu banyak ngerepotin.
"Aku akui usahamu, yaudah kita ke meja makan."Sesaat di meja makan Reno memperhatikan penampilan Anisa saat ini, dan sadar jika Anisa pakai rok abu-abu dan sepatu taliannya.
"Kamu mau kemana Anisa.?" Tanya Reno yang saat ini memperlihatkan tatapan tidak sukanya.
"Heh?, Mau makan kak." Ujar Anisa yang kurang memahami keadaan.
"Maksudku kamu pakai rok itu mau kemana hingga pakai sepatu." Melihat kearah kaki Anisa.
"Sekolah." Jawab singkat Anisa."A. N. I. S. A. Kamu di larang untuk masuk sekolah mulai sekarang, kamu gak bisa masuk lagi kesana." Ucap Aluna yang yang tidak mau melihat Anisa terluka lagi.
"Kenapa? Aku anak yang dapat biaya siswa, sayanglah kalo aku sia-siain, dapet uang itu sudah, keadaanku saat ini gak mungkin bisa dapat sekolah yang baru aluna. Kalo alpha ku lebih dari 3x aku akan di keluarkan dari daftar biaya siswa itu." Ucap Anisa menjelaskan.
"Kamu gak inget apa soal kejadian yang menimpah mu hemm-- kita sampai khawatir tapi kamu yang di khawatir malah mau mengulanginya lagi." Ujar Aluna yang kesel dibuatnya."Bukannya gitu, aku nggak enak aja. Aku juga sebenarnya gak mau lanjut sekolah, hanya saja ada janji yang belum aku tepati sama temen-temen aku." Ucap Anisa yang teringat sama kerja sama dengan Selly untuk tugas kelompok.
"Siapa?" Tanya Aluna penasaran.
"Selly sama Linda." Jawab Anisa cepat.
Reno hanya bisa pasrah dan memperbaiki semua yah lagi, hanya bisa mengawasi jarak jauh, dengan perkembangan di sekolah saat ini. "Yasudah jika itu sudah jadi keputusan kamu, nanti aku antar kamu ke sekolah." Ucap Reno yang tidak bisa menahan ke inginan Anisa untuk lanjut sekolah."Kakak membolehkan Anisa pergi ke sekolah sialan itu lagi, kakak sebenarnya mau ngatar Anisa ke sekolah atau mengantarkan Anisa ke kandang singa sih." Ujar Aluna yang tidak terima dengan keputusan kakaknya.
"Aluna, aku gak apa-apa kok. Aku bisa jaga diri dan menangin ini, kamu gak usah khawatir aku anak yang kuat, aku akan baik-baik saja jadi kamu harus percaya sama aku, kali ini aku gak sendirian kan ada kamu, jadi kamu gak usah khawatir yah." Ucap Anisa menyakinkan Aluna yang sudah seperti ibu-ibu yang suka khawatir sama anaknya.
"Oke aku izinin kamu ke sekolah, asal ada syaratnya."
"Apa syarat yah."
"Aku ikut kamu ke sekolah hingga sampai pulang."
"Nggak bisa gitulah.Setelah selesai makan akhirnya Anisa di antar sekolah oleh Reno dan Aluna, setelah sampai di depan gerbang Anisa di sambut sama Selly dan Linda yang kebetulan baru datang juga.
"Anisa, kamu udah masuk sekolah lagi, kamu nggak trauma kan, aku sempat khawatir kalau kamu akan trauma loh." Ujar Selly yang langsung meluk Anisa.
"Hahaha aku ini anak yang kuat kok tenang aja soal begituan aja mah ngga bisa ngalangin semangat aku buat ketemu kalian, kak Reno makasih yah udah repot-repot ngaterin Anisa." Ucap Anisa bergantian dengan bicara dengan Reno yang masih di sisi yah, sambil membawakan tas milik Anisa."Iya, kamu beneran gak apa-apa?." Tanya Reno masih belum bisa dipastikan bahwa Anisa akan aman-aman saja, ada rasa khawatir yang sama dalam benak Reno tapi mau gimana lagi dia tidak bisa menahannya.
"Iya kak, sini tasnya kak. Makasih yah kak sudah mau antar Anisa ke sekolah hingga selamat."
"Iya, sama-sama. Kalo ada apa-apa kamu harus langsung menelfonku atau Aluna." Ujar Reno sambil memberikan tas Anisa.
"Iya kak."
"Yasudah masuk sana, aku minta bantuan sama kalian, tolong jagain Anisa yah." Ujar Reno yang berganti meminta pada teman Anisa untuk menjaga.
"Siyaaapppp kakak yah Aluna." Jawab kompak temennya.
"Ya sudah aku pergi yah."
"Anisaaaa kamu inget pesen kakak aku yah, kalo ada apa-apa kamu langsung nelfon kita oke...."
"Iya Aluna."Bersambung...
Terimakasih sudah mampir tolong jangan lupa untuk like vote bintang, dan saran masukan komentar.
Senin 31 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)
RomanceKisah seorang gadis bernama Annisa yang sedang mencari-cari arti sebuah kehidupan dan sebuah keluarga, hingga nasib dan takdir yang di tulis oleh sang pencipta alam semesta ini, iya juga harus berjuang untuk hidup di dunia yang begitu keras, menguru...