Episode 112

9 1 0
                                    

Benar tebakannya dari Aluna jika Anisa akan dapat masalah di sekolahnya, ia baru datang saja sudah dapat tatapan sinis dari teman-teman sekelasnya karena dia dianggap sebagai anak yang beruntung dan anak yang punya pengaruh besar di sekolah tersebut tatapan itu semakin jelas terlihat membuat Anisa semakin tidak percaya diri.
"Anisa kamu nggak usah khawatir kan ada kita kamu nggak usah ya mikir yang lainnya lagi udah biarin aja mereka, mereka hanya iri sama kamu. " Ujar Linda sambil menuntun Anisa ke kelas.

"Dasar cewek yang gak tau diri kamu masih muka datang lagi ke sekolah ini gara-gara kamu lihat tuh anak kepala sekolah jadi kena hukuman yang tidak salah karena kamu dia jadi buronan, gara-gara anak yang gak tahu diri kaya kamu, malu-malu sekolah banget sih, hingga bawa-bawaan ketua yayasan dan sekarang kepala sekolah juga akan ditahan gara-gara sikap keegoisan anak yang kayak lu cuma gara-gara cowok doang sampai kayak gitu." Cemoohan dari temen-temen.

"Anisa udah kamu jangan mikir yang lain-lain deh mendingan kamu fokus sekolah aja dulu kita masih ada banyak pelajaran abaikan aja mereka. " Ujar Selly.
Aryan yang mendengar jika Anisa telah kembali dan sekarang sudah mulai sekolah lagi dia ingin sekali bergegas menemui Anisa, tapi dia urungkan niatnya karena takut itu akan menyebabkan Anisa mengalami hal yang serupa kembali.
"Yan lu denger nggak, katanya si cewek itu udah berangkat sekolah lagi loh, Lo nggak mau nemuin dia. " Ujar Juna.

"Iya Yan Lo beneran nggak jenguk dia, waktu dia di rumah sakit lho juga nggak jengukin dia, sumpah ya gue gak habis fikir sama anak-anak itu, cuma gara-gara gosip yang belum tentu itu beneran, sampai gila mereka hingga buat anak orang habis." Ucap Tommy.
"Sampai babak belur gitu, kalo cowo mungkin udah aku ajak tarung deh." Ucap Stevano.
"Emang gila cuman gara-gara sepele, cuman gosip doang sampai buat anak orang hampir bahaya sekarang mereka malah nuduh cewek itu yang melakukan hal yang gila padahal mereka yang bully 1 orang sampai habis dan hampir kehilangan nyawanya." Sambung Juna.

Aryan hanya bisa diam mematung sambil mengepalkan tangannya yang kesal tak bisa ia luapkan dengan semua kata-kata, memukul meja karena kesal.
"Luh gak apa-apa yan." Ujar temenny si dafit, sedangkan Aryan yang duduk di tempat yah hanya diam dan Mendengar itu Aryan semakin tersulat emosi yang menggertakan giginya hingga raut wajah ikutan sangar.
Memukul meja dengan keras. "Sumpah aku kok jadi kesel banget yah, siapa sih yang nyebarin omong kosong gitu, mau ku robek-robek tuh mulut, ember banget."  Ujar Aryan yang di buat marah.

"Kalo aku tahu mungkin aku juga udah hajar dia sampai mampus deh Yan." Sambung Stevano.
"Terus apa beda kamu sama si tukang bully Van." Sambung dafit.
"Habis aku juga kesel tahu, dia cewe bro tapi dapat perlakuan yang nggak banget, kebangetan tuh orang." Saut Stevano.
"Aku sih kepikiran kalo dia punya dendam deh sama kamu Yan, coba kamu pikir-pikir ada gak orang yang benci atau nggak suka sama Luh."
"Mana aku tahu." Ucap Stevano.

"Pertanyaan konyol tahu gak Luh, mana ada yang bilang kalo ada yang gak suka."
"Hahaha kan bisa aja ada yang buka aib sendiri gitu." Candaan dafit, membuat ketegangan sedikit mengurang.
"Udahlah Luh bisa yah cuman bercanda melulu lagi tegang Nih."
"Iya kan sekali-kali Hevan  dulu lah."

Bersambung....

Terimakasih atas kunjungan Anda kecerita saya jangan lupa untuk like, share dan masukan komentarnya...

Jangan lupa follow pertemanan dengan athour,  mampir lagi kelanjutannya saya tunggu kedatangannya...

Selasa 1 Juni 2021

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang