Flashback 2

8.9K 1.1K 251
                                    

Raka membawa Rara menuju taman belakang. Ia membersihkan lutut Rara yang sedikit terluka. Mengobatinya. Untungnya ia menyiman kotak P3K, karena tak mungkin mengajak Rara ke UKS. Dimana disitu ada Melisa dan Bara

"Makasih. Kakak temennya kak Bara ya"

Raka mengangguk tanpa bicara

"Aku tau kakak tadi liat semuanya kan. Kakak juga tau kalau aku ga salah kan"

"Hmmm"

"Kenapa kakak ga bantuin aku tadi" wajah Rara sangat sendu

"Bukan ranah gue untuk bantu. Gue emang menyaksikan itu, tapi gue ga punya bukti. Belom lagi, lo emang nampar Melisa duluan. Secara hukum pun, lo salah. Meskipun lo ngelakuin itu karena omongan gadis itu"

Rara terdiam. Ia tak terlalu mengerti maksud Raka. Sekalipun begitu, memang ia tak memiliki bukti jika dirinya tak bersalah

"Terus aku harus gimana? " Rara bertanya dengan sendu. Sekalipun ia takut pada kemarahan Bara tadi, namun tak akan mungkin ia membiarkan Bara terjerat wanita ular seperti itu

"Hmmmm sebelumnya gue udah feeling kalau si Melisa emang manfaatin Bara doang. Gue udah nasehatin, tapi ujungnya gue berantem dan dia nuduh gue mau ngerebut Melisa"

"Tapi berhubung dia udah mulai berani nunjukin taringnya ke lo, gue akan bantuin lo buat dapetin bukti. Tapi lo gapapa kalau Melisa nyakitin lo lagi, mungkin lebih parah dari kemarin!! "

"Kakak mau bantu aku? " bola mata Rara berbinar. Ia memiliki sedikit harapan

"Iya"

"Tapi kita ga berhubungan dekat. Kita pun hanya sekedar kenal karena kakak itu ya temennya kak Bara" Rara sedikit tak yakin

"Gimanapun Bara sahabat gue. Gak mungkin gue biarin dia terjerumus sama cewek ga bener kayak gitu. Dan Melisa juga udah keterlaluan sama lo. Gue paling ga suka cewek kalau fisiknya udah terluka kayak gitu"

"Makasih ka"

"Lo semangat terus. Gue akan tetep berusaha ngeyakinin Bara, dan juga nyari bukti kebusukan Melisa. Nanti kalau ada apa-apa sama lo, hubungin gue ya" ucap Raka sambil memasukan nomor telpon di ponsel Rara, lalu meninggalkan Rara begitu saja

*-*

Sejak saat itu hubungan Rara dan Bara semakin menjauh. Mereka jarang bertegur sapa, bahkan dirumah pun, Bara tak pernah berbicara apapun pada Rara

Dan sejak itu pula hubungan Rara dan Raka semakin dekat. Seiring dengan perlakuan Melisa yang semakin menjadi jadi

Melisa bahkan tak segan menyebarkan rumor palsu tentang Rara yang mencintai Bara sebagai pria bukan sebagai kakak. Membuat Bara semakin jijik. Rara menjadi bahan bullyan satu sekolah..

Bara tau, tapi ia tak menolong. Melisa menghasut Bara dengan berbagai macam omongan manis yang seakan menyudutkan Rara

"Bar aku ikut sedih denger rumor tentang Rara. Tapi kan memang selama ini Rara terlalu deket sama kamu. Ia selalu menempel sama kamu. Aku cuma takut Rara mencintai kamu. Aku takut kamu ninggalin aku" akting Melisa sangat hebat, bahkan sudah melebihi aktris papan atas sekalipun. Tak lupa air mata buaya yang ia keluarkan

"Jangan nangis sayang, yang aku cinta cuma kamu" Bara memeluk Melisa, menenangkan gadis itu. Namun didalam pelukan Bara, justru Melisa tersenum smirk

Dasar laki-laki bodoh. Gumamnya dalam hati

Sungguh eronis sekali

THE STORY OF RARA (End Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang