Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
23
Janganlupaberi vote kalian ya, chuuu ~
•
•
•
Malam ini, di apartmentnya, Joss hanya sibuk menenggak gelas winenya berulang kali ditemani dengan sebatang rokok diselipan jarinya. Ia memijat pelipisnya pelan, kepalanya terlalu pusing memikirkan semua kekacauan yang terjadi hari ini.
Mendapat surat izin untuk dimintai keterangan oleh kepolisian siang tadi berhasil membuat Joss kacau, untung saja ia bisa bersikap tenang didepan para polisi itu, hanya saja Joss harus kembali datang ke kantor polisi esok hari untuk menjawab berbagai pertanyaan yang masih tersisa.
Joss sejak tadi masih sibuk memikirkan siapa bajingan yang berani membocorkan namanya pada kepolisian. Yang jelas hanya ada dua nama yang sekarang masuk dalam kemungkinan terbesar, bisa jadi Mew Suppasit, mengingat pria itu pasti marah akan apa yang terjadi pada Kana, atau mungkin Tay, orang suruhan yang sekarang tengah mengkhianatinya.
Siapapun orang itu, ia sudah berhasil menyerang Joss secara terang-terangan, bahkan hingga melibatkan pihak berwajib seperti ini. Joss tidak khawatir akan ditangkap, ia hanya benci berurusan dengan polisi.
"Cukup Tuan Wayar. Kau sudah minum terlalu banyak." Fah yang sejak tadi bersamanya akhirnya memberanikan diri menahan tangan Joss saat ia bersiap menenggak gelas berisi wine dari botolnya yang kelima.
Joss menuruti perkataan perempuan itu, ia bersandar di sofa, menghembuskan napasnya kasar. Perlahan Fah juga mengambil rokok yang terselip diantara dua jari Joss. Tuannya terlihat kacau malam ini, jasnya berantakan, bahkan dua kancing teratas kemejanya terbuka.
"Kemari Fah Yongwaree." Joss seraya menepuk pahanya, mengisyaratkan sang sekretaris untuk duduk dipangkuannya.
Menuruti perkataan Joss, perempuan berpakaian formal dengan rok span pendek berwarna hitam itu kemudian duduk disana, mengusap pelan rahang tuannya. "Tuan Wayar, kau—"
