37 | jerman

23.7K 3K 97
                                    


Ada yang nungguin Author dari kemarin up gak?

happy reading
________________________

Jeje saat ini tengah mengemas barang-barang nya kedalam ransel. Dia akan melupakan masalahnya yang lain. Saat ini yang ada di pikirannya hanya satu, Adiknya.

Setelah selesai, Jeje langsung berjalan terburu-buru menuju lantai satu. Di sana ada anggotanya yang tengah berkumpul. Kebetulan malam ini adalah malam Minggu, jadi mereka semua meluangkan waktunya untuk mempererat persaudaraan satu sama lain.

Saat melihat Jeje turun dengan terburu-buru, apalagi di pundaknya membawa ransel, mereka langsung menunjukan raut penasaran.

"Kemana Je?" tanya Jack menghampiri Jeje. "Katanya mau ke club sama gue?" lanjut jack keheranan.

"Gue mau ke Berlin," jawaban Jeje membuat sahabatnya terkejut.

"Ngapain?" tanya Nike.

Jeje mengembangkan senyumnya yang selama ini tidak pernah dia perlihatkan setelah memasuki tubuh orang lain. "Justin. Dia udah ketemu," jawabnya dengan mata berkaca-kaca.

Mereka terkejut, selama ini mereka juga membantu Jeje untuk mencari Justin. Tapi tetap saja, keberadaan nya tidak bisa di ketahui.

"Serius Je?" tanya Jack.

Jeje mengangguk, "iya, gue harus cepet-cepet pergi. Gue gamau kehilangan dia lagi."

"Perlu gue temenin?" tanya Kael yang juga ada di sana.

Jeje menggeleng tegas. "Gak. Lo disini aja."

Kael menghela nafas panjang lalu mengangguk. "Yaudah kalo ada apa-apa hubungin kita yang ada di sini."

Jeje mengangguk seraya tersenyum tipis. "Pake Jet pribadi gue! Gak ada penolakan," ujar Nike.

Jeje memutar bola matanya malas. "Siapa juga yang mau nolak! Gue malah seneng."

Nike mengelus rambut Jeje dengan lembut. "Yaudah, hati-hati di sana," ucap Nike.

Mereka sudah tak heran lagi melihat perubahan sikap Nike saat bersama Jeje. Yang biasanya hanya menampilkan ekspresi datar dan dinginnya akan hilang saat bersama Gadis itu.

Jeje mengangguk. "Hati-hati Je," ujar Roy yang di balas acungan jempol oleh Gadis itu.

oo0oo

Berlin, Jerman.

Jeje sudah sampai di Berlin pada siang hari. Perjalanan menuju Berlin dari Jakarta, Indonesia membutuhkan waktu 17 jam lebih. Jadi Jeje sampai di sana pada pukul 9 siang. Karena memang Indonesia memiliki waktu lebih cepat 5 jam dari Jerman.

Setelah turun dari Jet. Jeje langsung menyetop taksi untuk mengantarnya ke apartemen milik Nike yang ada di sana.

Setelah sampai, Jeje langsung masuk ke dalam gedung bertingkat tinggi di depannya. Sudah pasti itu adalah apartemen mewah yang ada di Berlin.

"Akhirnya.." Jeje langsung menghempaskan badannya ke ranjang g. Dia perlahan memejamkan matanya karena merasa lelah selama perjalanan

Strong Girl TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang