• INI 100% BUATAN AKU SENDIRI
• It's about Wendy RV and Chanyeol EXO
if you don't like them, just get out from my story
• Jika ada kesamaan tokoh dan tempat itu hanya terjadi secara kebetulan
• Tolong tinggalkan jejak kalo kamu memang suka dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru kali ini ngeliat kalian galak di lapak cerita aku.
Sampai kadang aku suka melongo liat komenan dari kalian 😭
Oke deh happy reading semuanya ✨🌻❤️...
Note: Tolong kasih tanda klo ada typo. Thanks
.
.
.
Sebelumnya...
Dengan langkah yang terkesan angkuh, pria itu berjalan di bandara internasional Incheon. Dia sudah cukup lama tidak datang kesini, terakhir mungkin sekitar dua bulan yang lalu.
Itu pun karena terpaksa.
Begitu keluar dari area bandara, seseorang telah menjemputnya.
"Apa kau mau langsung ke apartemen saja?" Tanya yang menjemput.
Pria itu membuka pintunya mobil dan duduk disamping kemudi.
"Tidak, tolong antar saja aku ke NNG." Jawab pria itu sambil memejamkan matanya karena dia merasa sedikit lelah dengan jam penerbangan yang dilaluinya.
"Kau serius?" Yang menjemput kembali bertanya.
"Ya, ada yang harus aku selesaikan disana."
"Kalau kau sampai berbuat onar disana, aku tidak mau mengenalmu lagi."
Pria itu tertawa kecil, "yang benar saja. Aku tidak akan melakukan itu." Ujarnya sambil menggeleng.
"Aku pegang kata-katamu."
.
.
.
"Kau sengaja memisahkan mereka berdua kan?!" Minho mengulang pertanyaannya dengan kalimat yang berbeda tapi memiliki makna yang sama.
"Kau siapa sebenarnya?" Jaehyun mulai menajamkan matanya pada Minho yang terus menodongnya dengan pertanyaan yang memojokkan.
Minho tersenyum sinis, "kau memang tidak pernah mau mengaku tentang apapun. Mirip seperti kakakmu itu."
"Cukup!" Jaehyun menghempaskan tangan Minho yang menahannya dari tadi. "Kau pikir kau siapa sampai berani menanyakan hal itu?!"
Minho tersenyum sinis, "kau menolak memberikan jawaban dan malah berucap seperti itu. Bisa dipastikan yang aku tanyakan benar adanya."
"Berani sekali kau! Apa kau tidak tau sedang bicara dengan siapa?! Aku bisa saja melaporkan mu pada polisi karena pencemaran nama baik."
"Silahkan! Silahkan! Aku tidak peduli! Hanya dengan melihat reaksimu saja, aku sudah mendapatkan jawaban yang aku mau." Minho berujar.
