🌹Empat Puluh🌹

27.3K 1.2K 50
                                    


Hai haiii gaesss....

Ebook nya udah hadir di google playbook/playstoree yahhh...

Yang mau baca lengkap udah bisa di kunjungi di sana ya...

Yang mau baca lengkap udah bisa di kunjungi di sana ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jika ada yang nggak paham boleh bertanya tanya yaa... Di DM jugaa bolehhhh❤️❤️❤️.

Yang mau promo 100k dapat 8 judul . 125k dapat 9 judul masih bisa jugaa yaa. Segeraaa!!!

Alea baru sampai di bandara menjelang pukul sepuluh malam. Alea menaiki taksi menuju rumahnya. Saat tiba di perjalanan sepi taksi yabg di tumpanginya tiba-tiba nge-rem mendadak.

" Aaw....,"

Alea merasakan kepalanya pening saat tedorong ke depan.

" Maaf, maaf Mba. Ada mobil yang menghalangi di depan."

Alea menatap ke depan sambil meringis. Benar apa yang di katakan sopir taxy barusan. Alea melihat pintu mobil terbuka dan keluar laki-laki serba berbaju hitam semua.

Tiba-tiba Alea merasa takut.

" Mba di mobil saja, biar saya keluar."

" Jangan, Pak. Saya mohon jangan keluar. Mereka orang jahat, Pak!" Ucap Alea cepat. Nafasnya memburu. Wajahnya pucat.

Siapa mereka dan apa mau mereka.

Alea beringsut duduk saat melihat tiga orang laki-laki menggedor jendela mobil.

" Heiii, keluar!" teriak salah satu dari mereka.

Alea mencengkram jok mobil. Ia ketakutan. Begitu pun dengan sopir taxy.

" Pak, jalankan mobilnya cepat, Pak!" teriak Alea.

" Ba...baik Mba,"

Prangg

Kaca mobil di pukul dari luar.

" Keluar kalian!"

" Pak, saya akan keluar. Bapak langsung pergi dan cari bantuan,ya. Bisa kan, pak?"

Alea menatap sopir taxy menganggukkan kepala nya.

" Saya akan keluar, Pak. Sepertinya mereka mengincar saya."
Alea berusaha terlihat tenang.

" Ta...tapi Mbak---,"

" Bapak jalankan apa yang saya ucapkan barusan."

Setelah itu Alea keluar. Nafas nya tercekat.

" Lama amat sih lo. Keluar aja lama!' bentak laki-laki berkepala plontos.

" Siapa kalian?" tanya Alea dengan nada dingin

Mereka berpandangan lalu tertawa satu sama lain

" Lo tidak perlu tahu siapa kami. Yang jelas sekarang lo harus ikut bersama kita, ye kan??"

Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang