[Season 2] Part 40: Bahagia

59 5 0
                                    

Apa yang membuatmu tersenyum hari ini? Hari yang cerah? Bertemu teman-teman? Bertemu rekan kerja? Apapun alasannya, senyum adalah hal yang terindah.

Musim kemarau membuat suasana kota menjadi sangat panas dan polusi udara ada dimana-mana. Lelah, jengah, tetapi kehidupan harus terus berlanjut, bukan?

"Heh, ayo cepetan foto bareng!" teriak salah satu siswa.

"Tar dulu!"

Suasana SMA Bhakti mulai ramai dan suasana hangat menyelimuti siang hari itu, dimana acara kelulusan tengah berlangsung. Senyuman bahagia terpancar dari wajah siswa-siswi yang 100% lulus hari itu. Mereka mengadakan sesi foto setelah wisuda selesai.

Wisuda itu juga menandakan cepatnya waktu berjalan di benak Nayla, karena sudah hampir setahun ia lalui setelah kejadian pertunangan Brian itu. Apakah mereka kembali bersama? Jawabannya tidak, atau mungkin belum. Nayla tidak pernah sekalipun menerima tawaran Brian untuk kembali padanya. Nayla ingin benar-benar fokus dengan studinya.

"Gak mau foto bareng gue gitu?" suara itu sukses mengejutkan Nayla.

"Jangan ngagetin gitu ih!" Nayla mengelus dadanya, merasakan kenikmatan detak jantungnya semakin cepat karena kaget. Pemilik suara tadi tersenyum.

"Sana deh foto dulu sama temen-temen lo. Gue tunggu di sini ya?" Brian tersenyum.

"NAYLA CEPETAN! JANGAN BERDUAAN MULU SAMA MANTAN!" teriak Gita. Nayla menghela nafasnya gusar, berharap ia bisa langsung menjitak kepala sahabatnya. Tanpa mengatakan apapun kepada Brian, Nayla berjalan menuju rombongan teman sekelasnya untuk mengambil beberapa foto. Brian mengamati Nayla dari jauh sambil tersenyum-senyum.

"Apaan sih itu orang ih," batin Nayla.

Setelah sesi foto selesai, Nayla kembali mengambil foto bersama Gita dan beberapa sahabatnya.

"Ayo dong pose peace gini," usul Rebecca.

"Gak ada waktu ah kelamaan lu," Brian menarik tangan Nayla menjauh dari sahabatnya. Kemudian, dirinya mengeluarkan ponselnya dan memaksa Nayla untuk segera berpose.

"Eh, ambilin fotonya sini!" Brian menyodorkan ponselnya kepada Gita.

"Ih siapa elu maksa maksa anjir," Gita terlihat gusar, namun tetap menerima ponsel Brian dan mengambil foto mereka berdua.

"Kalian nih udah balikan belum sih?" tanya Hera.

"Kenapa? Kalo belum lo mau booking slot balikan sama gue?" tanya Brian.

"Idih amit-amit," Hera bergidik.

"Kayaknya sih nunggu kepastian si Ratu Es," kata Gita sambil melirik sahabatnya.

"Gue?" tanya Nayla.

"Siapa lagi emangnya?" tanya Gita.

"Ih, mana ada anjir," Nayla menggelengkan kepalanya.

"Gue udah minta balikan sih. Katanya dia mau fokus sama studinya. Gue sih oke-oke aja. Gue bakalan langsung lamar besok." kata Brian.

"Kejauhan banget," kata Nayla.

"It's a wish. Semoga aja gue besok bisa kan langsung lamar elo haha," Brian tertawa kecil.

"Aamiin," Gita tertawa kecil.

"Diem." kata Nayla.

"Abis ini, kalian mau kemana nih? Mau hangout ga?" tanya Brian.

"Gue ada janji sama Neo sih," kata Hera.

"Neo? Ah, akhir-akhir ini makin deket ya lo sama dia. Dia kayaknya alim tapi aslinya mah engga." kata Brian.

"Iya percaya. Lo yang paling alim," kata Hera.

Bitter Sweet [Season 1 dan 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang