Kisah ini dimulai secara virtual. Dengan tak sengaja aku mengenalinya melalui sosial media, whatsapp. Yahh dari grup whatsapp, aku menemukannya. Tepat pada tanggal 27 September 2020 aku menyapanya. Malam yang begitu larut, menjadi malam bersejarahku, mengingat waktu pertama kali aku tahu siapa namanya, tempat tinggalnya, sekolahnya dimana, hmmm yah begitulah.
Kita ada dalam grup yang sama. Sebab dulu punya keinginan yang sama. Yah, sama-sama ingin melanjutkan kuliah di Universitas Gajah Mada. Dan memang kebiasaanku, menambah relasi dari grup whatsapp yang aku punya. View the contents of the members. Then save the number, don't forget to say "hello, save back i'm noya"
Tak cukup lama saling kenal-mengenal, Kenyamanan dalam percakapan itu mulai terasa. Aku yang tadinya tak percaya adanya "sahabat" malah ikut terngiur mengobrol bersamanya. Dia orangnya baik, peramah dan terbuka. Tanpa rasa cuek sedikitpun, ia dengan tulus membalas obrolanku. Sampai lupa ternyata waktu sudah menunjukkan jam 2 malam. Dan akhirnya, percakapan dimulai pada keesokan harinya.
Dan benar, percakapan itu terus berlangsung. Hanya dilangkahi oleh jam istirahat saja. Kemudian langsung saling berkabar lagi. Pertemananku dengannya mulai terubah menjadi status "Sahabat" akibat adanya rasa kepercayaan dan nyaman satu sama lain. Hari ke hari, waktu terus bergulir sampai kita percaya adanya satu kalimat "Kenalnya virtual, tapi ga tau kenapa sayangnya bisa nyata".
Aku yang dulunya ga gampangan percaya sama orang bisa kebuka lagi pintu percayanya sejak kenal dengannya. Meskipun kutahu bahwa setiap hati manusia bisa dibolak balikkan oleh Sang Maha Kuasa.
Hari selanjutnya masih tetap sama, mengobrol dengan orang yang sama bahkan sampai memperbincangkan soal apapun itu mulai dari akar-akarnya. Padahal ini kita kenalnya belum lama, lho. Tapi ga tau kenapa, berasa udah percaya amat teramat gitu.