04. Paman Jelek

2.1K 223 30
                                    

Happy Reading.......

_____________________________________

Entah di Dorm, di Backstage, di atas panggung atau di tempat umum sekali pun, Jennie tetap saja bersikap Clingy pada Jisoo. Jennie seperti tak pernah absen untuk bersikap melekat pada Jisoo. Bahkan, ia begitu menyukai posisi mereka seperti saat ini. Di sofa, duduk saling berdampingan dan ia menyandarkan kepala di bahu Jisoo, sambil memeluk pinggang gadis Kim yang lebih tua. Jisoo tersenyum hangat, membelai lembut tangan gadis kucing yang melingkar di perutnya.

Sementara J, anak kucing itu tengah melihat buku yang di belikan Chaeyoung tadi. Buku berisi gambar hewan, dan itu membuat J tertarik. Bahkan, J membukanya dengan Dalgom di sampingnya. Dan terkadang Jennie dan Jisoo memperhatikan J karena anak kucing itu posisinya berada di depan mereka. Duduk berdua bersama Anjing kesayangan Jisoo. Lihatlah! Jennie dan Jisoo sudah seperti dua orang tua yang sedang menjaga anaknya.

"Jen, tadi kamu bilang beli es krim untuk J?" Ucapan itu membuat Jennie sadar, jika ia memang membeli es krim untuk J. Dan es krim itu ia letakkan di kulkas.
"Ah… iya. Aku meletakkannya di kulkas tadi." Balas Jennie.

Ia mengangkat kepalanya dari bahu Jisoo, lantas kemudian berdiri dan berjalan ke arah kulkas. Mengambil es krim yang ia simpan tadi di kulkas. Jennie kembali dan duduk di samping Jisoo.

"J, Ayah membelikanmu es krim. Ayo kita makan bersama."

Anak kucing itu menoleh. Kemudian menutup buku miliknya dan kemudian menghampiri Jennie dan Jisoo. Ia duduk di samping Jisoo sambil memperhatikan kotak es krim yang Jennie maksud. Ia memperhatikan es krim itu dengan serius.

Jisoo memberikan sendok pada J, kemudian menyuruh anaknya itu untuk makan es krim. J dengan polosnya, mengambil es krim dengan sendok. Meski ia menatap es krim dengan wajah anehnya. Mungkin, karena J tak pernah melihat es krim sebelumnya. Jadi ia merasa aneh dengan makanan itu. Setelah es krim itu berada di mulutnya, detik kemudian mata J berbinar. Rasanya begitu enak, apalagi ketika rasa manis itu terasa di lidahnya. Baik Jennie dan Jisoo sama-sama tersenyum gemas, melihat reaksi polos dari J.

"Enak?" Anggukan dari J, menjadi jawaban atas pertanyaan Jisoo.
"Ayah akan sering membelikanmu es krim, tapi jadilah anak yang baik, ok?" J mengangguk antusias dengan ucapan Jennie.
"Jennie, jangan setiap hari juga, nanti J akan sakit." Ucap Jisoo mengingatkan.
"Ah… iya juga." Rutuk Jennie.
"Ayah… setiap hari saja, ini sangat enak." Rengek J dengan manja.
"Tapi nanti kamu akan sakit jika memakannya setiap hari!" Jennie mencoba memberi pengertian.

J mengerucutkan bibirnya, karena Jennie tak mau menuruti ucapannya. Lalu beralih pada Jisoo, dan meminta wanita itu untuk menyuapinya. Dengan senang hati pula, Jisoo menyuapi J.

Bila di lihat, J memang anak yang baik, cantik dan imut. Bahkan wajah gadis itu juga sangat mirip dengan Jennie yang membuat siapa pun akan mengira bahwa J adalah adik dari Jennie, dan bukan anaknya. Sebenarnya Jisoo masih tak mengerti, mengapa anak menggemaskan itu memanggil Jennie dengan sebutan Ayah. Jennie adalah seorang perempuan, dan Jisoo tahu jika Jennie sangat risih dengan sebutan itu. Namun Jennie mengijinkan gadis itu memanggil dirinya Ayah, mungkin saja Jennie tak mau mengecewakan J. Bahkan, saat ini saja Jisoo masih sangat sulit percaya jika J adalah kucing yang bisa berubah menjadi manusia. Meski bukti sudah ia lihat di depan matanya sendiri.

"J, dengarkan Bunda, kamu tidak boleh memakan es krim terlalu sering. Itu tak baik untukmu. Kamu mau mengecewakan Ayah dan Bunda?" J menggeleng.
"Maaf, Bunda. J janji tidak akan memakannya terlalu sering. Tapi J masih bisa kapan-kapan makan es krim?" Jisoo tersenyum.
"Tentu. Asal tidak sering!" J langsung berteriak senang mendengarnya.
"Ok, Bunda."

(J)ennie | Baby Cat ↔Blackpink feat Ella Gross✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang