Beyond Evil

816 73 38
                                    

"BEYOND EVIL"
by jiyeonsquad

Park Jiyeon featuring Kim Taehyung
Oneshot

WARNING: EXPLICIT CONTENT

"The devil wants your soul. Don't sell your soul to a devil."

Happy reading!
Leave comment and vote after you reads this story!

Xx

***

Jiyeon merasa dunianya hancur berantakan dalam kedipan mata begitu melihat dan mendengar perusahaan keluarganya yang telah dibangun berpuluh-puluh tahun itu bangkrut. Ingatannya kembali melayang kepada mendiang Ayahnya sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Ayahnya mengatakan bahwa lawan bisnis keluarganya sendiri adalah adik dari Ayahnya atau bisa dibilang orang itu adalah Paman Jiyeon.

Jiyeon tidak mengerti, mereka adalah keluarga sedarah. Darah jauh lebih kental dari air. Tetapi kenapa mereka saling menyerang dan secara terang-terangan menghancurkan bisnis satu sama lain? Sekarang dirinya berada diambang kehancuran, tidak ada lagi yang tersisa kecuali jiwa dan raganya. Seluruh harta yang dimiliki telah disita, Jiyeon benar-benar miskin.

"Miss?"

"Pulanglah, aku masih ada urusan di sini."

Jiyeon mendengkus dalam hatinya, tidak ada lagi yang dapat dia urusi. Semuanya sudah hancur, tidak ada yang bisa Jiyeon selamatkan.

"Tapi Miss..."

"Mingyu-ssi, aku akan membayar pesangonmu. Jangan khawatir, aku masih punya dana dari sisa dana yang tersisa untuk membayar kalian semua. Tapi aku minta maaf jika uang yang aku berikan sangat sedikit."

"Tidak Miss, saya tidak membutuhkan itu. Saya merasa terhormat bisa bekerja untuk Anda selama bertahun-tahun."

"Kau terlalu rendah diri, Mingyu-ssi. Apa ini bentuk sarkasme dari ketidakpuasanmu?"

"Tidak Miss, saya tidak bermaksud begitu."

Jiyeon mendengkus pelan dan menatap keluar jendela kantornya yang berada di lantai duapuluh. Minggu depan adalah batas terakhir baginya untuk mengemasi barang-barangnya untuk keluar dari sini. Pamannya cukup berbaik hati untuk memberinya waktu untuk berkemas, tidak seperti di dalam drama yang akan menendangnya langsung tanpa pikir panjang.

Karena sudah jatuh miskin, Jiyeon akan menjual rumah peninggalan orang tuanya meskipun enggan dan memilih untuk tinggal di apartemen kecil yang murah namun masih layak untuk ditinggali. Dan mungkin untuk semua koleksi barang mewahnya akan segera Jiyeon jual, atau mungkin Jiyeon akan menyimpannya sebagai tabungan jika Jiyeon membutuhkan uang. Yang jelas, dunia ini belum berakhir hanya karena jatuh miskin.

Jiyeon akan kembali bangkit dari awal, dan kembali membangun kerajaannya sendiri meskipun harus menunggu hingga sepuluh atau duapuluh tahun kemudian untuk sukses.

Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka, Jiyeon menoleh dan kemudian rahangnya mengeras penuh kekesalan yang besar begitu melihat siapa yang datang. Siapa lagi kalau bukan sepupunya? Jiyeon mendesah pelan kemudian menyuruh Mingyu untuk membuatkan minuman.

Jiyeon berjalan ke arah kursi tamu dan mempersilahkan pria itu untuk duduk. Pria itu menatap Jiyeon dengan seringaian tipisnya, lalu segera duduk di kursi dekat dengan perempuan itu.

"Aku tidak menyangka kau datang ke tempat yang akan segera tutup ini," sahut Jiyeon datar.

"Sudah jatuh miskin saja masih tetap arogan," balas Eric mengejek. Jiyeon tidak menjawabnya dan terfokuskan pada Mingyu yang datang membawa minuman untuk tamunya ini. Kemudian pria itu melesat pergi ke mejanya, membiarkan Jiyeon dan Eric berdua.

It's All About HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang