vomments okee?
letts, happy reading!: : :
jaemin mengeratkan pelukannya sendiri. dia sakit. badannya panas, kayak sih demam. salah sendiri kemarin malah maksain pulang sambil hujan-hujanan, aturan harusnya neduh dulu.
kalo kata jaemin, terobos aja daripada nginep di jalanan.
sekarang dirinya malah terdampar di rumah sendiri, dan sendirian. dengan kondisi sakit. orang tuanya lagi di luar kota dan udah dari dua hari yang lalu.
dia anak tunggal, gak punya saudara. jadi sekarang bener-bener sendirian.
asisten rumah tangga? bunda nya mana mau punya, katanya lebih baik kerjain sendiri selagi bisa.
TAPI SEKARANG JAEMIN GIMANA?
mau nelpon orang tua nya juga percuma, mereka masih lama pulang. mana ngga bakal bisa pulang sekarang, jauh. paling nyampe juga besok.
jaemin menghela nafas, tangannya dengan lemas meraih ponsel di nakas. menelpon seseorang yang satu-satunya ia pikirkan buat dimintain tolong.
belum tersambung sampe beberapa menit kemudian---
"halo na?"
"jenoo." lirihnya.
"kenapa? kok suara nya serak?"
"sakit."
"ada orang?"
"ngga."
"mau apa?"
"tolong beliin obat aja."
"ada makanan di rumah?"
"umm, gak tau belum ke bawah."
"diem di kamar ya? gue beliin bubur sama obat."
"iya. makasih, maaf ngerepotin."
"ngga. tunggu, gue otw."
panggilannya terputus dan jaemin kembali menenggelamkan wajahnya di bantal, berusaha menghilangkan rasa pusing sedikit.
.
.
.
"mau kemana jen?" tanya salah satu temen tongkrongan nya.