" Mommm"
5 jam setelah operasi dan donor darah Javierra mulai sium. Walaupun keadaan Javierra terlihat baik-baik saja tapi Liora an William haus ekstra menjaganya malam hari menjadi musuh besar bagi Javierra. Benturan di kepala membuatnya usah untuk tidur pada malam hari.
" Kaka tidur yahh" bujuk Liora tangnnya tidak berhenti mengusap kepala Javierra.
" Mom... it's huts i can't "
" Tapi kamu harus istrahat ka"
"Aku akan tidur dengan Lito"Ucapnya. Setelah javierra mulai suiman memang kami mengubah panggilan untuk Richard dan Odetta atas pemintaan Javierra. Lito adalah Odetta dalam bahasa perancis artinya nenek begitu juga Richard dengan panggilan Tito.
" C'mon ...daddy akan
" Nope, aku mau Lito yang mengendongku" Ucapan William terputus ketika Javierra menginginkan Lito-nya. Odetta menghampiri Javiera dan membawa ke kasurnya sedangkan Javierro sudah tidur dengan Richard. Ruangan VVIP yang dipesan seakan menjadi rumah bagi mereka.
" Thanks mom " ucap William. Javierra tidak berbicara dengan William sejak William tidak menuruti keinginanya untuk memesan makanan diluar rumah sakit.
William begitu terkejut dengan sifat Javierra yang sangat bertolak belakang dengan Javierro. Javierro yang pendiam,tertutup tapi tidak dengan Javierra. William membayangkan begitu sulitnya Liora membesarkan ketiga anaknya sendiri.
" Tidurlah aku akan berjaga malam ini " Liora melirik William lalu membuang mukanya tanpa menghiraukan perkataan William.
" Sayang... lihat aku" William menaik pelan muka Liora dan meletakan kedua tangan-nya pada pipi Liora.
" Aku tahu kamu sangat mencemaskan Queen begitu pun aku seorang ayah akan mencemaskan anaknya dengan kondisi sepeti ini tapi aku tidak suka jika kamu melupakan makan apalagi istirahat" Ucapan William membuat Liora menangis dalam diam. Sesak di dada yang dirasakan oleh Liora. Menangis tanpa suara sangat menyakitkan.
William menarik tubuh Liora kedalam pelukannya berusaha untuk saling menguatkan dalam situasi seperti ini. William juga sangat terpukul tapi tidak menunjukan pada Liora. William berusaha untuk menjadi penopang dalam keluarganya.
" Istirahatlah, aku aku berjaga malam ini. Semuanya akan baik-baik saja " Ucap William mengusap air mata Liora.
" Tidurlah " William duduk di tengah antara kasur Liora dan Queen. Richard dan Javierro berada di kasur ujung dan berikutnya diisi dengan Odetta dan Javiera. Kasur berikutnya dengan Liora baru Queen.
" Haiii Princes Daddy.... apakah kau tidak merindukan daddy ??? apakah mimpimu sangat indah?? Bangunlah...Daddy sangat merindukanmu" Lirih William tapi tidak mendapatkan jawaban dari lawan bicaranya.
" Maafkan Daddy...
" Maafkan Daddy...
" Maafkan Daddy ....
Tangis William pun pecah memeluk tangan anaknya mengharapkan jika ada suatu keajaiban unutk putrinya. Melihat wajah anaknya dan beberapa alat bantu ditubhnya membuat hati William teriris.
" Kita akan ke Disneyland jika kalian berulang tahun, Kalian merupakan anugrah yang sangat Daddy syukuri. Tangan William membelai lembut wajah Queen. Mengecup pelan dahi Queen.
Penyesalan terbesar dalam hidup Wiliam bukan karna gagal memenangkan tender miliaran atau gagal dalam menjalankan bisnis dengan beberapa petinggi negara tapi penyesalan terbesarnya tidak melihat tumbuh kembang anaknya .
William bahkan berjanji tidak akan melepaskan atau membiarkan Liora dan Triple J menghilang lagi.
Sudah 8 hari tetapi tidak ada perkembangan dari Queen berbeda dengan Javierra yang sudah sangat aktif. Pada awalnya Javierra sangat terkejut dengan keberadaan Odetta dan Richard apalagi melihat William ketika sudah berada di sampingnya.
-o0o-
Next Part 20
Follow IG: Morodochu13
Maaf untuk part ini sedikit gak nyambung :)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're (not) My Father
Romantik" Apa yang harus kulakukan agar kau menerimaku kembali ? " -William Leonardo Smith- " Belajarlah menghargai, karna tidak semua penyesalan bisa diselesaikan dengan maaf ' -Liora Kannika-