Prakkkk
"Berapa kali gue bilang? Gue ga pernah suka sama lo!"
Off Jumpol Adulkittporn, pemuda yang memiliki sikap yang dingin namun hangat bagi seorang Gun Atthaphan.
"Gue ga butuh makanan dari Lo!, Dari banyaknya manusia dimuka bumi ini? Kenapa masti gue yang harus Lo pilih?"
Gun hanya menatap kotak bekalnya dengan nanar, setiap hari kotak bekal yang ia bawa akan berakhir menyedihkan. Jika tidak dibuang ya akan rusak seperti sekarang ini
Gun menatap wajah pemuda yang sangat ia cintai ini, pemuda yang bersikap dingin tapi bisa membuat Gun merasa hangat jika berada didekatnya.
"M-maaf" ucapnya pelan.
"Off sekarang bisa kasar sama Gun tapi suatu saat nanti Off akan jatuh cinta sama aku. Gun akan tungguin"
Gun menampilkan senyum terindah yang selalu ia tunjukan. Senyuman yang selalu ia pakai untuk menutupi betapa hancurnya hati miliknya, namun ia tetap percaya 'suatu saat nanti Off akan jadi milikku'
"Jangan harap! Gue Off Jumpol Adulkittporn gak akan pernah jatuh cinta sama Lo! Gun Atthaphan Phunsawat" ucapnya lalu pergi meninggalkan kantin, Gun menjadi bahan bicaraan seluruh anak kantin. baginya ucapan mereka tak akan pernah sesakit perbuatan yang Off lakukan padanya
Gun melangkah kakinya menuju halaman belakang sekolah, tempat yang sering kali ia kunjungi saat Off akan mematahkan hatinya untuk berulang kali. Gun menahan air matanya untuk keluar, ia ingin untuk sehari saja. Hanya sehari untuk tak menangisi Off
"Lo bego ya"
Gun memutar tubuhnya untuk melihat lawan bicaranya.
"T-tay"
Tangisnya pecah, lagi lagi ia menangis dihadapan sahabatnya. Orang yang selalu ada disaat semua orang membencinya, yang selalu membela dirinya ketika semua orang menganggap dirinya seperti virus yang harus dihindari, yang menjadi perisai ketika kedua orangnya selalu mencoba untuk menghilangkannya dari muka bumi ini. Dia adalah Tay Tawan. Laki laki yang selalu bisa menjadi tempatnya bersandar.
"Kenapa?"
"Kenapa hiks.. mencintai Off harus sesakit ini?" Gun memukul dada kanannya dengan keras, Tay tak suka melihat Gun selalu seperti Ini. Hanya karna bajingan seperti Off, Gun yang selalu tegar bisa selemah ini. Tay menarik tubuh Gun kedalam pelukannya.
"Sakit"
"Tapi aku tak bisa berhenti"
Tay menepuk belakang punggung Gun, mengelus rambut hitam miliknya. Seakan menenangkan pemuda didalam pelukannya i
"Buka mata lo Gun, lihat disekitar lo"
"Mungkin Off dunia bagi lo tapi, tanpa Lo sadari Lo juga dunia bagi seseorang Gun"
Gun melepas pelukannya, memandang wajah indah milik sahabatnya. Tay hanya tersenyum lalu menepuk pipi milik sahabatnya
"Lo jelek kalau lagi nangis" Tay menghapus bekas air mata dari wajah indah milik sahabatnya.
Jika boleh, Tay ingin menjadi dunia bagi Gun. Yang bisa mengambil kecupan dari bibir Gun, yang bisa menjadi tempat Gun untuk pulang tapi semua mustahil. Dunia Gun hanyalah Off, Tay hanyalah sahabat yang selamanya akan tetap menjadi sahabat bagi Gun Atthaphan Phunsawat.
"Kalau suatu saat nanti Lo nemuin tempat untuk pulang" Tay menatap mata indah milik Gun. mengambil semua keindahan yang tak seorang pun memiliki keindahan itu
"Jangan lupain gue ya" ucapnya.
Haii babii, aku mau buat cerita versi aku sendiri. Mungkin bakalan gaje ya tapi semoga suka yaa~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Star - Gun
القصة القصيرة"kalau kita tak bisa bersama, mungkin dilain dunia kita bisa bersama ya kan Off" - Gun "Kalau Lo udah nemuin tempat untuk pulang, jangan lupain gue ya" - Tay "Lo bilang gue kaya bintang kan? Tapi Lo salah Gun, bintang itu elo bukan Gue" - Off ••• Gu...