12. Deal Or No Deal

3.5K 550 30
                                    

Taksa berada di Taman Fakultas sore ini, tempat dimana ia di suruh menunggu untuk kesekian kalinya oleh Syaluna beberapa hari yang lalu dan sekarang tempat ini adalah tempat dia menunggu Joana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taksa berada di Taman Fakultas sore ini, tempat dimana ia di suruh menunggu untuk kesekian kalinya oleh Syaluna beberapa hari yang lalu dan sekarang tempat ini adalah tempat dia menunggu Joana.

Sebenarnya Taksa benar-benar tidak berniat untuk mengatakan permintaan bodoh yang ia minta ke Joana kemaren, Sumpah! dia hanya spontan. Spontan yang membawa berkah pikirnya.

Awalnya Taksa benar-benar ingin mengajak Joana pure berteman. Hanya saja, Taksa tidak berani untuk mengatakan niat hatinya tersebut, dan setelah di pikir-pikir apakah tidak aneh kalau Taksa tiba-tiba mengajak Joana berteman? Dan Taksa sangat yakin, Joana pasti 100% menolak ajakannya tersebut.

Jadi, Taksa memilih cara ini, cara yang terlintas dan seketika terpikirkan oleh otak cerdasnya. Dimana ia bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Keuntungan untuk menjadikan Syaluna pacar, dan memiliki Joana sebagai temannya.

Sambil menyelam minum air, kalau kata pepatah.

"Gue kira lo gak bakal dateng, untung aja gue gak langsung cepu ke Doy kalo lo suka sama dia." Kata Taksa sambil berdiri dari duduknya saat melihat Joana berjalan kearahnya, gadis itu hari ini memakai kaos crop pendek di lapisi kemeja kotak-kotak dan celana jeans kebesaran andalannya, Tak lupa rambut yang diikat cepol asal khas Joana.

"Lo bisa diem dulu gak?" Kata Joana dan langsung duduk di kursi taman menatap Taksa jengkel. Setelah itu tidak ada pembicaraan dari mereka, Taksa membiarkan Joana duduk sebentar saat di lihatnya Joana terengah seperti sedang kecapekan. Taksa berdiri tepat di hadapan gadis itu.

"Sampe kapan?" Kata Joana tiba-tiba memulai obrolan.

"Apanya?" Taksa balik bertanya.

"Ck! Sampe kapan gue harus pura-pura suka sama lo?"

"Sampe Syaluna ngebales cinta gue."

"Kalo selamanya dia gak pernah bales cinta lo gimana?"

"Ya gampang, selamanya juga lo harus pura-pura suka sama gue."

"ORANG GILA!" Kata Joana lantang. Ia berdiri dari kursinya dan berdiri di hadapan Taksa dengan tangan yang terlipat di dadanya. "Lo pikir pertanyaan gue barusan becanda?"

"Kalo gue pikir lo becanda gue udah ketawa dari tadi." Kata Taksa. Ia ikut melipatkan tangan di dada, mengikuti gaya Joana.

Joana menarik nafasnya dengan kasar, Ia harus benar-benar bersabar jika harus berbicara dengan Taksa Shankara Brengsek Shareef ini. "Gue menolak."

"Yaudah gue juga gak maksa, tapi gue bakal memulai obrolan serius dengan Doy abis ini." Santai Taksa.

Joana menahan amarahnya lagi, "Gue nolak kalo selamanya! Lo harus tentuin sampe kapan. Gue gak mau selamanya di manfaatin sama lo."

DENGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang