SEMBILAN

39 29 8
                                    

Pagi hari menyapa Ashalina dan Ciara lagi. Seperti biasa, mereka harus pergi kesekolah dan menuntut ilmu dengan semangat disana.

Tepat masuk ke area sekolah, Ashalina tidak langsung menuju kelas, ia memutuskan bilang ke Ciara untuk mampir sebentar ke perpustakaan. Padahal seperti biasa, perpustakaan itu sementara akan pindah di rooftop:)

RIVOR datang dengan penampilannya yang cool seperti biasanya, melewati beberapa siswa dan siswi yang berjajar di koridor, seketika langkah Dirga terhenti ketika melewati kelas Ashalina. Ia mengintip perlahan, tidak ada ciri-ciri keberadaan Ashalina, sampai akhirnya seseorang memanggil nya.

"Kak Dirga." Sapa Ciara yang melihat Dirga sedang berdiri di depan pintu kelas kakak nya itu. "Kak Dirga sama yang lain ngapain di sini?"

"Em-ngga sengaja lewat." Ucap Dirga. Pandangannya tertuju kepada Ciara yang biasa nya selalu datang bersamaan dengan Ashalina. "kakak lo nggak masuk sekolah?"

"Oh masuk kok, tapi tadi katanya ke perpus." Balas Ciara. "Kenapa kak?" Tanya Ciara kembali.

"Oh- gak-gak papa." Balas nya.

"Kangen mungkin." Celetuk Fendi yang berada tepat disampimg Dirga.

Dirga mencubit paha Fendi dengan keras, menandakan bahwa dia tidak suka dengan kelakuan temannya itu.

"Au, sakit Dir. Lo pikir gue kue cubit, bisa lo cubit se-enaknya." Ucap Fendi seraya menggosok paha nya yang masih terasa sakit karena cubitan Dirga.

Ciara tersenyum tipis melihat kelakuan kakak kelas nya itu. "Yaudah kak, Cia pamit dulu ya mau ke kelas." pamit Ciara, "bye kak Dirga."

"Bye." Balas Fendi. "Ciara." Panggil nya.

"Iya?" Ciara membalik badannya dan menghiraukan panggilan Fendi. "Kenapa kak?"

"Nanti aku traktir boba brown sugar sama mie ayam, mau?" Tawar Fendi.

"Em-boleh. Di traktir kan?" Tanya Ciara.

"I-i-ya aku traktir." Ucap Fendi. "Beneran mau?" Tanya nya lagi untuk meyakinkan.

Ciara membalasnya dengan anggukan pelan. "Yaudah aku duluan ya kak." Pamit nya. "Permisi."

"Iya-cantik." Balas Fendi dengan berbisik pelan.

"Dasar buaya. Ada cewek dikit senjata nya traktiran." Celetuk Pra.

"Idih, bilang aja lo cemburu."

Dirga masih memikirkan keberadaan Ashalina. Ia ingin sekali menemui nya. "Ini dia ke perpus beneran apa engga ya?" batin nya. "Bro, gue cabut duluan ya." Pamit Dirga.

"Kemana?" Tanya Gio. "Kenapa gak bareng aja?"

"Ada urusan- sebentar doang." Jawab nya. "Pamit ya. Bye."

Dirga mencari Ashalina langsung ke tempat biasa.

Sesampai nya di rooftop lantai 3, benar saja, saat Ashalina bilang ke semua orang bahwa dia akan ke perpus, nyatanya perpus itu mungkin akan berubah menjadi sebuah rooftop yang sejuk dan nyaman untuk tempat sendiri.

"Perpus lo pindah ke rooftop ternyata. " Ucap Dirga yang baru saja datang. Ia  menghampiri Ashalina yang sedang duduk santai di ujung rooftop seperti biasa.

"Kok lo tau si gue disini?" Tanya Ashalina.

"Gue ketemu Ciara tadi, katanya lo di perpus." ucap Dirga, "dan gue tau, perpus lo pindah ke rooftop." Ucap nya seraya tersenyum tipis meledek Ashaliba.

"Dasar." Ucap Ashalina sambil menyenggol bahu Dirga. "eh btw gue boleh minta pendapat lo nggak si?" Tanya Ashalina dengan serius.

"Apa?"

ASHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang