Staring at her and thinking,
How did a girl like her and up
with a man like me?- Jeffryand Pramudya
Haru memandangi punggung Jeff yang baru saja selesai mengoperasi pasien, bayi dengan kasus atresia ani[1] pria itu masih memakai baju scrub biru dan jas putihnya yang begitu menawan. Tidak setiap hari Haru bisa melihat pemandangan seindah ini, acara ragam Haru telah selesai dirampungkan, untuk sementara Haru memilih istirahat dan hiatus dari dunia hiburan.Tadinya, Haru ingin fokus mengambil sekolah kembali, tapi Jeff bilang kalau ia mengambil pendidikan mau tidak mau Haru harus mengambil pendidikan di Indonesia alih-alih di Perancis yang Haru inginkan. Akhirnya, Haru hanya santai-santai saja untuk sesaat.
Anehnya, setelah pekerjaan Haru agak santai, Jeff jadi manja. Pria itu ingin Haru menemaninya bekerja, atau tidak Haru menunggu Jeff di ruang pribadi pria itu. Banyak yang mengenal Haru dan membuat Haru tidak nyaman, Haru akan memastikan ini adalah minggu terakhir Haru menemani Jeff di rumah sakit. Karena ia sedang tidak ada kerjaan saja.
"Dokter, saya sakit." keluh Haru menggoda Jeff.
Jeff menoleh pada Haru sambil tersenyum. "Apa yang sakit?"
"Ini," tunjuk Haru pada dahinya sendiri.
Jeff berjalan mendekati Haru sambil membawa stetoskopnya. "Coba sini Dokter cek dulu,"
"Iya,"
Jeff menempelkan stetoskop di atas dahi Haru dan mengerutkan keningnya layaknya sedang berpikir. "Hm, gejala yang dirasakan apa, nih? Demam nggak?" tanya Jeff.
"Nggak, Dok. Tapi saya pusing."
"Pusing? Mau saya resepkan obat?"
Haru menggeleng dengan wajah menggemaskan. "Nggak usah, Dok. Kalau bisa saya minta vitamin Jeffryand Pramudya aja."
Jeff terkekeh pelan mendengarkan gombalan Haru dan mencium kening gadis itu. "Sudah, apa masih kurang?" tanya Jeff menggoda Haru.
"Masih," jawab Haru sambil mengangguk, dan kini Haru menunjuk pipi kanannya dengan telunjuk. "Di sini belum Dokter,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable Bond
RomanceTahu apa yang lebih lucu dari sebuah patah hati? Disaat rasa sayang masih merajai hati, dia yang masih bisa dilihat raganya, senyumannya, tatapannya namun entah hatinya ada dimana.