29. Kembali Di Sekolah

13 4 0
                                    

Selamat membaca 💓

Zidan melaju setengah perjalanan yang ada di Jakarta menuju sekolah nya bersama Awa. Namun,Awa gelisah karena sahabat sahabat nya.

Tiba - tiba Zidan memberhentikan motornya di pinggir jalan,merasakan gadis di belakangnya seperti sedang merasakan kegelisahan.

"Ko berhenti? " Tanya Awa

"Lo kenapa?" Tanya Zidan

"Tuh kan setiap orang nanya tuh di jawab dulu." Kesal Awa

Zidan memutarkan bola mata malas nya dan menghela nafas sedikit kesal dan berdecih.

"Ya gua ngerasa ga enak aja bawa Lo dengan perasaan yang ga enak." Jawab Zidan

Awa menghela nafas pasrah dan menunduk.

"Yaa gue ga enak aja sama temen - temen gue." Kata awa

"Terus salah gue?" Tanya Zidan

"Mmmm iya sih kayanya" jawab Awa dengan kepolosan nya

"Lah,ko gue?" Tanya Zidan

"Iiiiiih iyalah. Lo lagian ngapain sih pake segala ke rumah gue. Lo kan tau. Tiap hari gua bareng temen-temen gue." Jawab Awa

"Ya.. kan Lo bisa alesan. Masa gitu aja gabisa." Kata Zidan

"Tau ah. Pokonya besok Lo gausah ya jemput gue titik." Kata Awa

Zidan menghembuskan nafas pasrah dengan tingkah Awa ini.

"Yaudahhhh okkee. Puas?" Jawab Zidan dengan pertanyaan

"Belum." Jawab Awa

"Lo tuh yaa-" Saking Zidan kesal namun juga gemas kepada Awa ,Zidan tak sengaja memegang tangan Awa yang di baluti perban

Awwwss Segera Awa melepaskan tangan Zidan

"Tuhhh kann udah tau sakit. Lo tuh emang nyari masalah kalo Deket gue tauga." Kesal Awa

Zidan merasa bersalah,wajah yang tadinya terlihat sangat dingin,berubah seperti orang yang sangatt bersalah. Tau kan seperti apa?

"Maaf" Kata Zidan sembari memegang tangan Awa yang di baluti perban dan meng Elus nya secara pelan

"Ini kenapa bisa gini?" Tanya Zidan memalingkan wajahnya ke Awa dengan tatapan yang khawatir

Awa terdiam. Melihat Zidan menatapnya dengan tatapan yang berbeda. Awa berfikir,Memang Zidan ini baik sebenarnya. Hanya saja mungkin,ada tekanan yang membuat Zidan dingin
( Ko gua deg - deg kan gini sih ) dalam hati Awa.

Awa memejamkan matanya dan menggeleng - gelengkan kepalanya.
( 'Berdecih' ihhh apaan si gue. Hati sama pikiran ko gini?." ) dalam hati awa

Zidan memetikkan jari nya seolah membangun kan Awa dari lamunannya.

"Ehh maaf" kata Awa

"Ko malah bengong?" Tanya Zidan

"E-engga. Tadi Lo nanya apa?" Tanya Awa

"Gue nanya, ini tangan Lo kenapa Awa?" Tanya Zidan

" Oohhh hm. Kemaren abis kena duri taneman" jawab Awa

"Beneran?sakit ga?" Zidan sedikit terkejut.

"Engga. Udah biasa. Udah - udah yaa sekarang cepetan anterin gue ke sekolah ." Jawab Awa

"Tapi itu beneran ga sakit? " Tanya Zidan

"Ihhh Lo apaan si jadi lebay gini." Jawab Awa sedikit tertawa

"Gua nanya serius. " Jawab Zidan

Zidan langsung membalikkan badannya kembali ke motor nya. Sedikit kesal dengan Awa. Sudah lah mungkin memang baik - baik saja. Fikir Zidan.

"Yaudah. Nih " Zidan menyodorkan helm nya ke Awa. Mereka melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah.

Kringgg

Bel sekolah sudah bunyi. Awa dan Zidan belum terlihat di sekolah. Selma,Adhis dan Wafa sedikit khawatir. Karena Zidan belum juga sampai ke sekolah. Guru untuk mengajar kelas 11 pun sudah ada di kelas.

Terdengar di luar kelas 11,ada orang yang seperti sedang berlari. Benar saja ,itu adalah Zidan. Ia telat. Pasti kena hukuman. Mungkin Awa juga? Hmm kita lihat saja nanti.

Tok tok tok " permisi " Zidan mengetukkan pintu kelas nya

"Ohh ada yang telat toh. Sini kamu." Kata guru itu

"Kenapa telat?" Tanya guru itu

"Kesiangan Bu " jawab Zidan

"Alesan aja. Bilang minta maaf dulu ke temen - temen yang ada di kelas ini. Cepet. " Suruh guru itu

Sekarang Zidan hanya bisa pasrah. Dan menuruti perintah guru itu.

"Maaf saya telat." Kata Zidan

" Hmmm yaudah sana ke tempat kursi kamu." Perintah guru itu.

Zidan langsung saja berjalan ke arah tempat kursi nya.

"Lo kenapa bisa telat? Kalo Lo di hukum pasti Awa juga kena hukuman tauga." Kata Adhis berbisik kepada Zidan

Zidan sedikit malas mendengar kan Adhis ini. Tapi Zidan tak membalasnya,ia hanya terdiam

"Ssttt udah- udah nanti aja di bahas nya oke? kasian bestie gue cape." Kata Fadli

"Bestie - bestie. Bestai itumah." Ledek Adhis namun juga serius

"Yeehhh. Serah Lo kue Bugis." Ledek Fadli lagi

"Tolong yaa diam semuanya. Saya akan memberikan penjelasan tentang materi hari ini." Sedikit teriakan guru itu

Adhis membalikkan badannya kembali duduk seperti semula. Mereka semua mendengar kan materi yang sedang guru itu jelaskan.

------

Awa berjalan dengan cepat ke arah kelas nya.
Semoga belum ada guru di kelas. Fikir Awa.

Setelah sampah di depan kelas,Awa melihat para siswa siswi sudah duduk rapih dan sedang menukis. Awa berfikir ,jika begini? Pasti sudah ada guru. Benar saja,Awa sedikit menengok ke arah meja guru dan ternyata memang sudah ada.

"Aduuhhh mampus guee" kata Awa pada diri sendiri

Temannya Awa,Rachel melihatnya sedang takut untuk masuk. Rachel memberikan aba - aba agar Awa melihat Rachel.
Dan Awa melihatnya.

"Masuk ajaa" Kata Rachel ,tetapi tidak bersuara

Awa malu untuk masuk ke kelas nya. Takut nanti kena hukuman. Dengan rasa yang sudah percaya diri ,Awa masuk ke kelas nya.

"Permisi" Kata Awa sembari menuju arah meja guru

"Ehh Awa,bisa telat gini kenapaa? Ga biasanya? " Tanya guru itu ramah

( Hufftt untung Bae gurunya) Dalam hati Awa

"Iya Bu..,maaf ya ,tadi lupa nyalain alarm ,jadinya kesiangan " alasan Awa

"Hmm yaudah gapapa. Lain kali jangan di ulang ya. Sana duduk" kata guru itu,dan menyuruh nya duduk

"Baik Bu." Jawab Awa.

Awa segera duduk di kursi nya bersampingan dengan Rachel. Segera saja Awa mengeluarkan buku yang sedang murid - murid kerjakan.

Esan mendapatkan informasi baru. Ingin segera ia mengkompori salah satu teman dari Awa.

Terimakasih!see you next part❤️





ZIWA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang