1. 🔹

14.6K 648 74
                                    

✨The first thing will make a good impression. convey support and leave good comments.✨

💛

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie POV🌼

Kehidupan yang orang lain jalani di hari pernikahan mereka mungkin terdengar membahagiakan.

Rasa senang yang terukir di masing-masing jiwa sebab segera untuk disatukan dengan pasangan adalah hal yang paling didambakan bagi mereka yang saling mencintai.

Tapi pernikahanku? Ini seperti hukuman, lebih tepatnya paksaan untuk kujalani.

Cha Eun Woo adalah pria yang baik, meskipun usia dia lebih muda dariku, tapi sikapnya jauh lebih dewasa.

Kembali ke pernikahanku. Aku dinikahkan oleh ibuku sebagai jaminan karena tidak bisa membayar tagihan hutang yang sudah ibuku pinjam kepada ayahnya Eunwoo.

Kami tidak memiliki hubungan apa pun, aku bahkan tidak mengenal siapa Eunwoo sebelumnya. Dan tiba-tiba, hidupku seperti ditimpa oleh tangga seperti ini?

Ibu menyeretku karena dia bilang sudah tidak ada cara lain untuk menutupi semua hutang-hutangnya selain menjalin silaturahmi dengan ikatan keluarga.

Aku hanya bisa menangis dan pasrah ketika hari ini kami harus melangsungkan pernikahan yang tidak pernah aku dambakan.

Eunwoo pernah bicara denganku 1 kali. Ketika kami menentukan tanggal pernikahan.

Dia juga menyesal karena memiliki ayah seperti tuan Jiyong. Dia enggan untuk menikahiku, namun tetap tidak bisa melawan perintah ayahnya.

Sejak saat itu, kami tidak pernah bertemu lagi. Dan tiba di hari ini, kami harus menikah begitu saja.

Seandainya ada jalan lain untukku, aku akan segera melunasi hutang ibuku dan tidak akan melanjutkan pernikahan ini.

Seandainya.. Ya.. Hanya seandainya, aku hanya bisa berandai-andai untuk saat ini.

"Jen.. Jangan melamun terus. Seandainya aku punya banyak uang, seandainya pekerjaanku menghasilkan banyak uang, aku ingin sekali membantumu keluar dari situasi ini" ucap Jisoo, sahabatku juga rekan kerjaku di salah satu resto kecil.

Kami sudah lama berteman, sejak kuliah. Kami selalu mencari kesempatan untuk menemukan pekerjaan yang lebih baik, tapi takdir belum berpihak padaku juga padanya. Kami selalu ditolak karena nilai kami yang hanya mendekati standar kualifikasi.

"Tidak apa eonni, mungkin ini takdir yang harus aku jalani" aku berusaha tegar, sebisa mungkin untuk tidak menangis di depannya.

"Jen, ini adalah jalanmu yang terakhir, apa kau yakin akan menikah dengannya?"

"Aku tidak punya cara lain eonni, hanya ini yang bisa aku lakukan sebagai putri satu-satunya ibuku"

Hello, My Destiny! ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang