Tahun telah berganti...
Jeon Najel sedang berjalan dengan mata tertutup.
Langkah demi langkah jalannya dituntun oleh seorang pria yang memaksa ingin mengajaknya pergi.
"Kau boleh membuka kain penutupnya,"
ucap Jeon Jungkook bernada ceria, Ia membantu melepaskan ikatan.
"KEJUTAN!" teriak semua orang dengan senyuman yang mengembang.
Najel mengerjapkan matanya beberapa kali saat memandang banyak lelaki bertopi kerucut dihadapannya.
Mereka memegang balon, kue, sebuah boneka dan seseorang yang meniup terompet kecil.
Semua berwajah ceria.
Namun tidak bagi dirinya. Tetap dengan ekspresi yang sama. Ekspresi yang membuat senyum ceria semua orang perlahan mulai pudar.
Hoseok yang kala itu ada di ruangan pun merasakan sesuatu. Ia sedikit familiar dengan keadaan ini.
Hoseok mengetuk dagunya sambil berpikir sementara Najel telah membuka suaranya.
"Again...?" Najel menyilangkan tangan, menghembuskan napas kasar dan memutar bola matanya malas.
"Kali ini ide dari siapa?"
Semua tangan menunjuk ke arah pelaku.
"Kukiiii...!" Najel menahan kekesalannya pada sang kekasih dan mengerutkan kening.
Tak ingin memperbesar masalah, dirinya pun keluar dari cafe itu. Yang diikuti oleh Jungkook di belakangnya.
Jungkook mengehentikan langkah Najel.
"Apa?"
Jungkook tersenyum kaku. "Ayo ke mobil dan tinggalkan mereka."
"Tak perlu," Najel melepas tangan Jungkook. "Aku bisa naik taksi online."
"Aku akan mengantarmu."
"Tapi Mereka masih ada di dalam, Kuki."
"Habiskan makanan-makanan itu, jangan sampai mubazir. Tak baik, Kamu tahu?"
Jungkook berdeham.
"Aku tak masalah, hanya akan marah lagi jika kalian menyia-nyiakan makanan yang telah tersedia."
"Lebih baik diberikan kepada anak panti asuhan daripada setiap tahun merayakan ulang tahun yang tak ingin Aku lakukan. Paham?"
"Aku pergi," Najel meninggalkan Jungkook yang mematung. Lelaki itu tak berniat untuk mengikuti kekasihnya lagi.
Akan lebih baik jika Najel mendapat waktu untuk menyendiri dan Jungkook sendiri tahu bahwa Najel memang sedang sibuk mengurus para pemain game yang baru saja masuk ke dalam tim QueenJL.
Ya. Ini sudah empat tahun telah berganti. Hari ini merupakan hari super sibuk Najel sekaligus hari ulang tahunnya.
Namun kepergiannya dari lokasi tadi tak membawanya pergi ke ROG Building dimana rekannya menunggu. Ia malah pergi ke sebuah bank dengan niat mengambil beberapa untuk ia habiskan seharian ini.
Menghambur-hamburkan uang bukanlah hobinya. Tetapi apa salahnya untuk menikmati hidup yang menyedihkan ini?
Najel duduk di ruang tunggu. Cukup ramai dan Najel tak memedulikan lingkungan sekitar. Najel memilih untuk mendengarkan lagu yang ia putar secara acak lalu berselancar di ponselnya.
Tak seperti dulu, kini ia memegang penuh akses ke akun instagram miliknya. Najel melihat beberapa notifikasi komentar dari postingannya terakhir. Ucapan selamat ulang tahun yang tak berarti. Ya, memang tak berarti, karena Najel merasa tidak mengenali para penggemarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OKAY
FanfictionSequel of GAMER -Kth Original story by Nurul Aulia a.k.a Nanaz Started : 04 Juni 2021