012

4 3 1
                                    

Happy reading..........

"Pak, Bu, Yena pamit ya Ke Bandung. Doain Yena sampai Tujuan, Tolong jaga Rumah ya. Sampai ketemu lagi." Ucap Yena lalu menyalim tangan Pak Budi dan Bu jane.

Bu jane memegang bahu yena,
"Yena yang baik ya di bandung, Jaga Kesehatan. Jangan Buat Ibu nona Marah, Berdamailah Sekali saja. Dan Ibu harap Yena kuat Disana!." Yena memang tang bu jane yang ada di bahu kanannya. Dia Tersenyum dan menangguk.

"Yena pergi ya buk." Ucap yena. Dan menarik Kopernya masuk kedalam Bandara. Yaa, Bandara!, Yena akan pergi ke bandung dan meninggalkan Kota surabaya.

Bu jane Sangat khawatir pada Yena, Karena Yena tak biasa berpergian naik pesawat sendiri. Tapi kali ini dia harus pergi sendiri ke bandung. Belum lagi mata Yena yang memiliki kantung mata, membuat Dirinya semakin takut. Entah kenapa Yena kemarin Pulang lebih awal.

Padahal barang barangnya untuk ke bandung dia yang membereskan. Ada yang aneh Dengan Yena, Apa dia ada masalah.

"pak, Apa Yena baik baik aja ya?." Seru bu jane pada Pak Budi, suaminya.

"bapak juga ngk tau buk, Tadi bapak lihat Non Yena Berdoa dan sedih banget kedengarannya sebelum berangkat. Mungkin karena pergi sendiri buk, Ngak di jemput sama Aden Geo." Jawab Si bapak dan mengajak Bu jane menuju mobil.

"Tapi pak, Non Yena kelihatan Sedih dan Murung gitu." Jawab Bu Jane.

"Udahlah bu, Mending kita berdoa aja non yena selamat Sampai tujuan." Pak Budi berkata sambil merangkul bahu bu jane.

**********

"APAAA???." teriak Ken pada Hp yang berada di depan mulutnya. Membuat Deza dan Esaa yang sedang Melihat Ken ikut terlonjak Kaget.

Dengan Kesal Esaa memukul punggung ken dengan Telapak tangannya.
"gue kaget Babii!!. Kirain elo kesurupuan."

"entah Nih, Lo buat gue mikir yang engga engga jadinya tentang yena." Sungut Deza menambahi perkataan Essa.

"Awww, punggung gue panas njeng!. Dasar ngk ngotak lo ya nyi!!." ujar Ken berusaha menetralkan rasa sakitnya.

"ehh, Lo yang ngk ngotak!. Make teriak segala, Gue mana Latah babi!!." Essa tak mau kalah kepada Ken.

"Banyak omong lo, Gue mau lanjut ngomong sama yena dulu!, Udah ahhh ribut banget sih wanita wanita ini." Kata ken dan menjauhkan dirinya dari kedua Gadis yang Sangat heboh ini.

Ken duduk di salah satu motor temannya yang terparkir. Mereka sudah selesai sekolah, dan akan pulang. Tapi Terhenti karena Yena menelpon, Beruntung Area parkiran sudah mulai sepi.

Desa dan Essa mengikuti Ken juga, dan Mendekatkan diri mereka ke ken.

"Lo serius emang lagi di bandung?." Kata Ken pada hp nya. Lebih tepatnya pada Yena yang sedang menelponnya.

"Vidcall aja deh, Biar lo yakin. Udah gue bilangin dari tadi lo ngk yakin." Jawab Yena dari sebrang sana. Dan Ken hanya berdehem lalu mengangkat Vidcall yena.

Lalu wajah Yena muncul di dalam Layar, Dia sepertinya sedang berada didalam mobil. Dan tampak Yena seperti kelelahan, Namun senyumnya terpatri.

"Haiii, masih ngk percaya hmm?." Ujar Yena dan menampilkan Senyumnya pada ketiga sahabatnya.

"bener lo ya, Di bandung?. Gila ngak si lo, ngak ngajak ngajak kita?. Pantesan Lo ngak kelihatan, Huaaa Gue sendiri dongg!!." Ujar Deza sok sedih.

Membuat Ken dan Essa menatapnya dengan jijik yang dibuat buat.
" lebay banget muncung lo!. Jijik gue ihhh." Balas Essa pada perkataan deza.

Hurt To Live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang