-18-

2.2K 213 3
                                    

Adel membuka pintu yang memisahkan bagian dapur dan bagian depan kafe seraya melilitkan apron, saat ia melihat Gemma berdiri di depan kasir dengan wajah sumringah dan bersenandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adel membuka pintu yang memisahkan bagian dapur dan bagian depan kafe seraya melilitkan apron, saat ia melihat Gemma berdiri di depan kasir dengan wajah sumringah dan bersenandung. Bersenandung! Ia bahkan tidak tahu bahwa bosnya ini bisa bersenandung. Suasana hatinya tampak sangat gembira sampai rasanya Adel dapat melihat aura terang menyilaukan di sekitar tubuh Gemma.

Ia mendekat sambil meraih kedua pundak bosnya dan membaliknya, membuat keduanya berhadapan.

"Mbak sehat?"

Yang ditanya hanya memiringkan kepalanya, sambil menjawab dengan nada bingung, "Sehat."

Adel meletakkan tangan di dahi Gemma. Normal.

Gemma mendelik sambil menepis pelan tangan Adel, sebelum melanjutkan aktivitasnya untuk membuat daftar order bahan-bahan ke supplier.

"Mbak habis ditabrak mobil?"

"Enggak."

"Jatuh dari motor?"

"Enggak!"

"Keserempet angkot?"

"Enggak!! Ih apa-apaan sih, Del."

"Mungkin aku lagi mimpi." Adel memejamkan mata sambil menepuk-nepuk kedua pipinya. Ketika membuka mata dan ia masih melihat Gemma di depan matanya, ia kembali memejamkan mata sambil mencubit kedua lengannya dengan sangat keras, menyisakan bekas merah muda di lengannya, "Aw!!"

"Kamu kenapa sih, Del?"

"Idih! Harusnya aku yang tanya, Mbak kenapa?"

"Orang aku nggak kenapa-napa gini loh, Del, sehat walafiat, segar bugar."

"Iya, menurut aku malah terlalu sehat dan terlalu segar." celetuknya asal, sebelum ia mendekatkan diri kearah Gemma sambil berkedip genit, "Jangan-jangan ini ada hubungannya sama dosen ganteng yang itu tuuuuuhh?"

Setelah Adel mengajaknya ke kampus dan mengetahui bahwa Biru adalah seorang dosen, Gemma nyaris tidak pernah bertemu dengannya di BiB. Saat ia datang ke kafe, biasanya Adel sedang off atau sedang ambil shift yang berbeda dengan kunjungannya. Pernah sekali mereka bertemu, namun pada Sabtu malam itu kafe sedang ramai sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk mengobrol santai seperti sekarang.

Rasanya pertemuan pertama di kampus itu sudah sangat lama dan begitu banyak yang terjadi setelahnya.

"Ada deeehh, mau tau aja."

"Nah kan... Satu lagi nih yang bikin aku merinding. Mbak Gemma mana pernah bila ada deh ada deh begini. Diapain sih sama dosen aku?"

Gemma menulikan telinganya, berpura-pura sibuk dengan list di hadapannya, "Atau jangan-jangan habis di..." Adel memberi isyarat dengan memonyong-monyongkan bibirnya yang langsung dibalas Gemma dengan tatapan sinis.

Silver Lining ✅ END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang