Suna Rintarou

898 55 39
                                    


Onigiri Miya

Haikyuu @FurudateHaruichi

Pairing : Sakusa x Osamu/Suna x Osamu (Yup, Osamu is bottom)

Warn : OOC AF, cerita nggak jelas, dan ... selama ini aku bilang ayo bikin fluffy di fanfic ini? Hahahahaha No! wkwkwk

Wajah Osamu yang tengah terlelap terasa begitu manis untuk Suna. Tanpa dia sadari, satu jam berlalu sejak pertama kali dia membuka mata. Malam mereka sangat luar biasa, dan memiliki Osamu di ranjangnya saat pagi tiba selalu membuat seluruh hidupnya terasa sempurna.

Semenjak Osamu mengakui orientasinya, Suna merasa dia memiliki kesempatan. Sudah sejak lama Suna menganggap Osamu manis, tetapi tidak memiliki keberanian untuk menyatakan perasaannya. Karena hubungan mereka pastilah tabu, dan ayahnya takkan merestuinya. Beliau bahkan pasti mengamuk kalau mengetahuinya. Ayahnya adalah orang yang amat memandang kehormatan dirinya, dan kecacatan anaknya pasti membuatnya murka.

Akan tetapi, ketika Osamu dengan malu-malu, menyatakan perasaannya, otak Suna membeku oleh rasa senang, kekhawatiran, ketidak percayaan, ketakutan, dan segala hal lain yang penuh kontradiksi. Dia perlu beberapa detik untuk mengembalikan kesadarannya, dan memilih untuk menerima Osamu. Lelaki itu tampak begitu senang, dan Suna bersumpah akan membawa akhir bahagia untuk mereka.

Demi melakukannya, dia harus menyembunyikan hubungan mereka sebaik mungkin. Bahkan bila dia harus mengkhianati Osamu. Berselingkuh di belakangnya untuk menyakinkan orang-orang dia adalah lelaki normal setiap kali ada pembicaraan yang mencurigai mereka, tetapi Suna bersumpah pada kekasihnya yang tengah tidur, hati dan jiwanya akan tetap milik Osamu apa pun yang terjadi. Suna tersenyum ketika kekasihnya mengucap makanan tanpa sadar. Sebentar lagi Osamu pasti bangun, lebih baik dia mandi sekarang.

"Selamat pagi, Osamu."

Sebagai jawaban, Osamu kembali bergumam tidak jelas. Suna tersenyum, mencium dahi Osamu, dan bangkit dari tempat tidur.

Sayangnya, rencana Suna berjalan ke arah yang mengerikan. Keinginannya untuk menjadi bebas di kota orang, menjadi bumerang yang menyakitkan. Keesokan harinya foto mereka tersebar seperti wabah yang terhentikan. Dari mulut ke mulut, menjadi gosip yang berdengung di setiap lorong, di setiap kelas, di setiap pembicaraan. Akan tetapi, Suna menyadari satu hal. Foto itu hanya menunjukkan Osamu, dan luput mengenali dirinya.

Pertanyaan yang mengambang adalah, "Siapa kekasih adik Miya Atsumu yang arogan?"

Sebagian besar orang tidak menyukai Atsumu, dan meskipun Osamu mencoba menjadi lebih baik, selalu ada orang yang mengaitkannya dengan sang kakak kembar, dan memukul mereka sebagai orang yang sama. Maka tidak heran, ketika mereka memiliki senjata untuk menyerang mereka, orang-orang itu tidak akan melewatkannya.

Berbeda dengan di sekolah yang tidak mengenali dirinya, ayahnya marah besar. Beliau tahu, pasti. Dia bahkan memukul perut Suna, mencambuk punggungnya, dan paha nya menggunakan gesper. Ayahnya selalu tahu bagaimana 'menghukumnya' tanpa diketahui orang lain. Bagi mereka semua, keluarga Suna adalah keluarga hangat yang penuh kasih sayang, bahkan, Osamu menganggap rumah ini sebagai rumah yang lebih baik dari miliknya. Bagi Suna, rumah ini adalah neraka.

Dia menunduk. Enggan menatap ayahnya, tidak merintih, hanya menggertakkan gigi tanpa suara. Ibunya menangis sesegukan di belakang tubuhnya. Sudah menerima sebagian hukuman yang seharusnya tak pernah dia terima.

"Kau memalukanku!" bentaknya dengan suara gesper yang lagi-lagi menyambuk pahanya. "Siapa yang mengajarimu menjadi menjijikkan?"

Tidak ada jawaban. Suna sudah belajar tidak mengatakan apa pun ketika semua ini di mulai. Dia belajar untuk mengikuti semua perintah ayahnya, karena bila dia melawan bukan hanya dirinya yang dicambuk, ibunya juga akan merasakan hal yang sama. Untuk itu dia diam, menunduk, dan mengikuti segala perintah ayahnya untuk masa depan yang lebih baik.

Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang