"Lo mau tinggal di apartemen gue berdua sama gue?" Tanya Citra yang membuat Adena tersedak air liurnya,
Raxel yang melihat Adena tiba-tiba tersedak langsung mengarahkan tatapan sinisnya ke sepupunya, Citra yang mendapat tatapan sinis dari Raxel hanya bisa memasang wajah tengilnya lalu memberikan Adena minum.
"Maksud kakak gimana?" Tanya Adena balik setelah meminum air yang di berikan Citra,
"Gue sama keluarga Raxel engga ada niatan untuk balikin lo ke keluarga tiri lo dan gue tau lo pasti engga nyaman tinggal disini kan?" tanya Citra yang di jawab anggukan kepala oleh Adena.
"Karen gue tinggal di apartement sendiri dan engga ada temen jadi gue mutusin buat ajak lo tinggal berdua sama gue. gimana?" tanya Citra lagi yang langsung di setujui oleh Adena.
Citra tersenyum senang saat Adena mau menerima ajakan dirinya namun berbeda dengan Raxel yang lansung memasang wajah murungnya.
"Oke kalo lo bersedia, besok setelah gue pulang sekolah gue jemput lo disini" ujar Citra yang membuat Adena bingung,
"Besok aku juga ke sekolah kak" gumamnya sembari bertanya - tanya,
Citra menggelengkan kepalanya yang membuat Adena tambah kebingungan, "Gue saranin lo di sini aja sampe luka cambuk lo setidaknya setengah kering. Tante Fedora juga setuju sama saran gue, apalagi Raxel. jadi lo jangan ke sekolah sebelum luka lo itu setengah kering" ujar Citra yang membuat Adena sedih,
"Jangan sedih dong tenang aja yang punya sekolah tau kok kondisi lo" ujar Citra sembari tertawa.
"Ah filmnya mulai!" seru Citra sembari mengambil popcorn yang telah ia siapkan tadi, dan akhirnya Citra, Adena dan Raxel menghabiskan malam dengan menonton film hingga larut.
Keesokan harinya tepatnya setelah bel pulang sekolah. Citra keluar dari kelasnya sembari menggamblok tasnya, namun saat dirinya ingin berjalan meunju parkiran mobil, langkahnya di berhentikan paksa oleh Defna.
"Bahagia amat lo?" tanya Defna saat melihat Citra keluar dari kelasnya dengan wajah sumringahnya.
"Iyalah emang lo setiap hari cemberut mulu" sinisnya yang tepat mengenai Defna.
"Lo tau Adena dimana?" tanya Defna dan Citra hanya menggelengkan kepalanya lalu memasuki mobilnya dan meninggalkan Defna dengan wajah murungnya.
Selama perjalanan menuju rumah Raxel, Citra mampir ke beberapa toko untuk membeli tambahan perlengkapan untuk Adena, seperti sabun dan kawannya. selesai dari itu dirinya langsung cabut ke rumah sepupunya.
Sesampainya disana dirinya sudah di sambut oleh Fedora dan juga Adena yang menunggu di taman depan rumah mereka. Citra segera memakirkan mobilnya lalu mematikan mesinnya dan turun dari mobilnya.
"Ante, Adenaa" serunya sembari memeluk Fedora,
"Yuk Adena, gue udah engga sabar nunjukin kamar lo" seru Citra antusias meningat malam ini dirinya tidak akan tidur sendirian di apartemen yang mewah itu.
Adena menganggukan kepalanya lalu mengambil barang yang di belikan oleh Citra kemarin, kemudian dirinya berpamitan dengan kedua orang tua Raxel tentunya ia menitipkan salamnya kepada Fedora untuk Lita.
"Tante, Adena pergi dulu. terima kasih sudah menerima Adena tante" pamitnya yang membuat Fedora sedih,
"Sering - sering main ke sini ya" ujar Fedora yang membuat Adena tersenyum sembari menganggukan kepalanya.
Adena menaruh barang-barangnya di bagasi mobil Citra, lalu memasuki mobil itu dan meninggalkan rumah yang sudah menampung dan merawatnya selama dua hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adena (END) | Proses Revisi
Teen FictionStory end on Saturday, Sept 11 2021. feel free to follow me or not. Adena gadis malang yang berumur 17 tahun. ia di buang oleh keluarga kandungnya lalu di adopsi oleh keluarga kaya dengan perjanjian ia akan diasuh seperti anak kandung. namun ekspe...