juan

7 2 0
                                    

"Ra lu percaya pertukaran jiwa ga"tanya tylia rendom sembari menelungkupkan kepalanya di atas meja,
Azura sedikit memanyunkan bibirnya yg merupakan tanda ia sedang berfikir namun sesaat kemudian gadis itu terkekeh pelan " kamu kebanyakan baca wattpad ih"ucap azura tylia hanya menghela nafas mendengar jawaban dari azura lalu kembali menelungkupkan kepalanya

Azura hanya menatap bingung pada tylia jarang sekali gadis itu mau membahas hal hal yang mustahil semacam itu secara gadis itu benar benar tak suka dengan hal spiritual atau fantasy

******

16:56 pm

Di sore hari yang terkesan cerah terlihat azura sedang sibuk memilah milih dress di lemarinya, gadis itu terlihat sangat bersemangat memilih baju yang ingin ia kenakan sampai rela mengobrak Abrik lemarinya hanya untuk mengeluarkan semua dress terbaiknya,hingga ia menemukan 2 dress yg dirasanya sesuai.

Kini gadis itu berdiri di depan cermin sambil memegang 2 helai dress di tangan kanan dan kirinya,tangannya bergantian mencocokan dress merah dan hijau tua yang sudah di pilihnya

"Emm"
"Dua duanya bagus gimana ya"

Setelah menghancurkan kamarnya yang awalnya terlihat rapi kini azura malah mendapat dilema besar hanya untuk memilih salah satu dari dress yang ia pegang.

"Zura katanya mau berangkat jemput Juan ini udah jam berapa"

Suara papanya kini membuyarkan dilema yang sedang mengelilingi otak azura,gadis itu segera memilih dres berwarna hijau tua lalu segera mengganti bajunya.
Tak butuh waktu lama azura kini sudah rapi dan siap untuk menjemput kekasihnya.

Ya
Azura begitu bersemangat karena ia ingin menjemput kekasihnya yg sudah ia tunggu selama kurang lebih 5 tahun lamanya.
Mereka terpisah karena urusan bisnis orang tua Juan dan berjanji satu sama lain agar selalu menunggu waktu hingga mereka bisa kembali bersama.

Azura berlari kecil menuruni tangga sambil menata isi tasnya yang berantakan karena ia belum sempat menyusun barang yg akan dia bawa saking sibuknya mengurus dress.

"duh mas udah deh bagusan kalo anaknya tau sendiri repot amat emang seberapa penting sih perasaan dia udah gapapa ayo deh"

"Sttt"

"Mah,Tante Nana zura berangkat dulu ya"ucap zura sambil menyalami ibunya untuk berpamitan
"Hm tiati"ucap ibunya zura lalu meninggalkan zura untuk kembali menyelesaikan pekerjaan dapurnya

Zura hanya tersenyum simpul terbiasa melihat perlakuan ibunya yg sangat cuek terhadapnya.
terfokus pada ibunya zura sampai tak memperhatikan Nana ibu tirinya dan juga lasya saudara tirinya terlihat rapi terutama lasya "lasya sama Tante Nana mau kemana" tanya zura dengan halus

"Udah deh Ra lu tuh ga usah banyak bacot mending cepetan lama banget"jutek lasya sambil menatap tak suka pada zura yg kini terlihat lebih cantik dari pada dirinya
"udah udah yuk nanti telat" ucap papanya zura sambil merangkul lasya.Zura menggigit bibir bawahnya lalu berjalan mengikuti ayah dan saudara tirinya.

Tak butuh waktu lama mereka ber4 akhirnya sampai di bandara,mata zura berbinar sesaat setelah turun dari mobil nya,dia berharap kedatangan Juan dapat membuatnya lupa dengan hal hal menyakitkan yg sudah menjadi makanan sehari harinya.

15 menit mereka menunggu kedatangan Juan dan keluarganya hingga akhirnya penantian azura telah usai melihat Juan yg datang menghampirinya,mata zura kini berkaca kaca seolah tak percaya akhirnya ia bisa bersama lg dengan Juan.

"Hallo om Tante"sapa Juan dengan suaranya yg terkesan berat sambil menyalami papa dan ibu tiri azura

Azura mematung menatap Juan benar benar berubah drastis terakhir kali zura hanya merasa menjadi kekasih dari seorang bocah ingusan namun sekarang bocah laki laki itu sudah berubah menjadi laki laki dewasa.

"Hoy Fendi apa kabar"ucap ayahnya Juan lalu merangkul Fendi ayahnya azura kedua lelaki tua itu terlihat sangat akrab,sama halnya dengan Fendi dan Bayu,nana dan tari tidak mau kalah saling merangkul membuat mereka juga terlihat tak kalah akrab.

"Hai cantik"sapa tari pada lasya sembari memeluknya dengan erat "makin cantik ya dulu Tante liat lasya masih main masak masakan hahaahh"ucap tari basa basi sambil mengusap lembut surai lasya

Zura hanya diam membeku menyaksikan apa yg terjadi di depannya saat ini,ia seolah tak terlihat tertutup oleh lasya yg kini menjadi bintang dari pertemuan kedua keluarga itu saat ini.zura kembali menggigit bibir bawahnya perasaan tak di anggap itu sungguh menyakitkan.

"Owh iya"
"Juna inget ga Ama lasya dulu kalian sering main loh hahaha serasi banget kalian"ucap Nana sembari menyuruh lasya lebih mendekat pada Juna

"Hahaha iya Tante inget kok sekarang tambah cantik ya"ucap Juan terkekeh

Deg
Hati zura rasanya ingin meledak menahan rasa cemburu kesal dan sakit yg bersamaan menerjang nya.
Penantian selama 5 tahun?apa artinya itu jika saat ini saja Juan sama sekali tak menengok padanya,zura menunduk lemas sambil memainkan jari jarinya
'Mungkin ekspektasi ku terlalu tingga ya sampe susah banget haha yaudah deh orang kaya aku emangnya berhak dapet apa sih'ucap zura dalam benaknya berusaha menguatkan sembari melukai dirinya sendiri

"Dulu Juan temenan juga kan Ama zura? itu anaknya udah gede liat"ucap Fendi yg sadar akan perubahan reaksi dari zura namun hal itu sudah kadung terlambat zura sudah terlanjur murung karena sedari td benar benar tidak ada yg menyapanya. Kali ini pun Juan hanya menatap sekilas pada zura

"Owh iya Juan Ama lasya udah tau belum kalian bakal di jodohin hihi lucu banget bukan"ucap tari sambil mengeratkan rangkulannya pada lasya
"Hahaha cepet bgt di nyatainnya tp emang sih dari dulu mereka yg bilang pengen nikah"tambah Nana

Lagi lagi dan lagi hati zura di tusuk menyaksikan hasil akhir penantian nya, matanya kini tak bisa berbohong Fendi juga hanya bisa menatap prihatin pada zura

Hallo
Walcome to WP Yara Zura
lg dan lg karya baru authro nih hihi
Semoga kalian suka dengan karya author yg ini yaa

Jangan lupa tinggalkan jejak
Komen,vote,and follow
Menurut kalian gimana karya aku yg ini
See you next chapter love you all-!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yara ZuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang