O.4

1.5K 283 57
                                    


¢ ¢ ¢





"kita ngapain sih thur disini?" ucap kyle.

arthur menaruh telunjuk nya di depan bibir, menyuruh kyle untuk diam, kyle langsung terdiam.

tadi saat bell masuk berbunyi, kyle langsung di geret arthur ke rooftop sekolah. kyle juga nggak tau alasanya kenapa, karena saat kyle nanya arthur cuma bilang "ada deh" ngeselin banget kan?!

"arthur ih, sumpah udah hampir satu jam tau kita disini" sungut kyle kesal.

cowok manis itu kan juga bosan kalo gini caranya, mana dari tadi arthur tuh cuma diem aja nggak ada ngomong apa-apa.

masa iya arthur ngajak kyle ke rooftop cuma buat diem-dieman.

"sebentar kyle" kata arthur.

kyle berdecak sebal cowok itu lalu melipat tangannya di depan dada.

mereka kini lagi duduk di sofa usang yang berada di rooftop, arthur dari tadi cuma diem aja sambil ngeliatin gedung-gedung pencakar langit di kota bogor ini.

"kayaknya gua udah ada ide deh" ucap arthur tiba-tiba.

kyle sontak menoleh ke arah arthur dengan pandangan bertanya "ide, ide apaan?" tanya kyle.

"ada deh"

demi apapun rasanya kyle pengen banget ngelempar sepatunya yang lagi dia pake ke wajah arthur,  satu jamnya sia-sia aja kalo gitu, mana dia udah bolos kelas  geografi lagi cuma buat nemenin arthur?

"ck, tau gitu mending gua kekelas aja tau nggak?!" kesal kyle.

"udah ah gua mau kekelas" kyle baru aja mau berdiri dari duduknya, tapi tanganya di tahan sama arthur.

"kalo lo kelas sekarang yang ada lo di ceramahin sama pak wahyu" kata arthur.

"terus mau sampe kapan kita disini? sampe bel pulang gitu?!" sungut kyle.

"boleh juga" sahut arthur.

kyle langsung memukul tangan arthur "lo tuh udah bego, jangan keseringan bolos kasian otak lo cuma jadi pajangan doang nggak ada isinya"

bukannya tersinggung arthur malah cengengesan "utututu kyle perhatian amat sama aa arthur" tangan arthur terulur untuk mengelus-elus dagu kyle, tapi sebelum itu terjadi kyle langsung menepis tangan arthur.

"najis"

"jangan malu malu gitu atuh"

kyle mendengus "bodo amat, gua mau ke kelas"

"tunggu dulu sampe bell pergantian mapel bunyi"

kyle langsung berdiri dari duduknya, ingin meninggalkan arthur namun Arthur langsung menarik tangan kyle.

"dibilang nanti aja batu banget lo---" membuat kyle yang tidak siap langsung oleng.

nggak, kyle nggak sampe jatuh di pangkuan arthur, karena tangan cowok manis itu berpegangan pada sofa sementara tangan yang satu masih berada di genggaman arthur.

suasana langsung hening, dari jarak sekitar 10 cm itu kyle bisa melihat jelas bagaimana wajah arthur, wajah yang sama persis kaya kevin, nyaris nggak ada perbedaan. apalagi kalo arthur sama-sama pakai kacamata, mungkin kyle nggak akan bisa membedakan keduanya.

"kayaknya gua salah ngambil keputusan buat ke rooftop" seru seseorang dari ujung pintu rooftop.

arthur spontan melepas tangannya yang menggenggam tangan kyle sementara kyle langsung berdiri tegap, terlihat salah tingkah karena kepergok oleh orang lain dalam posisi dan situasi yang kalaupun orang liat dalam satu kali pandangan aja bisa bikin orang salah paham.

"gua pergi aja deh, sorry ganggu" pamitnya lalu berbalik menuju pintu rooftop, namun belum benar-benar hilang dari rooftop, arthur berseru padanya.

"dany!"

iya seseorang itu adalah dany, tadinya dany cuma iseng aja ke rooftop mau ngerokok karena kelasnya kali ini sedang kosong guru yang mengajar tiba-tiba ada keperluan mendesak.

dany berhenti seraya menatap arthur dengan pandangan bertanya.

sementara arthur jadi bingung sendiri, tadinya dia cuma spontan aja gitu manggil dany karena laki-laki itu adalah sahabat kakak kembarnya.

"tolong sampein ke kevin, kyle minta pulang bareng" ucap arthur asal.

kyle langsung melotot ke arah arthur saat mendengar penuturan arthur, sejak kapan dia minta buat pulang bareng sama kevin?!

arthur kampret.

kyle aja masih dalam mode jaga jarak sama kevin karena kejadian malem gerhana itu.

"oh, oke nanti gua sampein" kata dany, setelahnya dany langsung benar-benar turun dari rooftop.

"apaan si lo, gua kan nggak minta pulang bareng sama kevin" sahut kyle galak saat dany sudah tidak terlihat di rooftop

"tadi gua cuma basa basi"

"ya tapi jangan jual nama gua juga dong"

"abisan tadi gua bingung ngomong sama dany"

kyle mendengus "kalo bingung ngapain lo panggil dany tadi?!"

arthur nyengir "iseng"

oke, kayaknya kyle harus bener-benar mendaratkan sepatunya di wajah arthur.

arthur lalu berdiri dari duduknya menghampiri kyle "santai cil, kalo kevin nggak mau nebengin lo, nanti lo pulang sama gua" cowok itu lalu merangkul pundak kyle.

kyle mendengus, menjauhkan diri dari arthur "gua lebih ogah pulang sama lo" cowok mungil itu lalu berjalan pergi dari rooftop meninggalkan arthur

"dih sok jual mahal lo bocil" seru arthur, dia lalu berlari menyusul kyle.













__________



pipipipipip spoiler doinya arthur 🤡 hehe

siapa yang nggak malem mingguan, cung?

tenang kita satu ginjal 👍🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

: daily life si kembar :Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang