00.09

56 8 0
                                    

Sekarang sudah pagi sang surya sudah menunjukkan wujudnya, sudah jam 06.32 senja terbangun dari mimpinya.
Ia beranjak dari kasurnya dan melihat kalender di meja belajarnya, ya pengumuman hasil penerus perusahaan DB satu Minggu lagi.

Tidak ingin memperpanjang pikirannya yang kemana mana, senja langsung ke kamar mandi dan berendam di dalam bathtub.
.
.
.

Seperti biasa Hasta sudah menunggunya 10 menit yang lalu.

"Yok" ajaknya.

"Heumm yok".

Hari ini hari yang cukup normal namun belum tentu kedepannya akan bagaimana.
15 menit berlalu keduanya sampai disekolah, senja dan Hasta langsung menuju kelas namun saat dikoridor keduanya terhenti karena ada yang menghadangnya.

"Selamat pagi nona" sapa seorang laki-laki paruh baya dengan setelan jas hitamnya.

"... pagi tuan" sahut senja dengan nada malas.

"Pagi tuan Firmansyah" sapanya ke arah Hasta, dan dibalas dengan anggukan dari hasta.

"Bagaimana nona? Tawaran terakhir untuk mengundurkan diri" tanya laki laki tersebut yang ternyata adalah Tuan Ardiantara. Ya ayah dari ayahnya senja, dengan kata lain adalah kakek senja.

"Dari awal saya tidak akan mengundurkan diri tuan".

"Haha, sangat keras kepala sama dengan ibu anda" gumamnya.

"Ya karena saya anaknya" sahut senja.

"Peresmian penerus 3 hari lagi dan tepat dihari itu saya akan mengumumkan sesuatu yang sangat spesial untuk anda, pengumuman itu akan membuat anda tersiksa".

"Hari itu...? Maksud anda hari pemilihan penerus adalah hari terakhir saya karena akan disiksa oleh tuan Teja?".

"Ya benar, hari yang sangat saya tunggu-tunggu".

Senja terdiam membeku di hadapan tuan Ardiantara, begitu juga dengan Hasta dia hanya bisa diam tak bisa menyela.

Tuan Ardiantara mendekati senja lalu berbisik
"Jika kau mengundurkan diri maka akan ku bantu lari dari Teja" bisiknya.

"Tidak terimakasih" sahut senja cepat.

"Berarti kau sudah menerima akhirnya nona".

"Ya".

"Permisi" Sela seseorang.

Semuanya menoleh ke sumber suara.
"Kenapa Anda terus mengancam tuan?"

"Saya hanya memberi tau tuan Cakra".

"Dengan cara seperti itu?".

"Ya, ini caraku" jawab Tuan Ardiantara lalu pergi meninggalkan mereka.

"Udah bel,masuk kelas sana" suruh Cakra lalu mengelus rambut senja pelan.

Senja dan Hasta pun masuk ke kelasnya yang disusuli oleh Cakra.
.
.
.
.
Istirahat

Hari ini senja tak ingin ke kantin, sekarang ia sedang mencari seseorang, kakinya yang terus melangkah mencari orang tersebut berhenti di taman belakang sekolah, lalu menghampiri seseorang yang berada disana.

"Hai" sapa senja.

"Hai" sahut Nathan yang sedang duduk di kursi taman. Ya, selama 2 hari ini Nathan berniat tidak memakai kursi roda lagi, walaupun berjalan Sembari memegang dinding, ia tetap berusaha untuk berjalan normal.

"Gimana ada kemajuan?" Tanya senja.

"Banyak banget, lu sendiri gimana?" Tanya Nathan balik.

"Gua.... Kalo boleh jujur gua capek pura pura bahagia terus, gua mau bahagia yang sebenarnya nath" jawab senja.

My Home And Your Home[TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang