6

68 12 2
                                    

Setibanya di rumah Eri macam biasa akan mengurung diri dalam bilik dan biasa nya dia memikirkan cara untuk bertahan hidup selepas keluar dari rumah nya sendiri

Tapi kali ni dia teringat dengan kelakuan Sunoo dari awal pagi sampai balik sekolah

Dia tersedar, Sunoo yang terus mengikuti nya itu tidak lah sangat menganggu tapi Eri lebih merasa terselamat kan

Setiap kali dia mendapat tatapan buruk  dari orang sekeliling nya mesti Sunoo ada untuk membuat Eri tidak peduli psda tatapan itu dan focus pada topik yang di bahas Sunoo

Walaupun itu agak annoying untuk Eri

tok tok tok

"Cik Eri, Tuan besar nak jumpa dengan cik Eri di ruang baca" kata Yuri selaku pembantu rumah

"5 minit lagi saya turun"

Eri menghela nafas panjang sebelum keluar untuk bertemu Mr.Shin

Di ruang baca ada Mr.Shin yang sedang sibuk dengan tumpukan kertas yang berlambak di atas meja nya

"Kenapa papa cari saya?" Tanya Eri yang sedang berdiri di depan meja kerja Mr.Shin

"Pagi tadi kau pergi sekolah dengan budak yang bernama Kim Sunoo tu kan?"

"Nae"

"Kau ada hubungan apa dengan budak tu?"

"Kawan"

"Aku dengar kau rapat dengan budak tu kat sekolah" 

Eri tersenyum sinis mendengar ucapan Mr.Shin yang sudah sangat jelas membayar spy untuk diri nya di sekolah

Bukan kah itu melampau untuk seorang ayah yang berniat membuang anaknya sendiri?

"Dia hanya orang yang duduk di sebelah saya ketika berada di kelas, dan.."

"Dan?"

"Dia yang lebih dulu nak dekat dengan saya, itu pun hanya sebagai seorang kawan" sambung Eri

"Kau tau kan posisi budak tu" Mr.Shin memandang Eri dengan tatapan tajam

"Dia anak dari pemilik sekolah, hanya itu yang saya tau"

"Dia juga satu-satu nya orang yang akan menjadi penerus perusahaan Baekkyung grup. Perusahaan yang sangat besar" ujar Mr.Shin

"Saya baru tau tentang itu, tapi saya tak kisah pun. Sebab bukan saya yang mendekat"

"Apa maksud kau? Bukan kah itu perkara bagus? Berkawan dengan orang yang ber-level tinggi macam dia adalah hal yang menguntung kan, bukan untuk kau seorang tapi untuk keluarga kit--"

"Saya tak tertarik" Eri cepat memotong percakapan papa nya

"Mwo?"

"Saya tak tertarik untuk menjadi alat di keluarga ini"

"Alat? Aku tak berniat untuk jadi kan kau alat tapi ini untuk masa depan kau sendiri! Bagaimana pun kau adalah anak ku"

"Maaf, tapi saya sungguh tak tertarik" Eri menuju ke pintu keluar untuk segera lari dari arahan bodoh yang bermain di fikiran papa nya

"Kalau kau setuju, kau tak perlu keluar dari rumah ni, tak perlu keluar dari keluarga ni juga"

Eri menghela nafas berat lalu memaling kan pandangan nya

"Saya akan keluar dari keluarga ini. Setelah tempoh masa sebulan berakhir, urusan papa bukan urusan saya lagi" ucap Eri dingin

"Aku pelik lah dengan cara pemikiran kau ni, langsung tak berguna"

"Kalau papa nak sangat. Kenapa papa tak suruh Shin Ryujin untuk kembali ke korea? Dia akan melaksana kan tugas papa lebih baik daripada saya" ujar Eri

"Aku tau dia akan buat yang terbaik. Tapi aku pilih kau sebab kau dah selangkah lebih dekat dengan budak tu daripada Ryujin" kata papa

"Kalau papa masih berharap dengan saya, lebih baik papa tanam kan saja niat busuk papa tu" Eri terus keluar dan semasa dia nak menuju ke bilik dia ternampak gambar keluarga yang terpajang besar di ruang tamu

Wajah papa, mama, Eva, Ryujin, dan juga diri nya masih tersenyum bahagia saat itu. Sebelum Eva dan mama meninggal

_____🦋_____


Pagi ini pun Sunoo datang untuk menjemput Eri pergi sekolah

Setelah kejadian beradu mulut dengan papa kemarin, Eri merasa tak selesa dekat Sunoo

Biasa nya semasa di perjalanan Eri selalu berbual atau pun membalas ucapan Sunoo, tapi sekarang macam mana pun Sunoo bertingkah pelik Eri tetap diam dan tak peduli

Sampai dalam kelas, terdengar keriuhan. Yang Eri fikir kan, mereka hanya sedang merendah kan Eri lagi

Tapi kali ni berbeza, bukan Eri yang sedang mereka bincang kan

"Aku dengar orangtua mereka sampai datang kat sekolah ni untuk berlutut, tapi tetap ditolak"

"Ish biar betul?!"

"Padahal diorang bertiga kan tak pernah buat masalah besar"

"Mahal kot mak bapak diorang tawar kan untuk tetap sekolah kat sini tapi tetap takleh"

Suara bualan mereka semua terdengar oleh Eri, tapi Eri masih bingung dengan topik yang mereka bahas

Semua orang tiba-tiba terdiam bila Sunoo menapak kan kaki ke dalam kelas

"ERI! ASAL LAJU SANGAT KAU JALA--" Sunoo pun perasan dengan tatapan murid-murid lain

"Apa?" Tanya Sunoo dengan dingin pada semua murid yang menatap nya

Semua orang terus membuang muka dan bertingkah seolah tidak melihat Sunoo

Changed || Kim SunooWhere stories live. Discover now