^05 : Sounds out Loud^

2K 217 53
                                    

Dua ledakan yang tidak bisa merobohkan gedung tapi mampu memporak porandakan seisi kantor kepolisian, kertas-kertas berterbangan, benda-benda kecil berserakan atau beberapa ada yang pecah, asap dari gas peledak memenuhi seluruh ruang, suasana seketika terasa mencekam, kepanikan dalam diam menghantui beberapa orang, tubuh-tubuh tergeletak dan terbentur oleh benda sekitar atau beberapa yang masih sadar tertatih-tatih keluar dari bangunan.

Chayoung terbangun perlahan membuka matanya, telinganya sedikit berdengung, rasa pening menjalar di dalam kepalanya, lagi, sedangkan pernapasan masih ia atur. Saat berusaha untuk bangun, ia tersadar telah berada diatas tubuh Vincenzo yang masih tak sadarkan diri dan masih dalam posisi memeluknya, rupanya pria itu sangat sigap menangkap dirinya saat gelombang ledakan menghantam mereka berdua.

"Vin... ukhhuk." Tangan Chayoung meraih pipi Vincenzo, membelainya dan berusaha membangunkannya dengan suaranya yang lirih selagi mengatur pernapasan yang masih terasa mencekik. "Vincenzonim.. bangun!!"

Chayoung mengangkat dirinya sendiri, bangkit, menumpu pada kedua lututnya, dan masih berada diatas tubuh Vincenzo. Ia memanggil dan menggoyangkan pelan tubuh pria itu. "Bangunlah kumohon!!"

Mata Vincenzo terbuka bersamaan dengan tarikan napas yang panjang darinya, sedetik sempat bingung, namun hal pertama yang ia lihat adalah Chayoung. Dengan perasaan khawatir, tangannya langsung meraih wajah Chayoung, menyibakkan rambut pajang gadis itu, meneliti dengan seksama bagian mana yang kemungkinan gadis itu terluka. Ia bernapas lega ketika tidak ada satupun yang kurang dari Chayoung. Vincenzo mendudukan diri, lalu Chayoung bergegas memeluknya. 

Tiba-tiba seseorang menarik paksa sling bag yang berisi disk dari lengan Chayoung, Chayoung sempat terhuyung dan ikut tertarik, tetapi gadis itu mempertahankan tasnya kuat-kuat. Vincenzo meninju tulang kering pria yang mengenakan jaket polisi dan masker itu hingga terhuyung mundur dan terpaksa melepaskan tas Chayoung, kemudian ia berdiri dengan tenaga yang belum sepenuhnya pulih namun harus menghadapi pria asing itu. Vincenzo berusaha mengokohkan pijakannya bersiap melawan dan Chayoung mundur perlahan.

Pria bermasker itu mendaratkan pukulan kearah wajah namun dapat ditangkis dengan cepat oleh Vincenzo yang langsung menangkap tangan itu lalu memutarnya berlawanan arah hingga menimbulkam suara crack. Pria itu menarik lengannya lalu melayangkam tendangan tinggi dan berhasil mengenai dada Vincenzo, pria itu berputar hendak melayangkan high kick sekali lagi namun kali ini Vincenzo menangkap kakinya dan menyikut keras tulang kering bekas pukulan sebelumnya. Tangan pria itu menyapu kesamping dan ditahan oleh lengan Vincenzo yang sayangnya ia mendapat pukulan dari sisi lain tepat di pipi kirinya. Lawannya ini memiliki gaya bertarung yang lebih luas dibanding dirinya, tipikal korea, sedangkan dirinya memiliki kekuatan di upper-body. Saat mendapat celah, Vincenzo dengan cepat menyodok tenggorokan lawan, sangat keras hingga pria itu mengerang kesakitan dan terhuyung kebelakang.

"YAAK!!" Chayoung berteriak sambil mempertahankan tasnya ketika seseorang dari arah lain datang berusaha mengambil tasnya, pria dengan penampilan yang sama mengenakan jaket polisi dan masker hitam dengan badan lebih besar. Mendorong kuat Chayoung namun tangan perempuan itu masih tertaut pada tasnya, pria itu hendak memukul Chayoung namun Vincenzo menahannya menggunakan lengan kirinya bersamaan dengan lengan kanannya menonjok hidung pria tersebut.

Dua pria berhadapan dengan Vincenzo, dua pria yang sepertinya profesional dan terlatih serta bukan pesuruh biasa. Vincenzo jelas terlihat kewalahan karena dia tidak berada seratus persen dalam kondisi bugar akibat efek terkena ledakan tadi, terutama ketika menghadapi pria yang bertubuh lebih besar, jangkauan bertarung mereka yang luas merupakan keuntungan lawan di situasi tanpa senjata seperti ini, beberapa kali Vincenzo mampu menyerang bagian vital tetapi tidak terlalu memberikan dampak besar, alhasil ia juga terkena beberapa pukulan. Pria yang lebih kecil memiliki gerakan lebih gesit seperti dirinya, pria yang lebih besar memiliki keunggulan pada kekuatan merusak. Vincenzo harus berpikir lebih cepat dan cerdik sekaligus.

One Soul || [Vincenzo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang