31. Moon, stars and us

14 1 0
                                    

Lee Jeno duduk di sofa markas sambil menghisap rokok yang ada di tangannya. Terdapat Renjun, Mark, dan Na Jaemin yang sedang berbincang seru. Tapi tidak dengan Lee Jeno. Laki-laki itu memfokuskan pandangannya ke depan. Tidak berkedip sama sekali. Na Jaemin menoleh ke arah Lee Jeno, lalu ia menghampirinya. Jaemin menepuk pundak Jeno pelan, membuat laki-laki itu menoleh ke arah Jaemin.

"Kenapa lo?" Tanya Na Jaemin.

Jeno mematikan rokok yang ada ditangannya, lalu bersandar di sofa. "Enggak apa-apa. Kenapa emangnya?"

Jaemin memicingkan mata. "Lo mau rencanain apa lagi? Engga capek lo bikin masalah mulu?" Tanya Jaemin membuat Jeno terkekeh.

"Capek? Ya enggak lah" Tegasnya. Jaemin hanya bisa menggeleng dengan kelakuan Lee Jeno.

"Lo ngga puas udah bikin Jaehyun babak belur kaya gitu?" Ucap Na Jaemin. Jeno mengangkat kedua alisnya. "Itu belum cukup, gue belum puas" Ucapnya.

Iya, Jeno yang membuat Jaehyun babak belur. Jaehyun tidak kecelakaan. Jeno merencanakan hal itu saat ia melihat Jaehyun hendak keluar untuk pergi ke kampusnya.

Saat acara Jaehyun selesai, Jeno mencegat mobil Jaehun, membuat Jaehyun berhenti mendadak. Jaehyun keluar dari mobil. Mereka berdebat. Jeno mengaku tidak salah. Padahal sudah jelas-jelasJeno yang mencari masalah kepada Jaehyun.

Dan akhirnya mereka berdua saling emosi. Jeno meninju rahang Jaehyun keras. Jaehyun sudah lepas kontrol, ia membalas tinjuan Jeno.Jeno menendang perut Jaehyun cukup keras, membuat Jaehyun tersungkur ke aspal. Jaehyun tidak tau pasti alasan Jeno melakukan kekerasan padanya.

"Gue ngga akan biarin, Karina bahagia sama Jaehyun" Ucap Jeno membuat Na Jaemin mengerutkan kening. "Mau ngapain lagi? Rencana apa lagi yang udah lo siapin?"

Jeno sudah berubah drastis. Dia menjadi sosok laki-laki yang kasar sekarang. Jeno akan melakukan hal-hal yang diluar kendali. Sebenarnya apa rencana Jeno selanjutnya? Apa dia akan menghabisi Jaehyun? Atau yang lain? Kita tunggu saja.

Jeno merampas kunci motornya yang tergeletak di atas meja lalu keluar markas. Renjun yang melihat Jeno keluar tanpa berpamitan, ia mengerutkan kening lalu keluar memperhatikan laju Jeno yang semakin tidak terlihat.

"Mau kemana tu anak?" Tanyanya.

Mark menghampiri Renjun sambil memukul kecil pundak Renjun. "Biarin aja, nanti juga balik" Ucap Mark.

****

Sedari tadi Jaehyun merasa ada yang aneh dengan Karina. Jaehyun memperhatikan Karina dengan serius. Karina yang sedari tadi hanya melamun, membuat Jaehyun khawatir dengannya. Jaehyun tidak tau apa yang terjadi dengan istrinya itu sampai-sampai tidak ingin berbicara sejak pulang sekolah tadi.

Jaehyun mendekat dan mengelus rambut Karina lembut. "Kamu kenapa? Lagi ada masalah ya? Cerita sini sama aku" Ucap Jaehyun membuat Karina menoleh. Karina menggeleng lesu.

Jaehyun semakin yakin kalau Karina sedang tidak baik-baik saja. Jaehyun menopang dagu untuk berpikir. Rencananya, Jaehyun akan mengajak Karina jalan-jalan agar Karina tidak lesu seperti ini.

"Na, jalan-jalan yuk. Bosen nih" Ajak Jaehyun, lalu berdiri dari sofa. Karina masih stay duduk sambil melamun, tidak merespon Jaehyun berbicara atau bahkan tidak mendengar?

"Karina, jalan-jalan yuk, bosen nih" Ucap Jaehyun sekali lagi. Karina tersadar akan ajakan Jaehyun, ia menoleh lalu mengangguk lesu. Jaehyun masuk ke kamar dan mengambil jaket untuk di pakai Karina.

Mereka berjalan santai sambil menghirup udara malam hari ini. Jaehyun menggandeng tangan Karina erat. Tidak ada yang memulai obrolan saat ini. Jaehyun mengarahkan langkahnya menuju taman dekat sana. Karina hanya menurut, dia tidak tau suaminya akan mengajaknya kemana malam-malam seperti ini.

Jaehyun mengajak Karina duduk di kursi yang ada di taman. Mereka berdua duduk dan melihat orang-orang sedang makan, berlarian, dan lain-lain. Jaehyun meraih kedua tangan Karina sambil tersenyum. "Kamu lagi ada masalah ya? Kalo iya, cerita sama aku" Ucap Jaehyun.

Ucapan Jaehyun membuat Karina semakin teringat oleh kejadian di kelas tadi. Jeno yang tidak punya hati. Laki-laki itu benar-benar kejam sekarang. Karina teringat akan ancaman Jeno. Jangan macem-macem, gue bisa habisin suami lo kapanpun gue mau. Ah sialan. Kata-kata itu terus-menerus ada di pikiran Karina!

Bagaimana jika Jeno benar-benar ingin menghabisi Jaehyun?

"Na, kok diem aja?" Ucap Jaehyun membuyarkan lamunan Karina. Jujur, Karina ingin menceritakan semuanya. Tapi nanti jika Karina bercerita, Jaehyun akan marah besar kepada Jeno. Karina tidak mau Jaehyun kenapa-kenapa karena punya masalah kepada Jeno. Ah, pikirannya bercabang sekarang! Karina benar-benar bingung.

"Engga, aku ngga kenapa-kenapa kok" Jawab Karina meyakinkan Jaehyun. Jaehyun memicingkan matanya. "Bohong kan kamu?" Ucap Jaehyun tepat sasaran! Iya, Karina berbohong. Karina sedang tidak baik-baik saja sekarang.

Karina mencubit perut Jaehyun kecil "Siapa yang bohong si! Aku serius tau!" Ucap Karina membuat Jaehyun gemas. Jaehyun menarik pinggang Karina lalu menyenderkan kepala Karina ke pundaknya. Sebenarnya Jaehyun tau jika Karina sedang berbohong, tapi Jaehyun tidak mau memaksa Karina jika dia masih belum mau cerita kepadanya.

Mereka berdua mengamati bintang dan bulan yang menyinari malam ini. Ukiran senyum terlihat di bibir Karina, membuat Jaehyun ikut merasa senang.

"Bulan dan bintang di atas kaya kita ya" Ucap Jaehyun membuat Karina mengerutkan kening bingung. "Kok bisa?" Tanya Karina.

Jaehyun terkekeh "Mereka selalu ada satu sama lain" Jelas Jaehyun. Karina tampak sedang berpikir dengan ucapan Jaehyun, lalu ia mengangguk dan tersenyum.



to be continued

MY LOVE STORY | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang