Aku Liliana Marsella Simatupang, akrab disapa dengan panggilan Lily, sulung dari 2 bersaudara. Saat ini aku masih berstatus seorang pelajar disebuah sekolah swasta di Jakarta, kelas XI tepatnya.
Aku kembali lagi ke jakarta setelah 6 tahun kepindahanku ke kota Medan, kota kelahiranku..
Ibu dan bapakku berasal dari Medan, saat aku berusia 3 tahun kami pindah ke Jakarta karna bapak dapat tugas dikantor pusat.Tidak lama, hanya 7 tahun kami tinggal disana, bapak mendapat promosi jabatan dan kembali ditugaskan ke salah satu kantor cabang yang ada di kota Medan.
Aku pikir kami akan menetap di kota Medan untuk waktu yg sangat sangat lama...
Tapi, lagi lagi kami harus pindah kembali ke Jakarta saat usiaku 16 tahun.Hari ini, hari pertama ku masuk ke sekolah baru ini...
Aku benar benar gugup saat ini, pasalnya aku masuk dipertengahan semester.Kenapa sih bapak harus pindah tugas di pertengahan semester begini? Kenapa gak nunggu aku lulus dulu aja??
Aku sangat kesal sekali untuk kepindahan kami kali ini, aku harus beradaptasi lagi dengan sekolah dan teman teman yang baru.
"Selamat pagi pak"
Sapa bapak sambil mengulurkan tangan nya kepada seorang guru laki laki muda yg ada dihadapan kami saat ini..."Iya, pagi juga pak, ada yang bis asaya bantu?" Pak Guru tersenyum ramah pada kami.
"Ini pak, saya mau antar anak saya pak, tadi guru yg di sebelah sana bilang saya harus ketemu bapak dulu" ucap bapak sambil menunjuk ke arah meja piket Guru.
"Oh, Liliana Marsela Simatupang ya? Murid pindahan dari Medan kan?".
Ucapnya menoleh padaku"Iya pak" jawabku singkat disertai senyum kecil di bibirku..
"Kalau begitu, saya titip anak saya pak, mohon dibimbing ya pak...
Kalau ada yang perlu mengenai Liliana di sekolah, bapak tolong hubungi saya ya, terimakasih pak" bapak berlalu pergi dan meninggalkan aku dengan pak Daniel yang baru aku tau bahwa beliau wali kelas XI Ips 2, kelas yang akan aku masuki nanti."Anak - anak mohon perhatiannya sebentar, hari ini kita kedatangan siswa baru yang berasala dari kota Medan, nama nya Liliana Marsela Simatupang, Bapak harap kalian bisa berteman baik dengannya" pak Daniel mempersilahkan aku duduk, dan memulai pelajaran nya...
------------------------++++++-----------------------
"Hai ly, aku lia" gadis manis yg duduk disebelahku mengulurkan tangan nya,
"Hai juga lia" kubalas uluran tangan nya..
" Kami juga mau kenalan dong...
Aku tita dan ini kiki, salam kenal ya li... Semoga kamu betah dikelas ini" seru gadis gadis yg duduk dibelakang kamiAku tersenyum lebar menerima pertemanan mereka, rasa gugup yg tadi pagi kurasakan hilang seketika..
Aku mendapatkan sambutan yang baik disini.."Li, kita ke kantin yok... Udah lapar nih.." Lia menarik tanganku untuk segera bergegas kekantin.
"Nanti kalau butuh apa apa bilang sama kami aja ya, mau ditemani ke toilet, mau kekantin, mau keperpus, kami siap 24 jam menemani". Sambungnya sambil terus berjalan..
"Iya Li, jangan sungkan sungkan ya...
Anggap aja kita baru ketemu hari ini" kiki mencoba untuk memberikan jokes yg jatuhnya jadi garing bagi kami.."Garing tau ga ki..." Sahut Tita, yang membuat kami semua tertawa melihat ekspresi kiki yang gagal melucu..
Saat sampai, mata ku tertuju pada salah satu sudut kantin ini, jantung ku berdegup kencang, aku membeku, kaki ku sulit untuk kugerakkan, aku mencoba untuk memfokuskan pandangan ku, kuamati sosok yg duduk di meja itu, iya tidak salah lagi, itu ka Raja,
Walaupun sudah 7 tahun tidak bertemu tapi aku yakin sekali itu ka Raja...
Bagaimana bisa aku melupakan sosok itu, bahkan untuk 10 tahun lagi pun tidak bertemu, aku pasti akan mengenalnya.Ka Raja, teman masa kecilku,
Saat aku bersekolah di SD Pelita Jaya Jakarta.
Dia kakak kelasku, tapi aku lebih dekat dengan nya daripada teman sebayaku yang lain.Ka Raja yang selalu ada untukku,
"Ly, kalau ada yang ganggu kamu lagi bilang ke kakak ya...
Kakak akan selalu jaga kamu, oke?"Kata katanya yang tak pernah aku lupakan, setelah perkataan itu aku merasa ada perasaan yang berbeda, aku KAGUM padanya,
Saat yang lain mem-bully ku, ka Raja akan selalu ada untukku dan menjadi Sayap Pelindungku.Dia yang selalu mengalah saat kami berebut sesuatu,
Dia yang selalu meminta maaf saat kami bertengkar,
Dia yang selalu mencari saat aku tak ada,
Dia yang selalu tertawa saat leluconku tak lucuPerpindahan ku ke Medan memutus hubungan pertemanan kami, bahkan untuk berkomunikasi pun tidak pernah sama sekali, semua hilang begitu saja saat itu
Ka Raja, bagaiman bisa aku melupakan sosokmu??
"Li, lily... Lo kenapa sih??" Ria menggoyang goyang lenganku, aku tersadar, sesaat aku hilang fokus demi melihatnya lagi,
Aku tersenyum bahagia...
Bagaimana tidak? Akhirnya aku bisa bertemu dengan nya lagi.."Ly, lo jangan gitu dong...
Gue jadi takut ni..." Tita menggenggam erat tangan Kiki disebelahnya."Tau nih, gue juga jadi merinding ni... Ihhhh "
kiki menimpali sambil mengusap- usap lengannya..."Lo orang normal kan Ly?" Lia mulai melepaskan tanganku dari genggaman nya...
"Hahahhahahaahahah" aku tertawa lepas melihat ketiga orang yg ada didepan ku ketakutan karna ku..
"Astaghfirullahaladzim...
Astaghfirullahaladzim" Tita lompat terkaget sambil memeluk kiki disebelahnya...
Kiki juga berlaku sama dengan Tita, Lia mulai lari memeluk kedua temannya...Aku masih terbahak melihat tingkah mereka,
Saat ini, kami menjadi pusat perhatian dikantin ini..
Dan... mata kami beradu pandang, tawaku seketika hilang, gugup. Saat ini jantungku kembali berdegup lebih kencang, dia mampu membuatku hilang kesadaran sesaat.
Dia,
Ka Raja
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionDua anak manusia yg terjerat dalam perasaan yg sama, namun tak mampu untuk mengungkapkannya... "Memandang mu dari jauh, itu sudah cukup bagiku" Raja "Sampai kapan, aku mampu menyembunyikan perasaan ku padamu?" Lily