Hujan..
Mengapa kau membawaku pada kenangan
Membawa banyak luka diembanan
Luka--
Jungkook memutuskan keluar kelas, telinganya gatal sendiri mendengar puisi menggelikan Mingyu. Cowok jangkung itu tengah berdiri di depan kelas, membacakan puisi sejak tadi. Sedang hujan sekarang, suasana yang mendukung untuk para kaum gagal move on. Untungnya Jungkook belum pernah benar-benar mencintai seseorang, kalo suka sih pernah
Istirahat pertama biasanya banyak yang berkeliaran di lapangan, tapi karena hujan kebanyakan dari mereka memilih berdiam diri di depan kelas atau di dalam kelas. Dan secara dadakan jadi banyak yang menggelar konser.
Ku t'lah miliki
rasa indahnya perihku
rasa hancurnya harapku
"Eh ada jungkook."
Bertemu lagi spesies manusia mirip Mingyu. Jimin dengan tiba-tiba menggeretnya berlari sepanjang koridor, ada Jisoo juga di belakang tengah berteriak agar Jimin tidak curang.
"Gua lagi balapan sama Jisoo. Ayo lo lari cepet, ke lapangan indoor nyamper Taehyung."
Jadilah mereka bertiga bermain kejar-kejaran sepanjang koridor menuju lapangan indoor yang jaraknya lumayan jauh. Jungkook berusaha menyamakan larinya dengan Jimin, padahal ia bisa lebih cepat dari itu. Jisoo sudah tertinggal jauh, tapi teriakannya masih bisa mereka dengar, luar biasa gadis satu itu.
Nafas mereka naik turun, Jimin bahkan harus berpegangan pada Jungkook karena tubuhnya oleng. Sayangnya, badan keduanya ditabrak Jisoo yang gagal mengerem larinya. Jadilah tiga orang itu menjadi pusat perhatian karena terjatuh tepat di pintu masuk lapangan indoor.
Tanpa rasa malu, Jimin bangun dan berjalan slow motion ke arah lapangan. Jungkook dan Jisoo malah yang jadi malu sendiri. Hari ini club bola voli sedang ada latihan dan membiarkan siapa saja yang ingin menonton untuk datang.
Taehyung sebagai kapten terlihat bersinar ditengah lapangan. Memakai baju voli dan headband benar-benar membuat ketampanannya bertambah berkali lipat.
"Wah ini nak Jungkook ya? saya dengar dari Taehyung kamu sempat bermain voli saat SMP."
Mereka sudah ada di samping lapangan sekarang, dan yang tadi berbicara pelatih tim voli putra. Jungkook hanya mengiyakan, bingung juga tiba-tiba ditanya. Hal selanjutnya yang terjadi membuat Jungkook ingin kabur dari sana. Bagaimana bisa pelatih meminta Minhyuk si setter istirahat dan digantikan Jungkook.
"Pak, itu saya lama ga main"
"Ngga papa Jungkook, saya pengen liat kamu main. Kan cuma latihan."
'Latihan'
Yang menjadi masalah bukan karena ia tiba-tiba diajak bermain, tapi siswi-siswi yang memenuhi tribun. Jungkook malu, sungguh.
"Wah seru! ayo buru kook. TAE INI ADEKNYA GERED KE LAPANGAN."
Jimin dan segala sikap jailnya, ingatkan Jungkook memukul Jimin nanti. Taehyung benar-benar menuruti kata-kata Jimin, dia menggeret jungkook sampai ke lapangan. Di atas tribun, banyak siswi yang sudah berbisik-bisik menanti permainan Jungkook dan Taehyung sebagai tim. Kira-kira siapa dua bersaudara ini yang menarik perhatian?
Teriakan Jimin sama kerasnya dengan siswi-siswi yang tengah menonton, Jungkook melemparkan umpan pada ACE dengan indah. Meski masih sedikit terlalu rendah tapi Yunoo dapat mengeksekusi umpan Jungkook dengan sempurna. Dan hal itu membuat beberapa pemain takjub dengan Jungkook.
"Lo liat ga tadi? gilaa itu jungkook beneran keren banget dia ambil bolanya"
"Jungkook keren banget"
"Wah ga kalah ni dari kakaknya."
"Adek kak Taehyung pesonanya keluar"
Dan banyak lagi reaksi dari penonton. Teriakan gadis-gadis memenuhi lapangan indoor. Jungkook yang melepas seragamnya penyebab, padahal dia masih memakai baju polos.
"Gila berisik banget." Jisoo menggerutu sebal.
Permainan semakin seru, pelatih juga melihat bagaimana Jungkook mulai terbiasa dengan permainan dari timnya. Set berakhir diset ke-8, melebihi latihan yang dijadwalkan. Taehyung rasa, pelatih akan membujuk Jungkook bergabung dengan club voli. Dia tidak mau memaksa, tapi berharap Jungkook mau menerima.
Taehyung, Jimin, Jungkook, dan Jisoo sedang duduk di lantai samping lapangan sekarang. Pemain dan pelatih sudah pergi dari sana, begitu juga sebagian besar siswi yang menonton. Dari arah bawah tribun ada yang berlari kearahnya, Taehyung melihat dari sudut matanya.
"Hai kak Taehyung." Sapa gadis dengan senyum malunya. Ia menyerahkan paperbag yang Taehyung terima dengan sedikit tidak enak. Meski demikian, dia tetap memberikan senyum terbaiknya. Tidak ingin melukai perasaan gadis mungil di depannya.
"Makasih banyak ya."
"Em.. anu kak."
Pandangan gadis itu tertuju pada Jungkook yang juga sedang menatapnya. Segera memalingkan wajah, gadis itu kembali memandang Taehyung.
"Bagi sama Jungkook ya kak, daaah." Dia berlari menjauh dari sana, keluar lapangan.
"HAHAHA BANGKE KETAWA BANGET GUA." Jimin memukul lantai, air matanya menetes saking ngakaknya.
"MAMPUS LO. JUNGKOOK UDAH AMBIL POPULARITAS LO."
"Lah iya juga."
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
Dek Jungkook ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika si anak tunggal Jeon Jungkook dan Kim Taehyung dipertemukan sebagai saudara? Meski tidak sempurna, Taehyung tetap kakak yang Jungkook inginkan. Keduanya berusaha saling menyatu dalam ikatan persaudaraan, tidak terlalu sulit t...