Part 10

17K 188 1
                                    

Hello! Kalian suka Kevin yang sekarang atau enggak? Kevin jadi baik ya. Jangan lupa vote, like, and comment ya. Silakan baca.

Naura duduk di kursi riasnya, ia memberikan olesan di bibir seksinya dengan lipbalm yang mengeluarkan warna peach jika di pakai. Naura segera turun dari kamarnya sebelum mamanya berteriak kedua kalinya.

Naura turun dan segera pergi ke mobilnya, karena sudah jam setengah 7. Perjalanan dari rumah ke sekolahnya lumayan jauh, jadi ia tidak boleh jalan jam segitu. Pastinya ia akan sampai jam 7 lewat 25 menit.

"Pak buruan!" Kata Naura yang terus melirik jam tangan di kanannya, sudah menunjukkan pukul 7 lebih 5 menit. Pak supir tetap membawa mobil dengan santai, karena ia tidak mau terjadi sesuatu jika ia mengendarai mobil di atas rata-rata.

***

Naura segera keluar dari mobil saat ia sudah sampai di sekolahnya itu. Benar saja, pagar sekolah sudah dikunci dan dia harus lewat belakang untuk bisa masuk kesekolah itu. Tetapi hari ini hari Senin, pastinya ada yang jaga di belakang sekolah itu. Mau gimana lagi, Naura harus kesana dan melihat apakah masih ada orang yang jaga.

Ia pun berlari dan sampai di sana dengan ngosngosan. "Huh" katanya karena ia lelah dan ngos-ngosan. Ia membenarkan tali sepatunya terlebih dahulu, karena tali sepatunya terlepas.

Naura berjalan setelah selesai mengikat tali sepatunya. Ia mengintip dari mobil yang terpakir di dekat belakang sekolah itu. "Dasar calon istri gak bisa cepet dandan!" Kata seseorang dari arah belakang. Naura merasa suara itu sangat familiar di kupingnya, walau orang itu jarang banget ngomong. Kalau ngomong pasti cuman singkat dan kalau gak singkat omongannya sangat pedas, seperti makan sambal 1000 biji.

Naura memutar badannya dan melihat siapa orang yang berbicara tadi. Dugaannya benar, ia bertemu dengan Kevin. "Ke-kevin!" Gugupnya karena ia ketahuan oleh ketua OSIS di sekolahnya.

Kevin menaiki alis dan segera menarik tangan Naura untuk ke ruangan BK. "Aduh sakit!" Katanya dengan suara kecil. Kevin diam dan terus menarik Naura ke ruang bk. Sepasang mata banyak yang melihat Kevin dan Naura. Naura menjadi takut karena hal itu, ia pun segera berjalan duluan ke ruang bk. Sepertinya Naura tidak peduli dengan hukuman dari guru bk yang galak itu.

"Kamu?" Kata guru itu dengan tegas. Naura segera menunduk karena ia sangat takut dengan guru itu. Guru itu memiliki kumis yang panjang dan matanya sangat tajam terlihat. Rambut yang tipis, kuku yang panjang dan guru itu selalu membawa pisau di sebelah kotak dekat mejanya itu.

"Ma-maaf pak, saya ke-kelamaan dandan dan pak su-supir saya bawak mobilnya lambat banget pak!" Kata Naura sembari memikirkan alasan yang bagus supaya ia bisa selamat. "Alasan seperti itu sudah sering gw denger dari siswi macam lu!" Kata pak itu sembari menaruh kedua tangannya di pinggang. Ia terlihat marah dan sangat menyeramkan.

"Ma-maaf pak, tap-" sebelum Naura berkata kembali, guru bk itu segera berkata. "Gak ada tapi-tapian lu! Sekarang lu bersihin halaman, kalau gak bisa tau apa yang akan terjadi?" Katanya sembari menunjuk kertas di dinding sebelah Naura.

Naura segera melirik ke arah kertas itu dan membacanya dalam hati. "Kalau tidak bisa bapak bakal tambahin hukumannya menjadi 5 kali atau enggak bersihin toilet selama 1 Minggu!" Kata Naura dalam hati karena ia membaca kertas itu.

Naura segera mengangguk saja dan memberi salam ke pak itu dengan takut-takut. Ia segera keluar dari ruangan itu setelah ia berkata "baik pak, s-saya lak-laksanakan dengan baik pak!" Katanya dengan gugup.

Naura segera keluar dan melihat Kevin sedang asik duduk di kursi ruang bk bagian luar. "Dasar! Malah duduk! Lihat gue!" Kata Naura lalu segera memberikan mata elang dan tangan yang ia taruh di pinggangnya.

Kevin terlihat tidak peduli, malah ia sekarang pergi meninggalkan Naura yang sedang marah itu. Naura kesal dan ia segera mendekati Kevin yang sudah jauh itu. "Jadi cowok gak peka! Lu gak lihat gue kesel sama Kevin! Kevin gak peka! Hiks!" Naura menangis dan segera berjalan duluan untuk melewati Kevin.



























Hello! Gimana? Kevin sekarang sama aja ya! Ternyata sifatnya itu tidak hilang. Kira-kira Kevin kenapa seperti itu ya? Apakah ada alasannya? Jangan lupa vote, like, and comment ya. Tungguin part selanjutnya.

My Sweet BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang