Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
Lisa POV🌸
Musim dingin tiba. Kepingan salju jatuh menuruni bumi bagian tertentu dari atas langit. Putih, kecil-kecil dan dingin, cantik seperti Jennie.
Sudah 8 bulan berlalu sejak tanggal pernikahanku dengan Jennie. Banyak perubahan yang terjadi di sekitar kami.
Tahun telah berganti, Rose dan Jimin sudah menikah, begitu pula dengan Irene Seulgi, Jhope dan Somi, Taehyung yang juga telah meminang Hyeri, Suga hyung yang menemukan jodohnya yang kembali, Yoona. Dan usia kandungan Jisoo yang tinggal menghitung hari menjelang persalinannya, begitu infonya yang kudengar dari Seokjin hyung.
Namun tidak ada yang berubah antara aku dan Jennie, kami masih sama, saling mencintai, bahkan teramat mencintai. Hanya rasa kasih dan sayang yang terus meningkat.
Setiap bulan Jennie selalu mengecek jadwal terlambat datang bulannya, namun itu masih tetap tidak membuahkan hasil. Dia masih belum bisa hamil, dan aku mengerti akan keadaan itu. Mungkin kami belum diberi kepercayaan olehNya.
Aku sudah memeriksakan diriku, dan dokter bilang tidak ada masalah terkait kesuburanku.
Dokter menyarankan kami untuk mengikuti program bayi tabung, bahkan Jennie meminta padaku untuk menyetujui program itu. Namun aku belum menerima untuk melakukannya. Itu terlalu beresiko bagi Jennie. Aku tidak mau menyulitkan istriku. Aku akan tetap sabar hingga keajaiban itu datang.
Di sisi lain, aku harus terus pandai-pandai menjaga mood istriku ketika gundah saat mengingat pasal momongan.
Sebenarnya aku tidak memburu-burunya untuk segera mengandung, tapi dia menekanku untuk lebih giat lagi dalam bercinta. Ya, aku menyempatkan permainan di setiap harinya. Entah itu di rumah, mau pun di kantor. Jika Jennie ingin melakukannya, maka akan kami lakukan.
Apa pun untuk Jennie, asal tidak membahayakannya. Aku tidak masalah.
Aku akan sedikit bercerita.
Suatu waktu ketika kami pulang berbulan madu, Jennie sempat telat masa pms beberapa hari.
Dia mengeceknya dalam kamar mandi sampai 1 jam lamanya. Karena rasa penasaranku tak kunjung hilang dari benakku, akhirnya aku memasuki kamar mandi dan mendapatkan Jennie yang tengah menangis di sana, dia kecewa dengan hasilnya.
Hatiku benar-benar sakit, ketika melihat Jennie menangis seperti itu. Aku tahu ini bukanlah dosa kami, tapi kami tetap merasakan cobaan yang begitu berat dan sepahit ini.
Aku tidak berhenti untuk membahagiakannya dengan cara yang aku lakukan. Aku tidak ingin Jennie berlarut dalam kesedihan ketika setiap bulan ia mendapatkan menstruasi.
Dddrrrttt... Dddrrrttt...
Ah, telpon ini mengagetkanku. Padahal aku sedang bercerita pada reader. Sebentar ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Séduisante ☆
Teen Fiction[18+] "Jika sebuah pertolongan hanya membuat orang lain menerima ucapan terima kasih, lain lagi denganku, orang itu memberiku sebuah rasa." - Lalisa M. "Masa depan akan selalu jadi kejutan, jangan terlalu dipikirkan, tugas kita sebagai manusia hany...