°•Chappter 43•°

5.9K 405 40
                                    

Haiii kambek lagiii nihhhh yuhu^^
Oh iya, kalian jangan lupa untuk follow akun wattpad ku ya Ragitaoktavia soalnya beberapa chappter akan aku privat!!

-Happy reading-

Bel pulang berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Dan disinilah, Reyna diparkiran sekolah ia menunggu Naufal keluar dari kelasnya.

"Ck, gatau apa gue lagi lemes?" dumel Reyna lalu bersedekap dada. Ia mengedarkan pandangannya sampai pada akhirnya kini matanya menangkap Naufal yang kini sedang berjalan kearahnya.

"Maaf lama." ucap Naufal ketika sudah berada dihadapan Reyna.

Reyna mendengus lalu mengangguk pelan. Naufal berjalan kearah tempat dimana motornya berada. Menaiki motornya kemudian menyalahkan mesin motornya.

Reyna menyodorkan tangannya kearah Naufal bermaksud agar Naufal segera menyerahkan helmetnya kepadanya.

"Kak," panggil Reyna seraya menggoyang-goyangkan tangannya yang mulai terasa pegal.

Naufal menoleh, lalu menaikan salah satu alisnya membuat Reyna menghela nafasnya kasar.

"Ish! Helmnya, sini!" ketus Reyna membuat Naufal terkekeh.

Naufal mengambil helmet yang bermotif itu lalu berkata.

"Sini majuan." ucap Naufal membuat Reyna menekuk alisnya heran. Namun tak urung Reyna tetap memajukan tubuhnya.

Naufal memajukan wajahnya membuat Reyna yang melihatnya lantas bertanya-tanya.

"Mau n-ngapain?" tanya Reyna gugup.

Naufal tak menghiraukan pertanyaan Reyna yang ada kini Naufal terus saja memajukannya membuat Reyna meneguk salivanya susah payah kemudian memejamkan kedua matanya.

Klik

Helmet sudah terpasang sempurna di kepala Reyna. Naufal memundurkan wajahnya lalu menaikan satu alisnya ketika melihat Reyna yang kini tengah memejamkan kedua matanya. Naufal menyunggingkan senyum miringnya lalu mulai berbisik kepada Reyna.

"Ngapain nutup mata, hm? Berharap gue cium?" bisik Naufal seraya terkekeh pelan membuat Reyna refleks membuka kedua matanya lalu mendorong dada bidang Naufal pelan.

"A-apa-apaansih! E-enggak yaa!" ujar Reyna seraya menahan malunya.

Shit!

Ia kira Naufal akan eum.... tapi... Ah, sudahlah lupakan!

Naufal terkekeh lalu mengacak rambut Reyna pelan. "Nanti ya dirumah," ucap Naufal membuat Reyna mengerjap pelan.

"Hah? Apanya yang dirumah?" tanya Reyna pada Naufal.

"Itu..." Naufal memperagakan aksi ciuman dengan kedua tangan yang ia moncong kan. Membuat Reyna yang melihatnya lantas membulatkan kedua matanya.

"Gila!" damprat Reyna seraya memukul bahu Naufal dengan kencang.

Sedangkan Naufal kini ia tertawa keras melihat wajah merah padam Reyna.

My Cold Boyfriends [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang