31 •• Akhir Darinya ••

23 8 7
                                    

Luna's PoV~

Aku tak tau, hal seperti ini akan benar-benar terjadi padaku.

Berhadapan dengan William dan juga seorang pria yang dia bilang bersedia menikahiku.

Beberapa kali. Baik formal maupun informal.

Mereka berdatangan padaku seperti lalat hijau diatas kotak sampah yang terbuka. Beberapa juga berasal dari anggota pasukan yang aku kenal baik saat aku masih menjadi panglima.

Sekarang pun...

"Aku terkejut saat dia mengatakan ingin menikahimu... Apa kau bersedia?" William tersenyum padaku.

Namun wajahnya seolah-olah menunjukkan jika dirinya tidak ingin melakukan apa yang dia lakukan saat ini. Membawa seorang pria untuk melamarku.

Dia pasti tak pernah terpikirkan hal ini sama sekali.

Apa lagi, pria yang melamarku adalah sahabatnya sendiri.

Mercus Roberto Emperior.

Tanganku meremas kuat kain pakaian yang aku kenakan. Rasanya benar-benar aneh saat ini.

Dua bulan ini, aku selalu disibukkan dengan mengurus ketiga bayiku. Tapi sekarang, tiba-tiba banyak laki-laki yang dengan sukarela membantu mengurus mereka untukku.

Pandanganku ke luar jendela. Memperhatikan ketiga anakku yang tampak tertawa saat bermain dengan para laki-laki emperian yang membawanya.

Apa mereka pikir aku akan memilih mereka sebagai suamiku jika berhasil membuat ketiganya tertawa sampai seperti itu?

"Aku..." Kembali kupandang dua pria di hadapanku. "Akan menikah di tempat kita yang baru. Tidak disini." Kataku tegas.

"Apa?! Tapi—"

"Aku hanya akan menikahi pria yang sanggup memimpinku bersama pasukan di medan perang besok. Tidak ada gunanya menikahi seorang pria yang tidak bisa memimpinku."

"Luna! Aturan yang aku berikan tempo hari sudah—"

"Ya. Aku mengerti. Jika aku tidak bisa memilih salah satu dari mereka, aku akan mengakhiri semuanya."

***

Mendongak. Daun-daun berguguran terlihat diatas kepalaku.

Sepertinya, William menganggap ucapanku dengan serius. Dan kini, kami benar-benar dikirim ke kota untuk melihat situasi sebelum persiapan perang dimulai. Dia adalah tipe seseorang yang akan melakukan apapun agar hukum yang ia laksanakan bisa berjalan dengan sempurna.

Sepi.

Sangat jauh lebih sepi dibandingkan terakhir kali aku berkunjung.

Kami sudah tak lagi ke pasar semenjak dua bulan terakhir karena selain persiapan perpindahan, pasar juga sudah tidak menyediakan cukup bahan yang kami perlukan. Pasar juga sudah tidak didatangi penduduk, rupanya.

Saat ini pun, kami datang tanpa merubah warna rambut kami menjadi cokelat seperti biasa yang kami lakukan.

Terpaan angin melepaskan tudung yang menutupi kepalaku. Membiarkan rambut putihku berkibar mengikuti gerakan mereka. Begitu pula dengan pasukan lain yang tudungnya terlepas dari kepala mereka.

Kami tak tau dimana seluruh warga berada. Namun pasar sepertinya sudah lama ditinggalkan. Terlihat dari tebalnya debu yang ada diatas meja setiap lapak dan juga beberapa barang dagangan yang sudah membusuk berserakan.

Apakah hal seperti ini juga terjadi 1500 tahun yang lalu? Saat raja Sire masih berkuasa?

"Emperian!"

My Empress | CIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang