Reno yang mendapatkan panggilan dari pihak sekolah terkait soal masalah Anisa bergegas pergi dari kantornya menuju sekolah Anisa, setelah mengantar Aluna ke tempat lesnya.
"Kakak akan jemput Anisa di sekolah." Aluna menahan tangan kakaknya untuk masuk kemobil.
"Iya, kamu tidak usah khawatir soal Anisa, kakak akan bawa dia pulang." Ujar Reno.
"Iya kak." Jawab Aluna sedikit tenang.
"Kakak pergi sekarang." Ucap Reno dengan senyuman.Disisi lain Anisa sudah berada di depan gerbang sekolah dengan di temani Selly, Linda, Juna dan difan. Sedangkan Aryan, Stevano dan Aditya mereka meminta kejelasan dari pihak sekolah, mengenai Anisa yang yang tiba-tiba di keluarkan yang jelas-jelas Anisa di sini adalah korban bukan pelaku, itu sebuah hukuman yang tidak setimpal bagi si pelaku. Jadi Aryan meminta tanggung jawab pihak sekolah untuk nama baiknya dan Anisa selaku korban pembulian tersebut.
"Nis kamu nggak apa-apa? Kamu tinggal di mana, biar kita antar saja ke rumah sekalian." Ujar difan.
"Setahuku kamu selalu di antar sama kakaknya Aluna, apa jangan-jangan kamu emang tinggal bersama keluarga mereka yah." Tanya Selly.
"Iya selly, aku tinggal bersama mereka." Jawaban jujur dari Anisa yang sudah kelelahan.
"Hah? Kamu serius Anisa." Ucap Linda sedangkan selly kaget mendengar hal itu."Sejak kapan kamu sedekat itu dengan keluarga mereka, aku yang temenmu sejak SD aja kamu baru 4x tidur di rumahku, itu pun kamu jarang main, kok bisa kamu baru kenal sudah menetap di sana." Ucap Selly yang masih belum mempercayai ucapan dari Anisa.
"Untuk sementara aku bernaung di sana dulu, jika nenekku sembuh dan aku punya uang akan pindah kok dari sana, jadi nunggu nenek aku siuman dulu." Jawab Anisa."Ya ampun, nenek kamu emang belum ada tanda-tanda beliau akan bangun apa, dari SMP sampai sekarang kamu udah SMA beliau belum juga bangun." Tanya Selly penasaran.
"Iya selly, doain yah nenek aku sembuh."
"Iya, selalu ku doain kok."
Aryan kembali dari ruang kepsek, menghampiri temen-temen yah.
"Lah itu Aryan, udah keluar." Ucap Juna yang melihat Aryan dari kejauhan.
Setelah meraka sudah dekat, Aryan dengan wajah kesel penuh emosi.
"Gimana yan, kamu udah minta tanggung jawab mereka." Tanya Juna."Percuma mereka tetep menyalakan Anisa karena sudah membuat aduhan yang sangat berbeda dari fakta katanya, bikin kesel aja. Padahal tidak ada yang mengadukan soal itu, malah pihak mereka yang tidak... Bikin aku muak tahu gak sekolah ini, rasanya aku mau pindah." Ucap Aryan yang sangat emosional.
"Kalo Luh pindah sebelum nama baik Luh pulih sama aja Luh lari dari masalah bro." Saut Juna yang menepuk pundak Aryan."Bener tuh yang di katakan Juna, yang penting sekarang kita harus dapatkan bukti kekerasan mereka dan bukti lainnya." Saut Stevano.
"Kita harus bergegas mencari bukti-bukti terkait mereka agar tidak bisa mengelak atau memutar balikan keadaan lagi." Ucap difan.
"Aku setujuh." Sekompak mereka.
"Kita akan bantu kak." Tawaran Linda.
"Iya, sebagai temen Anisa aku juga ingin cari kebenaran untuk menangani kasus ansia." Ucap Selly."Baiklah, jika kalian ngotot begitu, mohon bantuannya, cek cctv sekolah dan anak-anak yang ingin jadi saksi mata." Kata Aryan menjadi kapten.
"Oke, dan kamu difan bukankah kau punya koneksi sama guru-guru coba kamu cari guru mana yang mau membantu kita." Sambung Stevano.
"Baik kita bagi tugas." Ucap Adit.
"Yan sebaiknya kamu antar dia pulang." Ucap Juna yang khawatir."Iya, kalian semua kembalilah." Ucap Aryan.
"Sekolah sekarang tidak kondusif keadaannya jadi kita bisa leluasa mencari bukti-bukti yang kuat untuk mereka." Kata Adit.
"Iya, kita harus bergegas cepat. Yuk." Juna maju di depan.
Akhirnya mereka pergi meninggalkan Anisa dan Aryan berdua saja, Anisa sudah tidak bisa komentar apapun atau bicara apapun lagi, sudah pasrah dengan keadaan ini."Anisa kamu tidak usah khawatir, kita semua akan bantu kamu bisa keluar dari semua ini." Ujar Aryan menenangkan Anisa.
"Iya kak makasih banyak sudah mau repot-repot seperti ini."
"Anisa yuk biar aku antar kamu pulang."
"Iya kak."
"Kamu mau ku antar kemana."
"Kerumah sakit saja."
"Apakah kamu sakit."
"Tidak, tapi nenekku di rawat disana."
"Ouh gitu, baiklah. Rumah sakit mana?."
"RS Mutmainah."Bersambung.....
Terimakasih atas kunjungan Anda kecerita saya jangan lupa untuk like, share dan masukan komentarnya...
Jangan lupa follow pertemanan dengan athour, mampir yah saya tunggu kedatangannya...
Kamis 3 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)
Storie d'amoreKisah seorang gadis bernama Annisa yang sedang mencari-cari arti sebuah kehidupan dan sebuah keluarga, hingga nasib dan takdir yang di tulis oleh sang pencipta alam semesta ini, iya juga harus berjuang untuk hidup di dunia yang begitu keras, menguru...