31. Give Me Two

6K 695 145
                                    

Voment, ya~

***

Sabtu pagi, Chaeyoung sibuk mengemas kado yang akan disumbangkan ke Panti Asuhan Bit Na. Totalnya ada dua puluh lima. Bingkisan-bingkisan itu terlihat cantik dengan balutan kertas kado warna pastel dan simpul pita putih yang mengkilap.

Setelah satu jam lebih, Chaeyoung berhasil menyelesaikan tugasny dan mulai memasukan kado-kado tersebut ke dalam kardus.

"Mama, siapa yang ulang tahun?" tanya Rion penasaran ketika ia mendapati banyak kado di ruang keluarga.

"Nggak ada yang ulang tahun, Sayang."

"Terus itu kado siapa? Buat Rion?" mata bocah empat tahun itu berkilat antusias.

"Bukan buat Rion, tapi untuk adik-adik di panti asuhan."

"Panti asuhan itu apa, Ma?"

Chaeyoung berpikir sejenak. "Panti asuhan itu tempat untuk anak-anak spesial."

"Spesial itu apa?"

"Spesial itu luar biasa."

"Rion mau jadi spesial, Ma!" Rion berdiri sambil meloncat-loncat. "Rion mau di panti asuhan."

"Eh, nggak boleh. Rion kan masih punya Mama Papa, jadi nggak boleh tinggal di panti asuhan."

Wajah Rion seketika berubah bingung. "Emang yang boleh tinggal di panti asuhan itu cuma yang nggak punya Mama Papa?"

Chaeyoung mengangguk.

"Kalau begitu Rion mau di sini aja. Rion mau sama Mama aja." Rion berjalan dan langsung memeluk Chaeyoung. Bocah empat tahun dengan rambut mangkuk itu menyandarkan kepalanya di dada Chaeyoung.

"Emang Mama Papa mereka kemana, Ma?"

"Hmm, Mama Papa mereka sudah meninggal."

"Meninggal itu apa?" Rion mengangkat menempelkan dagunya di badan Chaeyoung dan menengadah menatap sang Mama.

"Meninggal itu pergi ke surga."

"Kaya adik Yewon, ya?"

"Iya, bener. Kaya adik Yewon." Chaeyoung tersenyum kecil sambil mengusap kepala Rion.

"Mama Papa mereka sakit juga kaya adik Yewon?"

Chaeyoung hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau pergi ke surga nggak bisa pulang lagi ke rumah ya, Ma?"

"Nggak bisa dong, Sayang." Chaeyoung tertawa. "Kalau sudah pergi ke surga ya mereka selamanya tinggal di sana. Surga jadi rumah mereka sekarang."

Wajah Rion berubah sedih. Bibirnya mengerucut dan pelukannya di pinggang Chaeyoung semakin erat.

"Mama jangan sakit ya, Mama jangan pergi ke surga ya, nanti kalau Mama ke surga nggak bisa pulang ke rumah lagi kaya adik Yewon. Nanti Rion cuma berdua sama Papa. Nanti Rion sedih kalau nggak ada Mama."

"Yaampun anak Mama manis banget siiiii." Chaeyoung setengah mati menahan tangis harunya dan mencoba untuk bersikap biasa di hadapan Rion. Ia tidak mau anak laki-lakinya itu melihat air mata yang sudah mendesak ingin keluar. "Cium dulu sini."

Chaeyoung menangkup wajah Rion dan mencium kedua pipi anak laki-laki itu.

"Makanya Rion nurut sama Mama, ya. Kalau Rion nurut Mama nggak akan sakit kepala."

Rion hanya mengangguk cepat dengan wajah serius.

"Siapa yang mau es krim?" suara Jaehyun yang baru pulang dari jogging pagi terdengar.

My Valentines ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang