oneshoot

122 14 16
                                    

Nishinoya pov

Dia adalah senior yang sangat aku hormati. Azumane Asahi. Tidak kusangka bahwa hubungan kami akan sedekat ini. Namun, seiring berjalannya waktu aku sering bertanya dalam hati. Sebenarnya dia ini menganggapku apa?

"ASAHI-SAN!"

Aku melambaikan tanganku pada Asahi-san yang sedang berkumpul dengan teman sekelasnya. Ia menoleh dan membalas lambaian tanganku dengan senyum di wajahnya.

Manis. Aku menyukainya. Perasaan menggelitik di tubuhku selalu terasa ketika aku bertemu dengannya. Pada awalnya aku berpikir ini adalah gejala penyakit mematikan. Setelah berkonsultasi ke pada Suga-san, aku baru sadar kalau itu adalah rasa suka.

"Nishinoya, jujur saja aku merasa sangat nyaman saat berbincang denganmu," Ucapnya ketika melakukan pendinginan bersamaku.

"Aku juga begitu," Ucapku agak malu-malu.

"Di mataku kau itu terlihat spesial."

Aku senang bukan main ketika mendengar perkataannya. Siapa yang akan bersikap biasa saja ketika orang yang kau sukai menyebut bahwa dirimu spesial baginya? Tidak ada.

Hari demi hari aku lalui dengan gembira. Terkadang aku berangan-angan tentang hubunganku dengan Asahi-san. Jika dia menganggapku spesial, itu artinya hubungan kita lebih dari sekadar adik kelas dan kakak kelas, bukan?

Aku selalu menunggu. Berapa lama pun waktunya, aku akan menunggu Asahi-san menyatakan perasaannya padaku.

"Ayo kita main Truth or Dare!" Suga-san berteriak setelah latihan selesai.

Kami semua duduk melingkar dengan botol minuman berada di tengah. Botol itu pun berhenti berputar ketika menunjuk ke arah Asahi-san.

"Asahi, Apa ada orang yang sedang kau sukai? Dalam artian ingin kau kencani, ya!"

Nice question, Suga-san! Tolong sebut namaku, Asahi-san. Aku menunggu jawaban darinya dengan seksama.

"Ah, sebenarnya aku tidak tertarik dengan hal seperti itu," ucapnya sembari tertawa canggung.

Bohong jika aku tidak kecewa. Aku berharap Asahi-san juga menyukaiku. Tetapi aku tidak menyerah. Aku akan menunggu sampai kau menyukaiku. Berapa lama pun waktunya.

Sebulan, dua bulan, satu tahun hingga 5 tahun pun berlalu. Rasa sukaku terhadapnya belum menghilang. Bahkan rasa itu telah berubah menjadi rasa cinta.

Aku dan Asahi-san memang jarang bertemu. Namun, aku aktif menghubunginya dan terkadang mengajaknya bertemu. Dengan begitu, ia akan menyukaiku kan?

Haha, itu hanya halusinasiku saja. Menyukaiku kembali? Mimpi. Surat undangan pernikahan yang ada di kotak posku pada hari minggu menghancurkan angan-anganku.

Asahi-san akan menikah dengan wanita yang bahkan tidak aku kenali. Ini gila. Iya, ini gila.

Kenapa? Kenapa dia tidak mencintaiku? Apa salahnya aku? Apa kurangnya aku? Kau bilang aku spesial? Lalu kenapa kau menikahi wanita itu? Kenapa bukan aku saja yang aku cintai.

Satu tahun aku belum sembuh dari patah hati ini. Bulan pertama, aku sakit parah sehingga harus dirawat di rumah sakit dalam waktu yang lama.

Asahi-san menjengukku. Ia datang membawa istrinya. Ah, aku iri sekali. Aku juga ingin menjadi orang yang selalu ada di sampingnya.

Kenapa cinta semenyakitkan ini? Apakah aku tidak berhak untuk mendapat cinta dari orang lain? Selama setahun aku selalu mempunyai pikiran seperti itu. Bahkan beberapa kali aku mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidupku saja.

Namun, aku sadar. Orang tuaku, kakak-kakak perempuanku dan juga Kakekku mencintaiku. Aku baru tersadar bahwa ada orang-orang yang akan kehilanganku.

Sekarang aku sudah lebih baik dari sebelumnya dan memulai hidup baru. Mungkin aku akan mencari cinta baruku.

Tamat

Hahaha apa ini? Lagi keinget crush lamaku ehh jadi pengen bikin ff padahal au tsukinoya sama atsunoya ku belum di update :(

Tapi ya teman-teman mencintai seseorang secara berlebihan itu gak boleh ya :( mencintai sewajarnya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta || ASANOYA ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang