Abian memilih melihat ke Mansion Ray. Memastikan bahwa Reyna sudah kembali.
Saat abian sampai disana, ia melihat pagar yang terbuka dengan lebar. Ia segera berlari melihat kedalam. Dan betapa terkejutnya ia melihat sang adik tak sadarkan diri.
"Ray Bangsat! Gue pastiin lo gak bakal bisa ketemu sama Reyna lagi" Gumam Abian penuh amarah.
Abian segera melarikan Reyna ke rumah sakit. Orangtua mereka masih bekerja. Ia tidak boleh memberitahu ini. Yang ada, mereka akan linglung.
"Tahan Na. Gue bakal bales ama Ray! Lo gak boleh deket lagi sama Ray! Abang yang bakal larang keras hubungan kalian" Gumam Abian menyumpah serapahi Ray.
*****
Disisi lain, Ray sedang memukul samsak melampiaskan segala emosinya. Namun entah mengapa, ia merasa tidak nyaman. Seperti ada yang menjanggal hatinya.
"AKHH!!" Teriak Ray memukul samsak tersebut dengan cepat.
"Kalau pengen cerita, lo bisa cerita ke gue" Ucap Varo tiba-tiba.
"Lo gak usah ngerusakin tuh samsak kalii" Semprot Jo diikuti Bella dan Ana dari belakang.
"Kenapa lagi lo plek?" Tanya Ana.
"Bukan urusan lo semua" Jawab Ray dingin.
"Yaelah... lo kira kita apaan? Babu lo? Kita sahabatan kalo lo lupa. Lo bisa cerita ke kita semua masalah lo" Ucap Varo bijak.
"Widihh. Si beruang kutub bisa bicara panjang lebar juga" Balas Ana senyum merekah. Karena sangat langka jika Beruang kutub, eh maksudnya Varo berbicara panjang.
"Brisik" Sentak Ray pusing mendengar celotehan-celotehan.para sahabatnya. Enggak cowok, enggak cewek! Sama aja!
Ray merasa ada yang tidak beres. Perasaannya tidak enak. Ia kepikiran kepada Gadisnya yang sudah ia tinggal di Mansion sendiri.
"Eh boss! Lo kenapa gk sekolah?" Tanya Jo.
"Gak" Jawab Ray singkat sambil memejamkan matanya.
"Yaelah... lo aja kenapa Bolos?" Sindir Ana.
"Gak tau diri lo" Balas Jo.
"Kan gue nanya bego" Ucap Ana.
"Gue kan hanya bilang anjing" Balas Jo.
"Gila bener temen lo Bell" Ucap Ana kepada Bella.
"Temen lo juga kali Na" Balas Bella malas meladeni kedua sahabatnya ini.
"Eh iya juga. Si Jo kan temen pungut" Ucap Ana pura-pura ingat.
"Bangke bener punya temen! temen lo tuh Var" Sinis Jo.
Varo hanya melirik sekilas dan kembali melihat benda pipih ditangannya.
"Sadis banget lu bang! Astaga! Jawab dikit kek" Miris Jo. Sedangkan Ana sudah tertawa disana.
Ray memilih tidak menghiraykan kedua sahabatnya itu. Ray memilih pulang dan mencek keadaan Gadisnya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE RAY (END) ✔︎
Teen Fiction"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna "Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...