Kageyama kini tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pria itu tersulut amarah tatkala melihat foto istrinya yang dirangkul oleh Shirabu.
"Sialan kau Shirabu!" Kageyama memukul strinya.
***
Dia diberi tau oleh Kourai kalau tadi (Name) pergi ke hotel Grand Luxury di Tokyo bersama Shirabu. Dengan amarah di dada dia mengetuk pintu hotel 404. Diketuknya tanpa sabaran hingga pintu terbuka dengan lampu kamar yang mati, gelap.
"(Name)! Kau di mana hah!" teriak Kageyama geram.
Setelah itu lampu langsung menyala dan Kageyama dapat melihat (Name) di hadapannya dengan kue ulang tahun berwarna biru putih di tangannya. Serta kamar tersebut yang sudah di dekorasi sedemikian lupa.
"Tanjoubiomedetou, Kageyama Tobio!"
Seketika konfeti dan suara riuh mengikuti. Membuat Kageyama terdiam terpaku. Pria itu mencerna apa yang sedang terjadi dihadapannya.
(Name) mendekati Kageyama. Pria itu melihat sekeliling ruangan, di sana sudah ada beberapa rekannya dari Schweiden Adlers, serta keluarganya. Kageyama juga dapat melihat Ryota yang digendong oleh istri Kourai. Seketika amarah itu pun hilang begitu saja.
"Ayo tiup lilinnya, honey," ujar (Name).
Tak lama Kageyama meniupnya.
***
"Honey, maaf ya aku membuatmu marah. Aku yang merencanakan semua ini, aku gak selingkuh dengan Shirabu-san kok," jelas (Name) merayu Kageyama untuk tidak marah lagi.
"Kau membuat jantungku lompat tau gak?"
"Hahaha. Maaf, honey."
(Name) memeluk suaminya, mengeratkan pelukannya. Kageyama membalas pelukan tersebut. Kini hanya tersisa dirinya, (Name) dan Ryota saja di kamar tersebut. Baru saja teman-teman yang lain pulang sehabis merayakan ulangtahunnya.
"Ini kan ulang tahun keduamu sejak kita menikah, tentu saja harus berkesan dong. Karena sebelumnya kita hanya merayakannya secara sederhana."
Kageyama mendengus sebal, "Sangat berkesan, hingga aku rasanya ingin menelanmu!"
(Name) tertawa, wanita itu sangat puas sekali rencananya berhasil. Kageyama dengan sengaja mencium leher (Name), hingga meninggalkan bekas di sana. (Name) makin terkekeh melihat tingkah suaminya.
"Honey, ada sesuatu lagi yang ingin aku kasih. Ini hadiah spesial, jadi harus diberikan terakhir," ucap (Name) berjalan menjauhi Kageyama.
"Apa?"
"Bisa kau gendong Ryota dulu?" (Name) memberikan Ryota pada Kageyama.
Bayi kecil itu kini sudah berusia 1 tahun. Ryota sudah mulai bisa merangkak dan mengoceh. Kageyama terlihat menciumi Ryota gemas, menempelkan bibirnya pada pipi gembul Ryota.
"Tutup matamu dulu."
"Baiklah."
Kageyama menuruti perkataan (Name). Tidak butuh lama, (Name) menyuruh Kageyama membuka matanya.
"Taraa!"
Setelah Kageyama membuka matanya, dia langsung terkejut. Kini (Name) menampilkan perutnya yang bertuliskan sesuatu.
Hi, daddy! I'm here.
Kageyama hanya bisa terdiam terduduk dengan Ryota yang mengoceh di gendongannya.
"H-honey ... kau serius?"
(Name) mengangguk pasti, dia menunjukkan test pack ditangannya yang bergaris dua. Kageyama menutupi matanya sembari memalingkan wajahnya.
"Honey," (Name) menghampiri Kageyama dan duduk di sampingnya. Wanita itu dapat melihat Kageyama yang terharu.
"Kau bahagia sampai menangis seperti ini?"
Kageyama mengangguk. Tangan pria itu terulur mengelus perut (Name) yang masih rata. Anak kedua mereka ada di sana. Pria itu bahagia, sangat bahagia. Tuhan menitipkan lagi malaikat kecil itu pada keluarga kecilnya, kini Ryota akan memiliki adik.
"Aku sangat bersyukur, honey," tutur Kageyama tulus.
"Arigatou," lanjutnya.
Setitik air mata mengalir menuruni pipi pria itu. (Name) yang melihatnya, juga ikut menangis bahagia.
"Jangan nangis ah. Malu sama Ryota tuh," canda (Name) sambil menangis bahagia.
Kageyama menyeka air mata istrinya. "Kau juga."
Cup
Kageyama mencium bibir (Name) dengan lembut.
"I love you so much, Kageyama (Name)."
"I love you more, honey."
Pandangan mereka teralihkan oleh Ryota yang memukul Kageyama sambil mengoceh tidak jelas. Membuat keduanya tertawa.
"Ryota, kau akan punya adek. Kira-kira perempuan atau laki-laki ya. Ayah penasaran. Kau senang tidak?" ujar Kageyama mengajak ngobrol Ryota.
Ryota merespon dengan ocehannya yang gemas. Seperti Ryota mengerti apa yang dibicarakan ayahnya.
"Mau perempuan atau laki-laki, aku harap dia terlahir dengan sehat."
"Iya, aku juga."
"Sepertinya Ryota tidak akan tidur cepat nih. Dia sangat aktif sekarang," tukas Kageyama melirik (Name).
(Name) terkekeh, "Biarkan saja. Aku malah senang melihat Ryota aktif seperti ini."
"Iya, aku ingin bermain dengannya. Ya kan Ryota, kau mau bermain kan dengan ayah?"
(Name) tersenyum hangat melihat interaksi Kageyama yang bercanda dengan Ryota. Seketika tawa riang Ryota mengisi kamar hotel mereka.
***
Eitss masih ada extra part lagi nih.🌚
#skrind🦊

KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Kageyama Tobio X Reader
Fanfiction(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -kageyama tobio x reader- Complete : 14 Juni 2021