1. What?

87 36 30
                                    

What: apa?

Happy reading guys....

*****

"Cepat! Cepat turunkan barang-barang itu!!" teriakan bersuara bass itu mungkin terdengar hingga perumahan sebelah.

"Permisi pak, butuh bantuan?" sebuah robot berstatus M-Robot yang sedari tadi melihat kegiatan melelahkan tersebut, akhirnya turun dari rumahnya yang berlantai dua.

"Ah, nak, silahkan-silahkan. Harusnya sedari tadi kamu ke sini nak," ucap sebuah M-Robot yang terlihat agak tua.

"Ahaha, maaf pak."

Mereka berdua, dan robot-robot pekerja itu mulai kembali menurunkan barang-barang yang tinggal setengah di mobil pick-up tersebut.

"Bapak baru di sini?" tanya M-Robot muda tersebut.

"Menurutmu? Sudah anak muda, jangan banyak bicara, bantu saja aku!" gertak si tua M-Robot.

"Ahaha, ok."

***

"Kau tau, ada robot baru yang menghuni rumah no.196." ucap sebuah M-Robot kepada temannya, dia terlihat mewah dengan kulit kecoklatan yang terlihat eksotis. Terlihat, ada 3 buah M-Robot muda di meja pojok kafe Baiwin.

"U sure?" tanya M-Robot muda berambut blonde.

"Yeah."

"Seperti apa rupanya? Apakah dia terlihat mahal?" M-Robot dengan rambut berwarna coklat kepirangan dengan model belah tengah, menyauti obrolan kedua temannya.

"Yah! Tentu!"

"Kau tau, dia juga sombong." lanjutnya.

"Tch, itu pasti. Kau juga sering terlihat sombong, Saki." temannya yang berambut blonde merotasikan matanya.

"Haha, itu benar." temannya yang lain ikut menyahuti dengan tertawa keras.

"Shut up!" sentak M-Robot dengan kulit eksotis, yang kita tahu bernama Saki.

"Haha, oke-oke."

"Btw, Saki, besok kita akan mengadakan pesta di kawasan selatan." M-Robot berambut blonde itu memberitahu Saki.

"Really? Dan kalian baru memberitahuku sekarang! Fu*k!" saki mendesis marah.

"Calm down Saki, lagipula aku dan Sanka baru tahu tadi siang." ucap M-Robot berambut belah tengah, menengok ke arah temannya, Sanka.

"Hm, Randra benar." Sanka menambahkan.

Saki merotasikan matanya, dia masih terlihat kesal akan kedua temannya itu.

"Tak biasanya waiters di sini lama menyajikan makanan." Saki menyadarkan kedua temannya.

"Benar juga, kita lihat?" Randra bertanya, menolehkan kepalanya ke arah pintu dapur.

Mereka bertiga saling melirik, Saki mengangkat alisnya, dibalas anggukan kedua temannya. Mereka berjalan santai menuju dapur kafe Baiwin.

"Bagaimana ini? Kenapa tiba-tiba ada peristiwa seperti ini??"

Pertanyaan dengan nada marah langsung menyambut mereka yang baru membuka pintu dapur.

"Saya juga tidak tahu pak, tiba-tiba saja, dia terlihat melemah, lalu mati."

Penjelasan itu sontak membuat mereka bertiga saling melirik kembali. Ketiganya lalu menghampiri sebuah M-Robot yang terlihat berat dengan alat-alat yang menempel pada bagian tubuhnya.

The Robot CountryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang