Ceritanya Masih Mau Bermula

14 2 0
                                    

(POV: Durahman)

Kalau melihat kenangan beberapa bulan lalu, rasanya sekarang seperti anugerah. Bagaimana tidak perempuan yang dulu seperti mau membunuhku, kini tiba-tiba bisa menangis sambil memelukku.  Rasanya senang dan bingung. Senang karena akhirnya aku bisa terus ada disampingnya, menjaganya, mendengar keluh kesahnya. Tapi juga bingung bagaimana nantinya aku harus menyembunyikan debar sialan ini, jantungku benar-benar mau meledak.

Setelah kejadian Nur Lela yang menangis tiba-tiba.  Kami jadi lebih sering bercerita tentang satu sama lain. Kami juga lebih sering bertemu, sekedar ingin jalan-jalan menenangkan pikiran, beberapa kali aku juga mengantar Nur Lela ke pasar, kadang aku memboncengnya naik sepedahku untuk pergi menyembuhkan warga yang sakit. Aku juga baru tahu kalau Nur Lela pandai menyembuhkan orang sakit. Dia benar-benar mahir dalam banyak hal. Makin hari aku makin kagum dengan seorang Nur Lela.

Meski nantinya kami cuma hanya akan jadi  teman, aku tak apa. Begini saja sudah cukup. Bagaimana perasaanku itu biar jadi urusanku, yang penting seorang Nur Lela harus hidup bahagia. 

***

Saat itu  aku kira aku akan benar-benar rela hanya cukup menjadi teman. Sampai akhirnya ada sebuah kejadian yang membuat jantungku seperti ditusuk pedang. Tapi yang kubisa cuma diam. Aku masih ingat betul tanggal kejadiannya, 29 februari 2016.

Hari itu Nur Lela datang padaku dengan muka merah sambil gelagatnya penuh keraguan. Kami duduk seperti biasa di bawah pohon mangga yanga ada di depan rumah Nur Lela. Saat itu langit benar-benar cerah, tanpa awan sedikit pun dan angin berhembus sepoi-sepoi.

Ia duduk disampingku sambil bersandar di pohon mangga dan bilang.

"Dur, sepertinya aku suka pemuda itu. Aku bingung harus bagaimana"

Napasku terasa sesak seketika.

Hah.. aku yang lebih bingung harus bagaimana. Udara disekelilingku tiba-tiba jadi dingin. jantungku seperti berhenti berdetak beberapa detik.

Tapi Nur Lela terus bilang.

"Mungkin aku sudah menyukainya sejak lama Dur, tapi baru sadar sekarang. Ini benar-benar perasaan yang tak pernah kurasakan sedari lama. Seperti meledak-ledak, tapi aku juga takut dia suka aku tidak ya?"

Otakku benar-benar tak bisa mencerna apa-apa, yang kutahu cuma sesak. 

"Dur bagaimana, kira-kira dia suka aku tidak ya? Kau kan laki-laki pasti tahulah kalau  laki-laki suka perempuan itu gelagatnya seperti apa"

"Seperti aku La" ingin sekali aku bilang begitu secara terang-terangan. Tapi kata-kata yang bisa ku keluarkan cuma "Aku tak tahu"

"Hah...rumit ya Dur kalau Jatuh cinta" Ia menyandarkan pundaknya ke pohon mangga. Lalu tiba-tiba menaruh kepalanya dipundakku sambil menunjuk langit.

"Lihat Dur, cuaca hari ini benar-benar cerah ya. Langitnya biru, anginnya juga sejuk. Alam seperti merayakan aku yang jatuh cinta setelah sekian lama"

"Tidak La, langit biru sedang berduka untukperasaanku. Angin sedang mencoba menenangkanku"  Batinku. Tapi aku hanya tersenyum mendengarnya.

Kalau kau ingin tahu dengan siapa dan bagaimana Nur Lela yang sedingin dan sekeras batu bisa jatuh cinta Aku akan menceritakannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MaharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang