Pagi itu, jauh dari suasana hiruk piruk perkotaan terdapat sebuah kastil atau lebih tepatnya istana megah yang berdiri kokoh dan keliling dengan puluhan pepohonan dan semak belukar yang tumbuh subur, di sekitaran istana juga terdapat permukiman penduduk dan beberapa tempat-tempat umum seperti sekolah, berbagai macam gedung dan beberapa pertokoan. Suasana di sana terlihat ramai seperti kota pada umumnya tapi uniknya kota itu di kelilingi oleh hutan, beberapa ekor serigala dengan tubuh yang besar berlarian bebas di tengah-tengah orang yang berjalan namun anehnya mereka sama sekali tidak takut atau terkejut seolah-olah hal itu sudah biasa terjadi di tempat itu.
Para serigala yang berlari tadi berhenti di depan gerbang yang sangat besar dan serigala-serigala itu berubah menjadi pria dewasa dengan tato yang menghiasi tubuh mereka, seorang pria dewasa dengan tatapan mata yang sangat tajam dan memiliki wajah tampan namun dingin itu menghampiri beberapa pria itu. Perlahan gerbang besar itu terbuka dan pria tadi mempersilahkan para pria itu untuk masuk kedalam istana, mereka langsung berlari masuk melewati gerbang besar sambil tertawa dan bercanda satu sama lain.
Di dalam istana, lebih tepatnya di ruang santai duduk beberapa wanita cantik dan anggun yang tengah asik membahas sesuatu. Para wanita itu merupakan Ratu dan Putri dari berbagai macam kerajaan yang di undang oleh seorang wanita bertubuh mungil dengan wajah imutnya, wanita yang terlihat polos itu adalah nyonya rumah atau Ratu dari kerjaan Werewolf yang sengaja mengundang seluruh Ratu yang ada di kerajaan dunia Immortal. Ratu itu bernama Elvina atau yang biasa di panggil Vina, sang Ratu tentunya punya tujuan tersendiri mengapa dia sampai mengundang seluruh Ratu beserta Putri dari kerajaan lain untuk datang bertamu ke istananya.
Hal itu dia lakukan untuk menemukan mate dari dua putranya yang masih melajang sampai saat itu. Dan di tengah-tengah perkumpulan para wanita anggun itu duduk seorang pria yang luar biasa tampan dengan stelan jas berwarna hitam yang membuat aura elegan dari pria itu sama sekali tidak bisa di tolak oleh kaum hawa. Pria tampan itu hanya diam sambil menikmati secangkir kopi kesukaannya, sang ibu terlihat betah membicarakan kelebihan dari para putri yang ikut datang ke istananya dan berminat menjadikan salah satu dari putri kerajaan untuk menjadi kekasih dari kedua putranya.
Para putri yang datang rata-rata belum menemukan pasangan mereka dan hal itu biasa di gunakan oleh para remaja yang baru tumbuh dewasa untuk menemukan kekasih atau teman kencan, karena jika mereka sudah menemukan mate atau pasangan hidup mereka maka hal itu tidak akan pernah bisa mereka lakukan lagi. Hal itu sudah hukum mutlak bagi kaum immortal, secara tidak langsung saat pria dan wanita yang merupakan pasangan hidup saling bertemu maka mereka akan terikat satu sama lain. Mereka akan saling bergantung dan membutuhkan satu sama lain, lalu setelah itu akan ada proses pernikahan dan itu artinya masa remaja mereka akan berakhir.
Jadi itu sebabnya para Ratu yang memiliki Putri atau Pangeran akan memberikan jalur bagi anak-anak remaja mereka untuk mencari kekasih sebelum mereka bertemu dengan mate atau pasangan hidup mereka, dan hal itu juga di lakukan oleh Ratu dari kerjaan werewolf. Tetapi seperti biasa Pangeran Varen tidak pernah hadir dalam acara seperti itu, alasan dari Pangeran kedua itu selalu sama yaitu jadwalnya terlalu penuh untuk berkencan. Dan sang Ratu sepertinya sudah mulai menyerah dengan kelakuan dari anak keduanya itu, untung saja dua Putranya yang lain bisa bersikap dewasa jadi sang Ratu bisa bernafas legah.
Putra bungsunya itu masih betah duduk di atas sofa sambil mendengarkan obrolan dari para Ratu itu, beberapa dari Putri yang datang terang-terangan mengajak Jordan berbicara tetapi pria itu hanya diam dan menjawab seadannya. Padahal semua putri yang ada di dalam ruang itu memiliki paras yang sangat cantik dan tubuh mereka juga sangat indah, tetapi Jordan terlihat tidak tertarik dan terkesan ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu. Pangeran Jordan terkenal misterius dan tidak suka keramaian, Jordan biasa menghabiskan banyak waktunya di dalam kamar atau perpustakaan pribadi ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouched Werewolves
Werewolf"Kau tidak perlu menjelaskan semua hal baik tentang dirimu kepada orang yang membenci dan tidak menyukaimu, karena semua itu akan sia-sia." Suara guntur terdengar dengan sangat jelas dan rintik hujan masih terlihat membasahi semua yang ada di bawahn...