Sound of Silence

12 0 0
                                    


Ia menyeka keringat di dahi, yang jika tidak, akan jatuh pada kertas lembar jawaban dihadapannya.

Hanya selembar, tapi begitu penting, menentukan masa depannya.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

Tiba-tiba teringat paribahasa yang dulu sama sekali tak pernah nyangkut di otak.

Hanya karena satu kesalahan kecil, dapat menyebabkan semuanya salah.

Hanya karena satu tetes keringat, masa depan melayang, bisa-bisa nggak kebaca mesin!

Tenang, sabar, sebentar lagi selesai.

Kalimat itu ia rapalkan dalam hati, mencoba menguatkan diri.

Tangannya dingin.

Jantungnya berdebar.

Sudah belajar, alat tulis sudah dipersiapkan, sudah sarapan agar membantu kerja otak,  tetapi masih saja ada halangan.

Namanya juga ujian, haha.

Matanya melirik kesana kemari. Tidak bertemu tatap dengan siapa pun. Teman-temannya sibuk dengan soal masing-masing. Satu pengawas di depan dan dua di belakang membuat para siswa tidak ada yang berani bergerak.

Gimana, nih?!

Pikirnya panik.

Ia sudah tidak tahan.

Tangannya menggenggam erat.

BRTT!

Akhirnya ....

dan semua mata tertuju padanya.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MADE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang