based on mydream.
Langit sudah mulau gelap. Tapi sekolah itu tetap terang.Kami berkumpul di suatu tempat, di belakang sekolah. Tidak hanya Kami, ada banyak sekolah lainnya, yang entah dari mana asalnya, ada beberapa kuketahui, ada juga yang asing.
Kami seperti sedang di sebuah permainan, entah permainan apa, Aku tidak mengerti. Kami berbaris, dan Aku tidak berada di dalam barisan, Aku dihadapan barisan itu.
Seorang wanita sebayaku lewat di koridor belakang sekolah itu, di hadapan barisan tempat Aku berdiri. Dia melewatiku begitu saja dengan sebelumnya melirik ke arahku.
Aku iseng, ku ikuti dia, tapi temanku yang lain tertawa membuat Aku berbalik sembari tertawa kecil.
Gadis itu berswiter hitam, dengan kaca mata bulat, bukan kaca mata minus, hanya gayaan saja.
Aku kenal gadis itu. Pun dia mengenalku. Namanya, Nayla, dari sekolah lain di tengah kota.
Jam istirahat, Kami duduk berkumpul di sebuah ruangan tak bersekat. Nampak manusia-manusia lain, terlihat berada di kelas seberang halaman dan di koridor bawah.
Aku duduk di samping salah satu teman laki-lakiku, "Bagus, Lo duduk di sini aja, samping Gue yang ganteng ini"
Narsis sekali. Aku memutar bola mata malas bangkit dari duduk menyilangku sembari bersandar ke dinding.
"Dalah, Gue mau duduk di samping Jihan aja" Aku melangkahi tubuh Jihan yang tertelungkup sembari menangkup wajahnya dengan kedua telapak tanganbya dengan sikut yang bersentuhan dengan lantai.
Laki-laki itu, tertawa kecil, "Sini-sini" ucapnya menepuk tempat kosong di sampingnya, menggeser tikar dari tubuhnya.
Aku menyandarkan tanganku ke pundaknya yang sedikit tegap, karena lengannya menumpu telapak tanganya yang menangkup wajah tampannya.
Aku menatap Jihan sejenak, kemudian tersenyum kecil. Laki-laki ini manis sekali, tampan, genius, mudah bergaul, dan selalu ceria. Tipe idamanku, tapi rasa sukaku tidak mencapai titik rasa sayang yang membuatku jatuh cinta.
Aku mengintip ke luar kelas tak bersekat itu. Kulihat di bawah ada sekelompok orang juga. Perempuan di sebelah kiri---terhalang dinding belakangku-- dan laki-laki terlihat jelas hanya dengan Aku menoleh sedikit keluar.
Ku lihat di sana mereka sedang mengobrol, dengan beberapa orang memainkan handpone yang miring menjadi horizontal.
Laki-laki dengan kaus hitam yang kukenal itu, berbicara sembari menunjuk handpone yang teman di sebelahnya mainkan, mungkin sedang main game.
Laki-laki yang terus menarik perhatianku sudah lamanya hampir sembilan tahun. Kami tidak satu sekolah, tapi mengenal dekat, teman bermainku--walau tidak terlalu sering.
Aku mengalihkan atensiku kembali pada kumpulan kami yang sedang nengobrol. Jihan menoleh kearahku, "Ada apa?" tanyanya, kujawab "Nggak" dengan gelengan serta senyum yang ku ukir.
Kami bercanda ria. Tertawa. Sampai kemudian, Aku berpindah tempat, ke hadapan Jihan--tidak terlalu berhadapan. Bersender pada secumpuk kotak-kotak kayu kusam di belakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelana Ceritaku
Short Story✿short story collection✿ aksara sederhana yang tertulis dengan asa. susunan ceritera singkat dari segala jenis mimpi dan emosi, angan dan kenangan, atau sekedar sisa pikiran tengah malam. Aku adalah ceritaku. Ceritaku adalah Aku. Copyright ©2019 ●f...